New Normal

Sistem Ganjil-Genap Diterapkan di Pasar di Jakarta, Untuk Membatasi Pengunjung

Kebiasaan baru akan diterapkan di pasar tradisional di DKI Jakarta mulai Senin (15/6).

Editor: AC Pinkan Ulaan
Warta Kota/Rangga Baskoro
Keramaian di Pasar Perumnas Klender, Malaka Sari, Duren Sawit, Jakarta Timur, Jumat (22/5/2020). 

WARTA KOTA WIKI, GAMBIR -  Perumda Pasar Jaya memberlakukan sistem ganjil-genap dalam operasional pasar tradisional, di masa pembatasan sosial berskala besar (PSBB) transisi.

Sistem ini melihat nomor kios, untuk mengurangi potensi penularan Covid-19 antara pembeli dan penjual.

Sistem ini akan mulai berjalan pada Senin (15/6/2020). Cara kerjanya mirip sistem ganjil-genap untuk membatasi kendaraan bermotor.

Direktur Utama Perumda Pasar Jaya, Arief Nasrudin, mengatakan pada Kamis (11/6), pedagang yang kiosnya bernomor ganjil bisa beroperasi di tanggal ganjil.

Sebaliknya, pedagang yang kiosnya bernomor genap dapat berjualan pada tanggal genap.

Menurut Arief, sistem seperti ini sudah diterapkan oleh pasar-pasar di Vietnam, sebagai upaya menjaga jarak antar-pengunjung.

Masker dan face shield

Selain sistem ganjil-genap, para pedagang harus menerapkan protokol kesehatan seperti memakai masker dan face shield (pelindung wajah).

Sementara para pembeli harus memakai masker selama di dalam pasar. Aturan ini adalah upaya mencegah penularan virus Covid-19 melalui droplet antar-pribadi.

Satu arah

Perumda Pasar Jaya juga mengatur pergerakkan pengunjung dengan membuat sistem satu arah di dalam pasar.

Tujuannya agar pengunjung tidak saling berpapasan. Untuk itu pintu masuk dan pintu keluar pasar akan dibedakan.

Di dalam pasar juga dipasang rambu-rambu untuk membantu pengunjung memahami aturan satu arah tersebut.

Rambu-rambu itu seperti "Dilarang Masuk" dan "Jalan Searah".

52 pedagang

Menerapkan kebiasaan baru di pasar tradisional ini dilakukan setelah Perumda Pasar Jaya mengumumkan ada 52 pedagang di enam pasar di DKI Jakarta, yang terinfeksi Covid-19 setelah melakukan pemeriksaan melalui rapid test dan polymerase chain reaction (PCR).

Angka itu lebih besar dari yang dipaparkan Ikatan Pedagang Pasar Indonesia (Ikappi), yang menyebutkan ada 51 pedagang pasar di Jakarta yang terkena Covid-19. (Fitriyandi Al Fajri)

19 Pasar yang sudah menjalani tes COVID-19 adalah:
1. Pasar Lontar sembilan pedagang (reaktif)
2. Pasar Gondangdia (menunggu hasil)
3. Pasar Petojo Enclek (menunggu hasil)
4. Pasar Serdang (14 pedagang positif)
5. Pasar Rawasari (14 pedagang positif)
6. Pasar Tomang Barat (menunggu hasil)
7. Pasar Slipi (menunggu hasil)
8. Pasar Cijantung (satu positif)
9. Pasar Ciracas (nihil)
10. Pasar Palmerah (nihil)
11. Pasar Perumnas Klender (20 Pedagang positif)
12. Pasar Pesanggrahan (nihil)
13. Pasar Kebayoran Lama (menunggu hasil)
14. Pasar Pondok Labu (menunggu hasil)
15. Pasar Warung Buncit (menunggu hasil)
16. Pasar Minggu (nihil)
17. Pasar Lenteng Agung (nihil)
18. Pasar Kelapa Gading (nihil)
19. UPB Induk Kramat Jati, (tiga Pedagang positif).

Ikuti kami di
510 articles 182 0
Komentar

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.


Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!

Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

BERITA TERKINI

berita POPULER

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved