Pakar Kesehatan di AS Menduga Virus Covid-19 kini Menyasar Anak-anak karena Belum Divaksinasi

WARTA KOTA -- Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan, hari ini mengungkapkan kepada para anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) bahwa 16 persen kasus Covid-19 pada pekan lalu adalah kasus anak-anak.

Karena itu Anies meminta semua orang waspada, dan disiplin dalam menjalankan 3M dalam kehidupan sehari-hari.

Meningkatnya kasus Covid-19 pada anak ternyata tidak hanya terjadi di DKI Jakarta, karena hal ini juga terjadi di Amerika Serikat (AS) .

Sebagaimana diwartakan The Guardian, yang mengutip dari CNN, Dr Richina Bicette, salah satu medical director di Baylor College of Medicine di Houston mengatakan bahwa kasus Covid-19 pada anak-anak di AS sudah mencapai 25 persen dari total kasus di negara tersebut.

Angka itu adalah data pada awal Juni 2021, sebab Bicette diwawancara pada waktu itu.

Sasaran virus

"Meski mayoritas orang dewasa sudah mendapat vaksinasi, sehingga lebih terlindungi dan imun, tapi virus masih beredar di komunitas dan mencari inang yang rentan. Dan anak-anak cocok dengan sasaran itu," kata Bicette.

Di AS sendiri sebenarnya sudah memulai program imunisasi Covid-19 untuk anak-anak, di mana warga berusia 12 sampai 18 tahun bisa divaksinasi menggunakan vaksin merek Pfizer/BioNTech.

Namun dengan meningkatnya kasus Covid-19 di anak-anak, pihak Federal atau pemerintah pusat, sedang membahas memperluas program kepada anak-anak usia 11 tahun ke bawah.

Sebagaimana dilansir Guardian, data dari Centers for Disease Control and Prevention (CDC) menunjukkan bahwa 52 persen populasi berusia 12 tahun ke atas telah mendapat vaksinasi dosis pertama.

Sementara yang sudah lengkap sudah mencapai 42 persen.

Pemerintah Federal sendiri menetapkan target 70 persen populasi sudah melakukan imunisasi Covid-19 pada 4 Juli 2021. Bahkan untuk mencapai target itu Pemerintah memberikan insentif, agar masyarakat mau divaksinasi.

Program imunisasi Covid-19 di AS dinilai berhasil menurunkan angka kematian.

Menilik artikel Guardian ini, mungkinkah vaksinasi kepada anak-anak segera dilakukan di Indonesia?