Pelaku UMKM di DKI Antusias Berpartisipasi dalam Progran Vaksinasi Gotong Royong
Para pelaku UMKM ternyata sangat berminat berpartisipasi dalam program vaksinasi Gotong Royong.
- Vaksinasi Gotong Royong bentuk kalangan usaha membantu Pemerintah menyukseskan program imunisasi Covid-19 nasional.
- Harga satu paket vaksinasi Covid-19 Rp879.140 per orang untuk injeksi 2 dosis.
- Pemerintah sudah keluar Rp77 triliun untuk membeli vaksin Covid-19.
WARTA KOTA -- Antusiasme warga DKI Jakarta dalam hal imunisasi Covid-19 memang luar biasa.
Bahkan tak sedikit warga DKI mau membayar untuk mendapatkan vaksinasi Covid-19 lebih cepat, daripada menunggu giliran vaksinasi gratis dari Pemerintah yang entah kapan waktunya.
Hal inilah yang membuat pihak Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia, selaku penyelenggara kegiatan vaksinasi Gotong Royong di DKI Jakarta, terkejut dengan antusiasme itu.
Mereka kebanjiran peserta vaksinasi dari kalangan pelaku usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM).
“Ada yang membuat kami surprise (terkejut) di awal-awal, ternyata dari UMKM melakukan registrasi ke kami,” kata Ketua Kadin DKI Jakarta, Rosan Perkasa Roslani, saat acara Sukseskan Vaksinasi Gotong Royong untuk Bangkit Bersama, yang dikutip dari akun YouTube Kadin Indonesia pada Rabu (19/5/2021).
Vaksinasi Covid-19 ini terselenggara berkat kerja sama Kadin Indonesia dengan Kementerian BUMN.
Membantu Pemerintah
Rosan mencatat, ada sekitar 7.000 pelaku UMKM mendaftar vaksinasi, yang dibanderol dengan harga sekitar Rp 800.000 ini. Padahal jumlah karyawannya sangat sedikit, dari tiga orang, lima orang hingga 20 orang.
“Mereka bertanya apakah UMKM boleh ikut? Kami sampaikan selama berbadan hukum, apa itu PT, NV, dan CV mereka boleh mendaftar,” kata Roslan.
Rosan tak menampik, banyak pelaku UMKM yang terpuruk akibat wabah Covid-19. Namun ada juga UMKM yang mampu bertahan di tengah pandemi Covid-19, dan mereka ingin berpartisipasi terhadap program Vaksinasi Gotong Royong ini.
Untuk informasi, program vaksinasi Gotong Royong ini diselenggarakan bagi pemilik usaha yang ingin membantu Pemerintah dalam program imunisasi Covid-19 nasional.
Caranya dengan membiayai sendiri vaksinasi karyawan perusahaanya, sehingga mengurangi beban Pemerintah yang harus memvaksinasi sekitar 181 juta orang.
Semua biaya ditanggung perusahaan, dan karyawan yang diimunisasi tak perlu membayar apapun.
Menurut Menteri BUMN RI, Erick Thohir, Pemerintah sebetulnya mempunyai program vaksin yang diberikan secara gratis.
Namun karena jumlah vaksinnya terbatas, pemerintah lalu memutuskan memberi vaksin kepada kelompok rentan terpapar.
Di antaranya tenaga kesehatan, kelompok lansia, pelayan publik, dan masyarakat yang tinggal di daerah kumuh serta berada di zona merah.
Setelah sasaran itu selesai, vaksinasi akan menyasar masyarakat umum.
Di sisi lain, Kadin menginisiasi program vaksinasi bersama sebagai bentuk kontribusi kepada Pemerintah. Para anggota Kadin membeli vaksin untuk disuntikkan kepada para karyawannya.
“Untuk UMKM masuk program gratis dari pemerintah. Jadi UMKM punya dua opsi, apakah dia ingin berkontribusi (lewat vaksin gotong royong) atau ikut program vaksinasi gratis Pemerintah,” kata Erick Thohir.
“Pemerintah melakukan pengadaan vaksin yang cukup luar biasa, yaitu hampir Rp 77 triliun. Itu vaksin dibeli dan dibagikan secara gratis,” tambah Erick Thohir.
Lokasi
Untuk lokasi penyuntikan, Kadin melibatkan RS Siloam. Sementara perusahaan besar dapat menggandeng rumah sakit lain secara mandiri.
Terdapat 62 titik lokasi vaksinasi yang disediakan RS Siloam untuk pelaksanaan program Vaksinasi Gotong Royong ini.
Survei harga
Soal harga, Kadin telah melakukan survei kepada para anggotanya dan para pelaku usaha lain.
Sekitar 78 persen perusahaan memilih satu dosis dibandrol di bawah Rp 500.000. sedangkan sisanya sanggup membayar di kisaran Rp 1 juta - Rp 1,5 juta.
“Range ini adalah sesuai dengan kemampuan, dan survei yang kami lakukan ketika mereka mendaftar,” kata Roslan.
“Kami pernah dikumpulkan juga oleh Pak Menteri BUMN (Erick Thohir), untuk seluruh perusahaan dan rumah sakit agar memberikan masukan. Berapa masukannya untuk nanti ditetapkan atas masukan Bio Farma dan kami kepada Kemenkes,” katanya.
Untuk informasi, harga vaksin Gotong Royong sebesar Rp321.660 per dosis, dan ditambah tarif maksimal pelayanan vaksin Rp117.910 per dosis. Maka total biaya vaksinasi sebesar Rp 879.140 per orang untuk dua kali vaksinasi.
Pemerintah dan Kadin menyatakan transparan mengenai harga vaksin. Harga yang ditetapkan dan sudah diaudit oleh Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP).
Dalam audit tersebut tertera jelas bahwa harga jual untuk perusahaan terdiri dari harga pokok pembelian dan harga distribusi.
Merek yang digunakan
Pada acara vaksinasi itu, Menteri BUMN RI, Erick Thohir, menjelaskan merek vaksin yang digunakan untuk Vaksinasi Gotong Royong, yakni merek Sinopharm dan CanSino.
Untuk merk Sinopharm, pemerintah akan mendatangkan 15 juta dosis, atau untuk 7,5 juta orang (satu orang dapat dua dosis), dari Mei sampai Desember 2021.
Kemudian untuk vaksin CanSino, pengadaannya hanya lima juta dosis untuk sekali suntikan.
“Jadi totalnya nanti ada 12,5 juta vaksin untuk Gotong Royong,” tandas Erick. (Fajar Al Fajri)
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!