Komunitas B2W Minta Kembalikan JLNT ke Fungsi Semula, Tawarkan Lokasi Lain untuk Lintasan Road Bike

Lintasan road bike di JLNT Kampungmelayu - Tanahabang menuai protes dari komunitas Bike 2 Work (B2W).

Penulis: Joko Supriyanto | Editor: AC Pinkan Ulaan
Instagram/dishubdkijakarta
Lintasan road bike di JLNT Kampungmelayu - Tanahabang menuai protes dari komunitas Bike 2 Work (B2W). Keterangan foto: Uji coba lintasan road bike di JLNT Kampungmelayu - Tanahabang pada Minggu (13/6). 

WARTA KOTA -- Lintasan road bike jalan layang non-tol (JLNT) Kampungmelayu-Tanahabang rupanya tak hanya menuai protes dari pengendara motor.

Pengguna sepeda buka road bike juga tidak sreg dengan kebijakan ini. Salah satunya adalah komutas Bike to Work (B2W) Indonesia.

Mereka memrotes lintasa road bike yang menggunakan jalan layang non tol (JLNT) Kampungmelayu-Tanahabang pada Minggu (13/6).

Selain memrotes, B2W Indonesia mengusulkan tiga lokasi yang dapat digunakan sebagai lintasan road bike.

Fungsi semula

Dalam protes itu mereka meminta Dinas Perhubungan DKI Jakarta untuk mencopot rambu lintasan road bike, dan mengembalikan JLNT itu ke fungsi semula.

Tuntutan itu sudah dipenuhi, karena kini rambu lintasan road bike di JLNT telah dicopot petugas.

Ketua Tim Advokasi Bike to Work Indonesia, Fahmi Saimima, mengatakan bahwa aksi protes dialihkan menjadi aksi diskusi bersama dengan jajaran Dinas Perhubungan DKI Jakarta.

"Alhamdulillah, dari Dishub menyambut baik masukkan dari kami, dan kami akan diskusi dengan semua pihak yang berkepentingan," kata Fahmi, Minggu (13/6/2021).

Hanya saja Dinas Perhubungan DKI Jakarta akan tetap melakukan uji coba lintasan road bike. Pihaknya mengaku akan melakukan diskusi kembali dengan Dinas Perhubungan.

"Hasil kesepatan kami dengan Dishub kemarin hari. Apapun kesepakatan yang nanti didiskusikan di forum, kami juga akan menyepakati untuk road bike silakan. Yang penting sudah ada musyawarah semua terwakili," katanya.

3 lokasi yang lebih pantas

Fahmi Saimima mengatakan bahwa pihaknya masih bisa mengerti kebijakan road bike di Jalan Jenderal Sudirman-Jalan MH Thamrin.

"Karena masanya uji coba kita masih tolerir, karena kita juga melihat ini bukan keputusan bagi komunitas sepeda. Pemangku kebijakan yang punya keputusan. Tapi kalau ditanya setuju tidak setuju, prinsipnya adalah kembalikan kembali kepada ranahnya," kata Fahmi.

Karena itu pihaknya mengusulkan beberapa lokasi yang dinilai lebih tepat sebagai lintasan road bike.

Lokasi itu bukanlah jalan raya, melainkan jalan wilayah. Salah satunya di Pantai Indah Kapuk.

"Di Pantai Indah Kapuk, di mana itu kawasan swasta, aspalnya bagus, treknya halus, anginnya juga bagus," katanya.

Kedua, kawasan JIExpo Kemayoran yang sudah terbukti cocok untuk bersepeda, sebab sejak 2014 digelar balap International.

"Kemudian yang ketiga yang kami usulkan kawasan Sentul. Jangan takut berbayar, karena saya yakin teman-teman road bike mampu membayar untuk silakan memacu sepeda mereka secepat mungkin," katanya.

Menurut Fahmi , jalan raya umum adalah jalan yang sudah diatur oleh peraturan yang berlaku.
"Kami enggak mungkin menuntut ini itu tanpa memberikan terobosan solusi yang terkait dengan area untuk balap sepeda," ucapnya.

Halaman selanjutnya

Menerima masukan

...

Ikuti kami di
1098 articles 182 0
Komentar

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.


Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!

Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

BERITA TERKINI

berita POPULER

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved