12 Tahun Menjadi Pegawai Honorer, Hadi Ismanto Kini Menjadi Lurah

Jalan panjang harus dilalui Hadi Ismanto, sebelum menjabat Lurah Tanahtinggi. Kariernya diawali dari tenaga honorer tukang sapu.

Penulis: Andika Panduwinata | Editor: AC Pinkan Ulaan
Warta Kota/Andika Panduwinata
Hadi Ismanto, Lurah Tanahtinggi, Kecamatan Tangerang, Kota Tangerang. 

Hobi sang ayah yang gemar dengan sepak bola menurun kepadanya, sehingga Hadi mahir mengolah si kulit bundar.

Boy berlari sambil menggiring bola, melewati lawan demi lawan kemudian mencetak gol.

"Dari kecil saya memang suka sepak bola. Mulai dari kelas 3 SD serius main bola sampai beli sepatunya," tutur Hadi.

Dia membeli sepatu dari uang tabungannya hasil mengembala kerbau, karena orangtuanya tak sanggup membelikan.

"Saya pecahkan celengan ayam yang terbuat dari tanah liat itu. Uangnya saya beliin sepatu bola untuk ikut lomba," bebernya.

Sepatu telah dibeli, lalu Boy mengikuti turnamen sepakbola antarkampung.

"Di kejuaraan itu kami menang dapat hadiah satu ekor kambing. Masuk final, Tanah Tinggi melawan Cipondoh. Di turnamen ini saya sebagai pencetak gol terbanyak," kata Hadi.

Waktu itu dia bermain di posisi sayap kanan. Gol dari tendangan jarak jauh mengantarkan timnya menjadi juara.

"Sebelum ada David Beckham yang terkenal sama tendangan bebasnya, saya lebih dulu cetak gol dari tendangan jarak jauh," kata Boy sambil tertawa lepas, mengingat momen bahagia kala itu.

Kompetisi tingkat Kabupaten

Lulus dari SD, Hadi melanjutkan sekolah ke SMPN 5 Tanahtinggi, Tangerang.

Di usia 14 tahun, Hadi mencoba ikut berlatih di sekolah sepakbola milik klub Persita Tangerang. Namun lagi-lagi dia terbentur himpitan ekonomi.

"Saya beli sepatu bola enggak punya uang, harus menabung lama untuk bisa beli sepatu. Tapi syukurnya lolos seleksi masuk Persita," kata Hadi.

Hadi selalu masuk ke tim inti, dan dari sinilah dia mengembangkan karier di sepak bola.

"Saya ikut kompetisi ke level yang lebih tinggi lagi. Kejuaraan tingkat Kabupaten Tangerang," katanya.

Boy dipercaya untuk menjadi kapten tim, dan dia berhasil membawa timnya lolos hingga babak final.

"Di final Tanahtinggi melawan Serpong. Kami kalah, hanya dapat juara dua," kata Hadi mengungkapkan.

Mimpi kandas

Setelah kejuaraan tingkat SMP itu, Hadi lulus dari SMP dan melanjutkan sekolah di SMA Pancakarya, Tangerang.

Beranjak remaja, hidup Boy digayuti sejumlah problema.

Ikuti kami di
530 articles 182 0
Komentar

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.


Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!

Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

BERITA TERKINI

berita POPULER

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved