Bupati Bekasi Eka Supria Atmaja Meninggal Dunia Setelah Tertular Covid-19

Bupati Bekasi, Eka Supria Atmaja, meninggal dunia pada 11 Juli 2021 malam, setelah seminggu dirawat di ICU.

Penulis: Muhammad Azzam | Editor: AC Pinkan Ulaan
Istimewa
Bupati Bekasi Eka Supria Atmaja meninggal dunia pada 11 Juli 2021, setelah terkena Covid-19. 

Sejak muda Eka memang sudah berniat berkarier di bidang politik dan pemerintahan. Dimulai dari jabatan Kepala Desa Waluya selama 2 periode, pada 2001 -2006 dan 2006 - 2012.

Kemudian pada tahun 2014 Eka terjun ke kancah politik yang lebih luas lewat Pemilu 2014, dengan mencalonkan diri sebagai anggota DPRD Kabupaten Bekasi melalui Parta Golkar.

Dia terpilih sebagai anggota Dewan untuk periode 2014 - 2019, bahkan mendapat amanat menjadi Ketua DPRD Kabupaten Bekasi.

Namun jabatan sebagai Ketua DPRD hanya diembannya sampai tahun 2017, karena ada mandat dari partai untuk bertarung di Pilkada 2017: Kabupaten Bekasi.

Eka diminta menjadi Calon Wakil Bupati Kabupaten Bekasi, mendampingi Neneng Hassanah Yasin yang maju sebagai Bupati Kabupaten Bekasi.

Pasangan Neneng - Eka memenangi kontestasi politik ini, sehingga Eka resmi menjabat sebagai Wakil Bupati Kabupaten Bekasi mulai 22 Mei 2017.

Namun jabatan ini hanya bertahan selama setahun, karena ada geger kasus suap proyek Meikarta yang menyeret Neneng Hassanah Yasin.

Kasus itu membuat Bupati Bekasi terpilih tersebut harus lengser dari jabatannya, untuk menjalani proses hukum.

Maka Eka harus menggantikan Neneng sebagai Bupati Bekasi.

Pertama dia diangkat sebagai Pelaksana Tugas Bupati Bekasi pada 18 Oktober 2018.

Kemudian pada 12 Juni 2019 Eka resmi menjabat sebagai Bupati Bekasi, yang dijabatnya sampai tutup usia pada 11 Juli 2021.

Dengan wafatnya Eka, Kabupaten Bekasi otomatis tidak memiliki kepala pemerintahan. Pasalnya, sejak Eka dilantik menjadi Bupati Bekasi belum ada orang yang mengisi jabatan Wakil Bupati Bekasi yang ditinggalkan Eka.

Prestasi

Saat menjadi orang pertama di Kabupaten Bekasi, Eka mengusung slogan "Bekasi 2x Tambah Baik".

Salah satu wujud dari slogan itu ialah revitalisasi Geduang Juang 45 Tambun menjadi museum sejarah Bekasi.

Menariknya, museum ini mengadopsi konsep digital dalam menampilkan koleksinya, dan menjadi museum pertama di bilangan Bekasi yang secanggih itu.

Revitalisasi gedung peninggalan Pemerintahan Hindia Belanda ini memakan waktu 1 tahun, dan menelan biaya sekitar Ro36 miliar.

Sayangnya, museum yang diresmikan pada 20 Maret 2021 ini belum mendapat kunjungan wisatawan, gara-gara pandemi Covid-19 yang belum berakhir juga.

Prinsip yang dipegang Eka dalam memimpin Kabupaten Bekasi adalah pesang orangtuanya, "jadilah pemimpin yang amanah, dan jangan mengecewakan masyarakat".

Kehidupan pribadi

Untuk kehidupan pribadinya, sebagaimana dilansir bangeka.org, Eka Supria Atmaja menikah dengan Holilah, dan mereka dikaruniai tiga anak.

Putri pertama diberi nama Nikita Orizza, putri kedua bernama Jelena Jatuzzaiwa, dan si bungsu adalah putra satu-satunya, Reziy Ahmad Syaikhu.

Ikuti kami di
1142 articles 182 0
Komentar

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.


Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!

Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

BERITA TERKINI

berita POPULER

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved