Kepala Disdikbud Kota Tangsel ini Bersyukur Bisa Terus Sekolah
Dari desa dengan tingkat kesempatan bersekolah sangat kecil, Kepala Disdikbud Kota Tangsel ini ingin bermanfaat bagi jutaan anak.
Penulis: Rizki Amana | Editor: AC Pinkan Ulaan
WARTA KOTA WIKI -- Taryono adalah Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kota Tangerang Selatan (Tangsel) sejak tahun 2018.
Pria kelahiran 10 Juni 1963, di Desa Procot, Slawi, Tegal, Jawa Tengah ini dengan senang hati membagi banyak kisah hidupnya kepada Warta Kota, di Kantor Disdikbud yang terletak di lingkungan Kantor Wali Kota Tangsel, Ciputat.
Pria yang telah menginjak usia 56 tahun itu adalah anak bungsu dari sembilan bersaudara, yang semuanya lahir di desa Procot tersebut.
Jenjang Pendidikan
Jenjang pendidikan yang ditempuh oleh Taryono ialah SD Negeri 02 Desa Procot, dilanjutkan ke SMP Negeri 1 Adiwerna, Tegal, lalu ke SMA Negeri 1 Slawi, Tegal hingga berjenjang ke perguruan tinggi Institut Keguruan Ilmu Pendidikan (IKIP/Universitas Pendidikan Indonesia) Bandung, Jawa Barat.
Taryono mengaku banyak rintangan yang harus dia lalui agar bisa mencapai jenjang pendidikan tingkat universitas.
Sebab di zamannya tak banyak anak-anak sebayanya yang dapat mengenyam pendidikan mulai dari tingkat SD hingga perguruan tinggi.
"Pada zaman saya itu pendidikan cukup susah, dan anak sebaya saya tidak banyak yang sekolah, apalagi di desa," kata Taryono sembari tersenyum mengenang masa kecilnya itu, Tangsel, Kamis (4/6/2020).
Bahkan dia tak menyangka dirinya mampu mengenyam pendidikan hingga perguruan tinggi, di tengah kondisi keluarganya yang sederhana.
Orangtuanya hanya berprofesi sebagai buruh tani dan pedagang di pasar.
"Pada zaman saya itu, tahun 1982 itu belum nge-tren (populer) orang kuliah. Enggak ada orang kuliah di kampung dusun saya. Tapi kenapa saya kuliah karena Allah yang menetapkan," kataTaryono.
"Keluarga saya enggak ada yang kuliah, yang lain enggak kuliah, kok saya kuliah. Begitu saya lulus SMA saya ke Bandung kuliah di IKIP Bandung D3 Jurusan Biologi, kemudian saya melanjutkan pendidikan ke S1 sampai S2," sambungnya.
Perjalanan karier
Buah dari kerja keras dirinya melalui rintangan demi rintangan, Taryono sukses menancapkan karier sebagai seorang Pegawai Negeri Sipil (PNS) di Kabupaten Tangerang.
Lulus dari program D3 IKIP Bandung mengantarnya merantau, dan mengadu nasib di wilayah yang belum diketahuinya, yakni Serpong yang ketika itu masih menjadi bagian Kabupaten Tangerang.
Menurut Taryono, perjuangan kariernya itu dimulai saat dirinya dinyatakan lulus dari IKIP Bandung pada tahun 1985.
"Dulu saya masuk IKIP Bandung luar biasa persaingannya di perguruan tinggi negeri, saya masuk melalui jalur Sipenmaru (Seleksi Penerimaan Mahasiswa Baru)," ujar Taryono.
Begitu lulus dari IKIP Bandung, dirinya langsung mendapatkan status PNS melalui program khusus.
"Waktu itu ada program khusus, pemberkasan langsung diangkat ke PNS khusus D3. Alhamdulillah jalannya Allah," kataya bersyukur.
Pekerjaan pertama yang diterimanya adalah guru di SMA Negeri 1 Serpong, yang sekarang telah berganti nama menjadi SMA Negeri 2 Kota Tangsel.
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!