Bekasi

Pencemaran di Curug Parigi Kota Bekasi

Pencemaran di Curug Parigi sudah berlangsung beberapa tahun, dan membutuhkan kerja sama lintas wilayah untuk mengatasinya.

Penulis: Muhammad Azzam | Editor: AC Pinkan Ulaan
Warta Kota/Muhammad Azzam
Curug Parigi tercemar limbah industri dan sudah masuk kategori gawat. 

"Tindakan tegas, pemeriksaan lebih detail dengan uji sampel pembuangan limbah pabrik di bantaran sungai. Semua aliran dari pabrik harus diperiksa satu persatu, biar tahu sumbernya dan dilakukan tindakan," tandasnya.

Bosan

Dinas Lingkungan Hidup Kota Bekasi telah melakukan pemeriksaan, dengan mengambil sampel air sungai di tempat yang berbatasan dengan wilayah Kabupaten Bogor.

Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kota Bekasi, Yayan Yuliana, mengatakan bahwa sampel air akan diteliti kandungan zat pencemar.

Selain itu, untuk menelusui asal dan penyebab pencemaran lingkungan di kali tersebut.

"Ini kan sumber sudah ada di hulunya, wilayah Bogor. Dari sana juga airnya sudah hitam dan bau," kata Yayan, Minggu (26/7/2020).

Bahkan Yayan sampai bosan meminta perhatian koleganya di wilayah Kabupaten Bogor, agar memberi perhatian ke masalah ini.

Sampel air

Yayan menjelaskan, ada empat titik lokasi pengambilan sampel air, yakni di Jembatan Kota Wisata, Perumahan Limus Nunggal Kabupaten Bogor, Jalan Pangkalan 6 perbatasan dengan Kabupaten Bogor, dan Bendung Kali Bekasi atau Jembatan Hasibuan.

"Kita ambil sampel di empat titik, biar bisa dipastikan masing-masing kandungannya seperti apa," ucap dia.

Hasil pemeriksaan sampel itu akan dikoordinasikan dengan dinas terkait di Kabupaten Bogor, untuk menelusuri perusahaan yang membuang limbah tersebut.

Menurut Yayan, menangani limbah ini harus dilakukan secara bersama-sama, tak hanya tugas Pemerintah Kota Bekasi, melainkan juga Pemerintah Kabupaten Bogor.

"Kita juga sudah buat surat pengaduan yang ditujukan kepada Gubernur Jawa Barat, dan ditembuskan kepada Kepala Dinas Lingkungan Hidup Provinsi Jawa Barat serta Bupati Bogor," ujarnya.

Perhatian Pemerintah Pusat

Bahkan Wali Kota Bekasi, Rahmat Effendi, meminta Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya, serta Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil turun tangan.

"Harus turun tangan langsung (Menteri LHK dan Ridwan Kamil) kalau ingin Kali Bekasi bisa dinikmati airnya. Baik menjadi air bersih dan aspek pariwisata," kata Rahmat, pada Minggu (26/7/2020).

Sejauh ini, Pemkot Bekasi sudah berkali-kali melakukan meneliti sampel air yang tercemar, dan hasilnya memang limbah dari industri alias limbah pabrik.

"Kalau di wilayah Kota Bekasi langsung kita tindak, sudah ada beberapa (yang ditindak). Ini kan sumbernya terkadang dari Kabupaten Bogor," kata Rahmat.

Maka itu, dibutuhkan kerjasama dari berbagai pihak. Mulai dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Pemprov Jabar, maupun antar-kepala daerah.

Tindakan tegas

Ikuti kami di
573 articles 182 0
Komentar

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.


Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!

Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

BERITA TERKINI

berita POPULER

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved