Donald Trump Menggunakan 1 Obat Eksperimen dan 2 Obat Generik

Presiden AS Donald Trump sudah meninggalkan rumah sakit, meski baru 3 malam diisolasi. Dia mendapat perawatan menggunakan tiga jenis obat.

Penulis: AC Pinkan Ulaan | Editor: AC Pinkan Ulaan

Remdsivir juga tak memiliki persetujuan FDA untuk pengobatan Covid-19, namun bpom AS itu memperbolehkan penggunaannya dalam kondisi darurat.

Percobaat klinikal menunjukkan bahwa remdesivir dapat mempercepat penyembuhan lima kali lebih cepat di sejumlah pasien.

Namun obat antivirus ini juga memiliki efek samping, seperti anemia, keracunan liver, dan keracunan hati.

Remdisivir diberikan melalui infus, dan pasien harus diopname untuk menerima obat ini selama 5 hari sesuai dosis yang dianjurkan.

Dexamethasone

Sedangkan dexamethasone adalah obat jenis corticosteroid yang harganya murah, dan tersedia banyak di pasaran alias obat generik.

Obat ini bertujuan menekan proses inflamasi dalam tubuh. Hanya saja, efek lainnya adalah menekan sistem imunitas, sehingga tak dianjurkan diberikan kepada pasien Covid-19. Kecuali dalam keadaan darurat.

Menurut Dr Jonathan Reiner, pasien Covid-19 yang sembuh setelah mendapat dexamethasone dalam pengobatannya, tetap meninggal kurang dari sebulan kemudian.

"Kami tahun dexamethasone mampu mengurangi risiko kematian, berdasarkan data dari percobaan bertajuk 'Percobaan Pemulihan'. Tapi ternyata pasien dalam percobaan itu, yang mendapat manfaat dexamethasone juga memiliki tingkat kematian 28 hari (28-day mortality rate) sebesar 23 persen. Jadi sekitar seperempat pasien yang dirawat dengan dexamethasone meninggal dunia dalam kurun waktu satu bulan," kata Reiner.

Belum selesai

Melihat tiga kombinasi obat yang diberikan kepada Trump (Regeneron, Remdesivir dan Dexamethasone), Reiner menyimpulkan bahwa dokter Trump menyatakan pasiennya dalam kondisi gawat.

Dr Sean Conley, yang merupakan dokter yang mengepalai tim dokter Donald Trump, menyatakan bahwa pasiennya tampak sehat, sehingga diizikan meninggalkan rumah sakit.

Namun pihaknya juga memiliki kekhawatiran kemungkinan terjadi kekambuhan pada Trump.

"Karena itu kami tetap waspada sekaligus optimistis, sebab kami berada di situasi yang tidak diketahui sebelumnya dalam hal pengobatan ini. Saat ini kami masih di tahap awal," kata Conley.

Sementara menurut Dr Leana Wen, seorang dokter di instalasi gawat darurat, meski Trump sudah boleh pulang dari rumah sakit, bukan berarti sudah sembuh total dari Covid-19.

"Beberapa pasien terlihat baik-baik saja ketika pulang dari rumah sakit. Tapi kemudian mereka kembali dengan kondisi yang lebih parah," katanya.

Menurut Dr Wen, saat ini waktu rata-rata pasien Covid-19, dari munculnya gejala sampai harus dirawat di intensive care unit (ICU) itu 10-12 hari.

"Kami senang Presiden baik-baik saja sekarang. Tapi jangan terlalu lega dulu, karena masih harus lihat kondisinya ke depannya," katanya.

Tak terlacak?

Uniknya, meski Trump begitu mudah mendapat akses pengobatan, namun melacak sejak kapan dia tertular Covid-19 malah jadi sesuatu yang sulit.

Ikuti kami di
670 articles 182 0
Komentar

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.


Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!

Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

BERITA TERKINI

berita POPULER

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved