Agustian Syach, Kasatpol PP Kota Bogor yang Ingin Mengubah Citra Satpol PP Menjadi Humanis
Agustian Syach, Kepala Satpol (Kasatpol) PP Kota Bogor yang ingin mengubah citra Satpol PP menjadi humanis
Penulis: Hironimus Rama | Editor: AC Pinkan Ulaan
Dia sering berkoordinasi dengan TNI-Polri terkait pengamanan tamu VIP.
Setelah dua tahun menjadi camat Bogor Tengah, per April 2020 dia diangkat sebagai Kepala Satpol PP Kota Bogor oleh Wali Kota Bima Arya.
Kunci sukses
Sebagai Kepala Satpol PP, ada banyak tantangan yang dihadapi Agus.
Pertama adalah usia yang relatif muda, sehingga dia harus pandai menempatkan diri di antara 355 anggota Satpol PP Kabupaten Bogor.
Dia dituntut untuk bisa mengendalikan anggotanya agar tidak liar. Karena itu dia menempatkan diri sebagai pemimpin berkarakter kuat.
Namun Agus juga menempatkan diri sebagai bapak dan kakak bagi para anggotanya yang masih muda.
Sementara untuk anggota senior, dia menempatkan diri sebagai adik.
Selain strategi menempatkan diri, Agus mengaku selalu bekerja memakai hati.
Selain itu, Agus menikmati setiap tugas yang dikerjakannya. Apapun perintah pimpinan, dia melakukannya pakai hati. Prinsip ini pula yang dia tekankan kepada para anggotanya.
Menurut Agus, Satpol PP Kota Bogor harus melakukan pendekatan humanis, sebelum atau ketika melakukan penindakan, harus tegas tapi jangan arogan.
Dengan visi ini, dia ingin mengubah citra Satpol PP yang keras dan brutal menjadi lebih humanis.
Prinsip lain yang dijalankan Agus dalam pekerjaan adalah, selalu bekerja dengan ikhlas, dengan loyal.
Bagi dia, loyalitas bukan hanya soal siap ketika diperintah pimpinan, tetapi juga berani mengatakan salah jika ada yang kurang tepat.

Hobi
Bicara hobi, Agus menyukai olahraga selam skuba alias scuba diving. Sejak menekuni hobi ini pada 2008, dia telah menyelam di titik-titik terbaik Tanah Air, dari Sabang hingga Merauke.
Bahkan dia memiliki tiga sertifikat master diver dari tiga organisasi selam, yaitu PADI Rescue Diver, SSI Divemaster, dan CMAS Three Star Diver.
Menurut Agus, Indonesia adalah tempat terbaik untuk diving dengan spot-spot indah seperti Taman Nasional Komodo di Nusa Tenggara Timur (NTT), dan Raja Ampat di Papua Barat.
Jadi, seharusnya para diver tidak perlu mencari tempat lain sampai keluar negeri.
Selain itu, sejak 2017 dia menekuni hobi baru, yakni lari. Hampir setiap pagi Agus berlari sejauh lima hingga 10 kilometer (km).
Dia pernah melakukan "ultra marathon running" Jakarta-Bandung, Denpasar-Tabanan, Cibubur-Lembang yang jaraknya di atas 100 km.
Halaman selanjutnya
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!