Ibadah Haji

Arab Saudi Kaji Kemungkinan Ibadah Haji 1441 H Tetap Berlangsung dengan Pemangkasan Kuota Jemaah

Pemerintah Kerajaan Arab Saudi mengkaji opsi pemangkasan kuota haji sampai 80 persen, bila Ibadah Haji 1441 H tetap diselenggarakan.

Penulis: AC Pinkan Ulaan | Editor: AC Pinkan Ulaan
Pixabay/GLady
Ilustrasi Ibadah Haji, Umrah, Kaabah. 

WARTA KOTA, JAKARTA -- Kerajaan Arab Saudi masih mengkaji berbagai opsi pelaksanaan Ibadah Haji 1441 H, atau tahun 2020 ini.

Pandemi Covid-19 memang membuat ritual ibadah tahunan itu menjadi muskil dilaksanakan, mengingat sifat dari ibadah itu adalah mengumpulkan banyak umat muslim dari seluruh dunia di kota Mekah.

Apalagi kasus Covid-19 di Arab Saudi melonjak drastis pada awal pekan ini, dan langsung menjadi pertimbangan Pemerintah Arab Saudi soal penyelenggaraan Ibadah Haji tahun ini.

Memangkas kuota

Sebagaimana dilansir harian The Week, yang mengutip kantor berita Reuters, salah satu opsi yang tengah dipertimbangkan ialah mengurangi jumlah jemaah yang boleh datang, untuk melaksanakan Rukun Islam ke-5 itu pada tahun ini.

"Dengan protokol kesehatan yang ketat, Pemerintah mempertimbangkan tetap melaksanakan Ibadah Haji dengan membatasi jemaah. Mungkin kami masih bisa melaksanakan ibadah ini dengan jumlah jemaah hanya 20 persen dari kuota tahunan setiap negara," ujar sumber Reuters di Kementerian Haji dan Umrah.

Para jemaah itu untuk menjadi simbol agar kegiatan Ibadah Haji tetap berlangsung setiap tahun, sejak Kerajaan Arab Saudi berdiri pada tahun 1932.

Untuk menjadi orang yang terundang itu persyaratannya juga lebih berat, yakni berusia muda dan memiliki kesehatan prima berdasarkan pemeriksaan kesehatan yang paripurna.

Pada tahun 2019, Arab Saudi menerima 2,5 juta jemaah haji dari seluruh dunia, begitu juga tahun-tahun sebelumnya.

Dengan pemangkasan 80 persen dari kuota setiap negara, maka hanya 500.000 orang saja yang bisa melakukan Ibadah Haji. Itu pun jika Pemerintah Saudi tetap akan menyelenggarakannya.

Opsi ditiadakan

Pasalnya, gencar juga pejabat di negara tersebut yang meminta agar ibadah tahun ini ditiadakan karena situasi wabah virus corona masih mengerikan.

Pada awal pekan ini saja jumlah penderita Covid-19 di Arab Saudi meningkat drastis, sehingga Pemerintah kembali menutup 71 masjid yang sudah menggelar peribadatan reguler.

umlah kasus sampai Senin (8/6) menjadi 105.283 pasien, dan jumah pasien Covid-19 yang meninggal menjadi 746 orang.

Sementara pada pekan lalu, Pemerintah Indonesia mengumumkan tidak akan mengirim jemaah haji Indonesia pada tahun ini, karena situasi pandemi.

Pemerintah India kemudian juga mengumumnkan bahwa kecil kemungkinan ibadah haji akan terlaksana tahun ini, dan mereka akan mengembalikan uang setoran calon jemaah.

Sedangkan Pemerintah Malaysia menyatakan akan mengumumkan keputusan mereka pada Kamis (11/6).

Bagi Pemerintah Saudi, situasi ini sangat tidak menyenangkan sebab mengganggu program-program yang sudah dicanangkan.

Menurut Reuters, Putra Mahkota Mohammed bin Salman memiliki program meningkatkan jumlah jemaah haji dan umrah menjadi 30 juta orang per tahunnya.

Pemerintah Membatalkan Penyelenggaraan Ibadah Haji 1441 H

Alat Pembuka Pintu Sampai Lampu UVC Naik Daun Akibat Pandemi Virus Corona

Virus Corona Tetap Ada Meski Vaksin Covid-19 Sudah Ditemukan

Ikuti kami di
505 articles 182 0
Komentar

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.


Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!

Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

BERITA TERKINI

berita POPULER

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved