Wabah Covid 19
Inilah Prosedur Mengajukan Isolasi Mandiri di Fasilitas Pemerintah bagi Pasien Tanpa Gejala
Kondisi ini yang membuat pasien Covid-19 tanpa gejala, boleh mengajukan permohonan isolasi mandiri di fasilitas pemerintah.
WARTA KOTA WIKI -- Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta sudah menyatakan, melarang pasien Covid-19 tanpa gejala melakukan isolasi mandiri di rumah.
Keputusan ini diambil untuk mencegah terjadinya klaster keluarga, akibat pasien tanpa gejala berinteraksi dengan anggota keluarganya.
Setidaknya ada dua penyebab utama yang mendasari keputusan ini. Pertama karena minimnya ruangan di rumah warga.
Dan yang kedua adalah anggota keluarga lain yang tinggal bersama pasien tanpa gejala itu.
Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat di Dinas Kesehatan DKI Jakarta, Fify Mulyani, menjelaskan, pada umumnya orang yang terpapar Covid-19 akan melapor kepada petugas puskesmas setelah melakukan pengetesan mandiri di laboratorium maupun rumah sakit.
Melacak
Kemudian pihak puskesmas akan melacak (tracing) anggota keluarga pasien Covid-19, terutama yang pernah melakukan kontak erat dengannya.
Dalam pelacakan itu, pihak puskesmas akan memeriksa tempat kediaman pasien tersebut, untuk melihat kemampuannya melakukan isolasi mandiri.
Hal penting yang dicari dalam pemeriksaan itu adalah ruangan untuk melakukan isolasi, dan jumlah orang yang tinggal di rumah tersebut.
Bila jumlah ruangnya terbatas dan anggota keluarganya cukup banyak, petugas akan membawa pasien tersebut ke fasilitas isolasi milik pemerintah.
“Misalnya di rumah itu hanya ada dua kamar, sementara satu rumah diisi enam orang. Artinya enggak mungkin melakukan isolasi secara khusus, jadi akan kami rujuk ke flat isolasi mandiri Kemayoran,” kata Fify, dalam paparannya yang dikutip dari akun YouTube BNPB pada Selasa (29/9/2020).
Surat rujukan
Fify mengatakan, puskesmas akan membuat surat rujukan sebelum pasien Covid-19 tanpa gejala itu dibawa ke Wisma Atlet.
Di samping itu, puskesmas akan meminta surat rekomendasi dari perangkat RT dan RW, yang menyatakan pasien tidak sanggup melakukan isolasi mandiri di rumah.
“Saat ini setiap puskesmas punya ambulans untuk mengantar, dan juga Unit AGD (Ambulans Gawat Darurat) Dinas Kesehatan telah mempunyai bus berkapasitas 20 orang, untuk dipakai mengantar pasien,” katanya.
Terbanyak
Berdasarkan data Dinas Kesehatan DKI Jakarta, sekitar 45 persen orang yang terpapar Covid-19 di Jakarta berkondisi tanpa gejala.
Sedangkan 40 persen lainnya bergejala sedang, dan 15 persen bergejala berat dan kritis.
Hingga Senin (28/9/2020) jumlah kasus aktif Covid-19 di DKI Jakarta mencapai 12.732 orang.
Sedangkan jumlah kasus konfirmasi positif secara total di Jakarta sampai Senin (28/9/2020) mencapai 72.177 orang.
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!