Ibadah Haji
Ibadah Haji Pernah Dibatalkan Karena Pandemi Penyakit dan Perang
Sejak ibadah haji yang pertama sampai sekarang, sudah terjadi 40 kali pembatalan Rukun Islam ke-5 ini karena masalah politik dan pandemi penyakit.
Penulis: AC Pinkan Ulaan | Editor: AC Pinkan Ulaan
WARTA KOTA WIKI -- Pemerintah Kerajaan Arab Saudi sedang gundah belakangan ini, berkaitan dengan pelaksanaan Ibadah Haji 1441 H.
Pandemi Covid-19, yang disebabkan virus corona, membuat ibadah haji tahun ini tampak mustahil dilaksanakan.
Pasalnya, virus corona itu memiliki kemampuan penularan yang sangat pesat, sehingga sampai hari ini saja sudah lebih dari 7,2 juta orang tertular.
Karena itu, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menganjurkan agar kegiatan yang menimbulkan kerumunan massa jangan dilakukan dulu, untuk memutus rantai penularan.
Sementara, pelaksanaan ibadah haji selalu mengumpulkan para jemaah dari seluruh dunia, yang jumlahnya sekitar 2,5 juta orang.
Melindungi umat muslim
Sampai Senin (8/6), Kementerian Haji dan Umrah Arab Saudi masih membahas keputusan yang akan mereka ambil, berkaitan dengan Ibadah Haji 1441 H.
Bahkan Menteri Haji dan Umrah Arab Saudi, Muhammad Salih bin Taher Banten, menyarankan agar para jemaah jangan mendaftar dulu sampai pihak Kementerian mengambil keputusan.
"Dalam situasi sekarang, yakni pandemi global, yang kita minta kepada Tuhan agar diselamatkan dari situasi ini, pihak Kerajaan berusaha melindungi kesehatan umat muslim dan warga kami," kata Muhammad Salih.
88 tahun
Sebagaimana dilansir laman Middle East Eye, membatalkan ibadah haji pernah terjadi di masa lalu, tapi bukan di masa pemerintahan Dinasti Saud.
Sejak Kerajaan Arab Saudi berdiri di tahun 1932, belum pernah terjadi pembatalan ibadah haji sekali pun.
Bahkan, di waktu pandemi flu Spanyol tahun 1917 - 1918 yang menyebabkan jutaan orang meninggal dunia, ibadah haji pun tetap berjalan.
Namun, andaikata pihak Kerajaan Arab Saudi memutuskan tidak ada Ibadah Haji 1441 H, maka peristiwa ini akan menjadi pembatalan ibadah haji ke-41 dalam sejarah.
Berdasarkan pernyataan King Abdulaziz Foundation for Research and Archives, sampai tahun lalu sudah terjadi 40 pembatalan ibadah haji, sejak ibadah ini dilakukan pertama kali tahun 629 M.
Middle East Eye mengumpulkan beberapa pembatalan ibadah haji yang pernah terjadi, serta penyebab pembatalan tersebut.
Tahun 865 : Pembantaian di Gunung Arafat
Semasa Ismail bin Yousef melakukan pemberontakan terhadap Kekhalifahan Abbasiyah di tahun 865 M, atau 271 H, sejumlah jemaah haji menjadi korban dalam konflik ini.
Ismail bin Yousef, yang juga dikenal sebagai Al-Safak memerintahkan prajuritnya menyerang jemaah yang berada di puncak Gunung Arafat, yang berada di pinggir kota Mekah.
Serangan ini memaksa pemimpin Wangsa Abbasiyah membatalkan Ibadah Haji 271 H.
Tahun 930: Serangan Qarmatian
Pada tahun 930 M, Abu Taher al-Janabi, yang merupakan pemimpin Sekte Qarmatian di Bahrain, menyerang Mekah, dengan maksud melucuti status Kota Suci di kota tersebut.
Halaman selanjutnya
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!