New Normal

Terlalu Lama Bekerja dari Rumah Diduga Akan Menimbulkan Dampak Psikologis bagi Karyawan

Terlalu lama bekerja dari rumah diprediksi memberikan dampak psikologis bagi karyawan.

Penulis: AC Pinkan Ulaan | Editor: AC Pinkan Ulaan
The RISE Academy
Ilustrasi seorang pekerja yang menunjukkan wajah bosan di depan layar laptop. 

WARTA KOTA -- Hampir tujuh bulan sudah sebagian warga Jakarta bekerja secara jarak jauh dari rumah, atau populer dengan istilah WfH alias work from home.

Pandemi Covid-19 yang tidak kunjung berakhir membuat WfH diperpanjang terus entah sampai kapan. Yang pasti tentu saja sampai saat pandemi Covid-19 dinyatakan secara berakhir.

Sebagaimana diwartakan laman Fast Company, hasil penelitian menyatakan bekerja dari rumah itu memiliki beberapa kelebihan.

Kegiatan ini bisa meningkatkan semangat kerja, kesehatan dan kesejahteraan, serta produktivitas.

Namun, lanjut artikel yang ditulis oleh Dr Tomas Chamorro-Premuzic, seorang psikolog dengan spesialisasi dunia kerja dan bisnis, kelebihan itu untuk situasi normal, atau sebelum pandemi Covid-19.

Terpaksa

Ketika itu, bekerja dari rumah adalah sebuah pilihan yang bisa diambil karyawan, sehingga ada motivasi dari pilihan tersebut.

Karyawan menjadi semangat dengan bekerja dari rumah, karena bisa mengelolanya sesuai kebutuhan dirinya

Hanya saja, pada masa pandemi ini situasinya berubah total. WfH bukan lagi sebuah pilihan, tapi seperti keharusan.

Karyawan yang tadinya tak tertarik bekerja dari rumah, kini terpaksa harus melakukannya.

Perkembangan situasi ini membuat para pakar psikologi dunia kerja membuat penelitian baru, yakni dampak psikologi bila WfH terus berlanjut. Dan persiapan yang harus dilakukan untuk menghadapi kondisi itu.

Penelitian tentang itu baru dimulai, dan menurut Chamorro-Premuzic, belum ada kesimpulan yang dihasilkan, mengingat topik ini membutuhkan pengamatan jangka panjang.

"Hanya waktu yang bisa menjawab. Satu hal yang kita tahu tentang masa depan adalah, tidak ada orang yang memiliki datanya," kata Chamorro-Premuzic.

Dampak negatif

Pertanyaan yang ada di pikirannya adalah pengaruh WfH terhadap otak individu yang melakukannya.

Dia meyakini ada dampak negatif dari WfH yang terjadi saat ini, karena karyawan melakukannya secara terpaksa dan tiba-tiba tanpa persiapan.

Dalam tulisannya itu, Chamorro-Premuzic sendiri memperkirakan ada empat dampak psikologis yang terjadi, yaitu:

1. Kesepian
Kerja dari rumah bisa memicu rasa kesepian, karena individu merasa terisolasi secara sosial.

Hal ini katanya bisa terjadi bila perusahaan tak membangun budaya kolaborasi virtual, dan keterkaitan antar-karyawan.

Masalah ini, katanya lagi, tak mungkin terselesaikan dengan pertemuan lewat Zoom secara rutin, bila pekerjaan tetap diselesaikan sendiri-sendiri.

Yang dibutuhkan adalah sebuah proyek yang melibatkan beberapa orang dalam tim, di mana tugas setiap anggota tim mendukung pekerjaan anggota tim lainnya.

2. Kecemasan
Ketidak pastian menimbulkan kecemasan, dan pandemi ini mencipatakan sebuah situasi yang penuh ketidak pastian.

Maka muncul kekhawatiran akan masa depan. Bukan hanya soal penghasilan yang terancam akibat krisis ekonomi yang muncul akibat pandemi, melainkan juga soal karier dan rencana pencapaian yang sudah disusun sebelumnya.

3. Stres
Perubahan selalu menimbulkan kecemasan dan stres. Begitu juga dengan perubahan cara kerja di masa pandemi ini.

Menurut Dr Tomas Chamorro-Premuzic, karyawan yang sebelumnya tak tertarik melakukan pekerjaan dari rumah akan merasa aktivitas ini sebagai pemaksaan. Bahayanya akan terjadi efek domino dampak negatif.

Masalahnya akan tambah ruwet bila karyawan itu sudah berkeluarga dan memiliki anak, sehingga pekerjaan berbenturan dengan urusan keluarga.

4. Pertemuan fisikal tak tergantikan

Aplikasi seperti Zoom memang sangat membantu dunia bisnis dan pekerjaan, dengan kemampuannya menghadiran pertemuan secara virtual.

Hanya saja, ternyata pertemuan virtual itu tak bisa menggantikan pertemuan secara fisikal.

Beberapa orang yang ditanya Chamorro-Premuzic secara pribadi menjawab, mereka merindukan ngopi-ngopi di kafe bersama teman-teman, karena "Zinks" yang merupakan kependekan Zoom drinks tak bisa menggantikan bertemu teman secara langsung.

Jadi, menurut Chamorro-Premuzic, kerja dari rumah menjadi menarik dan memiliki kelebihan pada saat ia adalah sebuah pilihan. Ketika itu ia menawarkan fleksibilitas.

Namun kerja dari rumah diprediksi bisa berubah menjadi negatif, bila dilakukan karena terpaksa oleh individu yang tak menyukai cara kerja ini.

Meski begitu, Dr Tomas Chamorro-Premuzic juga meyakini manusia memiliki kelebihan untuk bertahan dan beradaptasi, sehingga situasi pandemi ini justru akan melahirkan individu yang lebih tahan banting.

Ikuti kami di
619 articles 182 0
Komentar

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.


Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!

Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

BERITA TERKINI

berita POPULER

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved