Benyamin Davnie: Dari Aktif di Kegiatan Organisasi sampai Pilkada Tangsel 2020

Prinsip kerja Benyamin Davnie ialah menyelesaikan pekerjaan dengan sebaik-baiknya.

Penulis: Rizki Amana | Editor: AC Pinkan Ulaan
Warta Kota/Nur Ichsan
Benyamin Davnie, Wakil Wali Kota Tangerang Selatan. 

Menjadi Wakil Wali Kota

Dalam bincang-bincang dengan Warta Kota Benyamin Davni juga mengisahkan Bagaimana dirinya menjadi Wakil Wali kota Tangsel.

Awalnya dia diminta Bupati Tangerang waktu itu, membuat kajian pemecahan wilayah, menjadi Kabupaten Tangerang dan Kota Tangerang Selatan.

Ketika itu Benyamin itu sedang menjabat Kepala Bappeda Kabupaten Tangerang.

"Bupati menugaskan bikin kajian pemekaran wilayah. Saya baca undang-undangnya dan peraturan tentang pemekaran wilayah. Konsepnya ada dua, pemekaran Kabupaten Tangerang Utara dan Kota Tangerang Selatan pada waktu itu," ujarnya.

Usai tuntasnya kajian tersebut, pemilihan Wali Kota dan Wakil Wali Kota Tangsel pun dilakukan.

Kata Ben, seorang anggota tim kampanye Airin mendatangainya, dan memintanya untuk menemani Airin maju di Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada).

Namun, Ben ragu-ragu menerima permintaan itu, dengan alasa dirinya masih belum layak disandingkan untuk memimpin satu daerah yang besar.

Lambat laun, setelah mempelajari dan menimbang bersama keluaganya, Ben pun menerima tawaran itu.

"Saya salat istiqarah, ke makam orangtua, dan merundingkan dengan keluarga. Keputusan keluarga siap mendukung saya. Kata kakak saya, itu sudah jalan hidup saya," kata Benyamin.

Kritik 

Menjadi seorang politikus dan pejabat pemerintah tentu lumrah bila mendapat kritik.

Ben mengaku, sejak pertama menjabat sebagai Camat Ciledug dirinya telah mendapat kritik dari masyarakat yang dipimpinnya.

Namun Ben meyakini bahwa kritik itu merupakan fondasi bagi dirinya, dalam membangun integritas kepemimpinan yang dilakukannya.

"Banyak kritik yang saya terima, tergantung kita bagaamana menyikapinya saja. Melihat kritik dari hati yang bersih dan lurus, dapat menerima dan memacu kita untuk lebih maju," kata Ben.

Selain itu, dirinya menganggap kriik tersebut sesbagi bentuk perhatian publik kepadanya.

Bahkan, cara menyikapi suatu kritik tersebut telah dipelajari dari petuah-petuah sang ayah.

"Pernah saya dikritik waktu menjabat Wakil, kok enggak pernah datang, giliran waktu kampanye turun terus. Saya bilang terima kasih, tapi saya harus fokus dengan kerjaan dan tanggung jawab yang dipercayai. Bukan sombong enggak mau menengok ke bawah," ujar Ben.

"Kan saya dipilih sama masyarakat untuk mengerjakan tugas-tugas. Jadi saya anggap kritik itu, bila bisa diajak berdialog ya kita berdialog. Tapi kalau enggak, dijadikan intropeksi diri saya sendiri," lanjutnya.

Ia pun berpesan kepada para pejabat agar menganggap kritik itu sebagai pesan moral yang bertujuan positif.

Penghargaan

Selain medapat kritik, Benyamin juga banyak menerima penghargaan dari berbagai lembaga negara maupun instansi swasta.

Salah satu penghargaan yang sangat melekat kepadanya adalah Satya Lencana Karya Satya X Tahun, yakni sebuah penghargaan atas prestasi kerja selama 10 tahun tanpa cacat, yang diberikan oleh Presiden RI.

Bahkan, penghargaan itu sudah didapatnya tiga kali, dalam mengabdikan dirinya kepada negara sebagai PNS, maupun Wakil Wali Kota Tangsel.

"Saya enggak pernah mengira mendapat itu. Yang mengusulkan saya mendapat penghargaan itu pimpinan saya sendiri, bukan saya," kata Ben.

Ia menjelaskan penghargaan itu didapat dari prinsip mengalir saja.

Mengalir saja itu adalah menuntaskan setiap pekerjaan dengan tepat waktu, dan selalu menjalani tugas demi tugas tanpa pamrih.

"Nah itu saya dipilih oleh pemimpin, karena saya selalu mengerjakan sesuatu tanpa terlamabat. Itu alasan pemimpin melihat dan mengajukan saya untuk dapat penghargaan," ujar Ben.

Selain penghargaan dari lembaga negara, beberapa aktivis dan lembaga swadaya masyarakat pun turut memberikan penghargaan kepada Benyamin.

Penghargaan itu diterima sebagai bentuk dedikasi Ben terhadap menyelesaikan permasalahan yang membelit pada kepentingan publik.

"Ya itu tadi saya dari dulu banyak dekat dengan masyarakat dan kelompoknya. Saya selalu ngobrol sama mereka, mereka kritik, saya ajak diskusi dan turun bareng ke lapangan," jelasnya.

Benyamin Davnie akan memperbanyak infrastruktur pendidikan.
Benyamin Davnie akan memperbanyak infrastruktur pendidikan. (Warta Kota/Nur Ichsan)

Pilkada 2020 Kota Tangsel

Menjabat sebagai Wakil Wali Kota Tangsel membuat Ben berani memajukan dirinya sebagai kandidat Wali Kota Tangsel dalam pesta politik Tangsel setiap lima tahuan tersebut.

Namun bukan tanpa alasan dirinya maju sebagai kontestan Pilkada 2020 Kota Tangsel.

Kata Ben, salah satu latar belakang yang mendorongnya untuk maju adalah memperbaiki fungsi aturan otonomi daerah Kota Tangsel.

"Ke depan otonomi daerah ini harus kita lengkapi, dengan otonomi ini kita berikan hak dan kewajiban kewenangan dalam urusan rumah tangga. Nah kita pilah nanti dari sana, ada 25 urusan wajib 8 urusan pilihan," ujarnya.

Ben menuturkan, dari otonomi daerah pihaknya bakal mendikte permasalahan global yaang ada di wilayah kerjanya itu.

Dia menegaskan bahwa tak semestinya permasalahan daerah dilihat dari besarnya anggaran yang dimiliki.

"Kita lihat infrastruktur mana, urusan mana yang harus memang dibenahi. Latar belakang jangan dilihat dari masalah besaran APBD dan seterusya, tapi melihat dari permasalahan global di Tangerang selatan ini," kata Ben.

"Jumlah penduduk kita akan bertambah, tingkat pertumbuhan ekonomi akan bertambah, pengangguran juga akan bertambah kalau tidak dikelola dengan baik, serta sektor pendidikan. Maka kita harus bisa menata itu," lanjutnya.

Dia bahkan bertekad bakal memberi peluang bagi anak-anak yang tidak dapat bersekolah, akibat masalah ekonomi.

Bahkan nantinya dia bertujuan untuk memperbanyak infrastruktur pendidikan, di kala dirinya terpilih menjadi Wali Kota Tangsel periode 2021-2026.

"Bagaiamana kemudian anak-anak yang kurang beruntung ini dijamin oleh pemerintah daerah, supaya mereka mendapati ilmu, supaya mereka dapat bersekolah dengan penerapan beasiswa yang konsisten," kata Benyamin.

Selain itu, fokus juga di alokasi anggaran, dengan memperbanyak infrastruktur yang dinilai masih kurang memadai di Kota Tangsel.

Kata Ben, instrumen anggaran perlu dikaji secara mendalam dengan menargetkan poin-poin penting dalam perkembangan Kota Tangsel di masa depan.

"Instrumen kebijakan anggaran sangat disorot, karena itu yang harus kita efisienkan. Saya akan bergerak nanti ke sektor perhubungan darat, sektor pendidikan, sektor kesehatan, sektor kebudayaan dan banyak lagi," tandasnya. 

Ikuti kami di
561 articles 182 0
Komentar

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.


Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!

Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

BERITA TERKINI

berita POPULER

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved