Pemprov DKI Jakarta Hentikan Sementara Pemberian Vaksinasi menggunakan Vaksin AstraZeneca

Pemprov DKI Jakarta telah menghentikan pemberian vaksin AstraZeneca, mengikuti instruksi Kementerian Kesehatan.

Editor: AC Pinkan Ulaan
Pexels.com/Gustavo Fring
Pemprov DKI Jakarta telah menghentikan pemberian vaksin AstraZeneca, mengikuti instruksi Kementerian Kesehatan. 

- Pemprov DKI Jakarta hentikan sementara pemberian vaksin AstraZeneca.

- BPOM akan melakukan uji toksisitas dan sterilitas vaksin AsraZeneca batch tertentu.

- Investigasi penyebab kematian Trio Fauqi Firdaus masih berlangsung.

- KIPI vaksin AstraZeneca marak di kelompok usia di bawah 40 tahun di Inggris.

WARTA KOTA -- Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta langsung menghentikan pemberian vaksin Covid-19 merek AstraZeneca, sesuai instruksi dari Kementerian Kesehatan RI.

Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria mengatakan, pemerintah daerah tentu mengikuti arahan dan regulasi yang dikeluarkan pemerintah pusat.

“vaksinasi Covid-19 merupakan program pemerintah pusat, sedangkan pemerintah daerah hanya membantu memvaksinasi warganya saja,” kata Ariza di Balai Kota DKI pada Senin (17/5/2021).

Dia menambahkan, Pemprov DKI Jakarta akan mengikuti keputusan Pemerintah Pusat soal penggunaan vaksin yang aman untuk warganya. Pasalnya Pemprov DKI Jakarta hanya menyediakan tenaga kesehatan sebagai vaksinator, dan tempat sebagai lokasi penyuntikan vaksin.

Pengujian oleh BPOM

Untuk informasi, Kementerian Kesehatan menghentikan sementara distribusi dan penggunaan vaksin AstraZeneca batch (kumpulan produksi) CTMAV547, karena sedang diuji toksisitas dan sterilitas oleh Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM).

Sebagaimana dilansir laman Kementerian Kesehatan RI, Juru bicara Kementerian Kesehatan dr Siti Nadia Tarmizi MEpid menyatakan bahwa pengujian itu merupakan bentuk kehati-hatian Pemerintah, untuk memastikan ekamanan vaksin.

Dokter Nadia juga menegaskan bahwa tidak semua batch vaksin AstraZeneca dihentikan distribusi dan penggunaannya.

Hanya Batch CTMAV547 yang dihentikan sementara, karena menunggu hasil investigasi dan pengujian dari BPOM yang memerlukan waktu satu hingga dua minggu.

DKI Jakarta

Dalam siaran pers Kementerian Kesehatan disebutkan bahwa batch CTMAV547 berjumlah 448.480 dosis, dan telah didistribusikan untuk TNI dan sebagian ke DKI Jakarta dan Sulawesi Utara.

Sayangnya Ariza tidak menjelaskan, apakah seluruh vaksin Covid-19 AstraZeneca yang diterima DKI semuanya berasal dari batch CTMAV547 itu.

Untuk informasi, saat ini Pemprov DKI tengah menjalankan program imunisasi Covid-19 bagi warga usia 18 tahun ke atas, yang tinggal di permukiman padat. Vaksin yang digunakan bermerek AstraZeneca.

Ditengarai pengujian toksisitas dan sterilitas berkaitan dengan kasus meninggalnya seorang penerima vaksin AstraZeneca di DKI Jakarta pada 6 Mei 2021.

Orang itu bernama Trio Fauqi Firdaus, seorang pemuda berusia 23 tahun yang menjalani vaksinasi pada 5 Mei 2021.

Investigasi atas kasus ini masih dilakukan oleh Komisi Nasional (Komnas) Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (KIPI), sehingga saat ini belum diputuskan kejadian itu adalah kasus KIPI.

Halaman selanjutnya

Di bawah 40 tahun

...

Ikuti kami di
1065 articles 182 0
Komentar

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.


Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!

Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

BERITA TERKINI

berita POPULER

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved