Sejarah
Flu Spanyol 1918
Flu Spanyol 1918 pertama kali di Eropa, kemudian Amerika Serikat dan beberapa bagian Asia sebelum menyebar dengan cepat ke seluruh dunia.
Penulis: Intan Ungaling Dian | Editor: Intan Ungaling Dian
Pandemi flu Spanyol terjadi tahun 1918, paling mematikan dalam sejarah dunia.
Flu Spanyol menginfeksi sekitar 500 juta orang di seluruh dunia — sekitar sepertiga dari populasi Bumi.
Penyakit itu menewaskan sekitar 20 juta hingga 50 juta korban, termasuk sekitar 675.000 orang Amerika Serikat.
Influenza pada 1918 pertama kali di Eropa, kemudian Amerika Serikat dan beberapa bagian Asia sebelum menyebar dengan cepat ke seluruh dunia.
Pada saat itu, tidak ada obat atau vaksin efektif untuk mengobati jenis flu mematikan tersebut.
Warga diperintahkan untuk mengenakan masker, sekolah, teater dan bisnis ditutup.
Mayat-mayat ditumpuk di kamar mayat sementara sebelum virus mengakhiri kematian global.
Influenza atau flu adalah virus yang menyerang sistem pernapasan.
Virus flu sangat menular: Ketika orang yang terinfeksi batuk, bersin atau berbicara, tetesan pernapasan dihasilkan dan ditransmisikan ke udara, kemudian dihirup oleh siapa pun di sekitarnya.
Selain itu, seseorang yang menyentuh sesuatu dengan virus di atasnya kemudian menyentuh mulutnya, mata atau hidungnya dapat terinfeksi.
Selama pandemi flu 1918, komisioner kesehatan Kota New York mencoba untuk memperlambat penularan flu.
Mereka memerintahkan bisnis untuk membuka dan menutup untuk menghindari kepadatan orang di kereta bawah tanah.
Wabah flu terjadi setiap tahun dan tingkat keparahannya bervariasi, sebagian tergantung pada jenis virus yang menyebar.
Dan, virus flu dapat dengan cepat bermutasi.
• Epidemi vs Pandemi: Apa Perbedaannya?
Musim flu
Di Amerika Serikat, 'musim flu' umumnya berlangsung dari akhir musim gugur hingga musim semi.
Pada tahun-tahun tertentu, lebih dari 200.000 orang Amerika Serikat dirawat di rumah sakit karena komplikasi terkait flu.
Selama tiga dekade terakhir, telah terjadi sekitar 3.000 hingga 49.000 kematian di Amerika Serikat yang terkait flu setiap tahun.
Data tersebut diungkapkan oleh Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat.
Anak kecil, orang yang berusia di atas 65 tahun, wanita hamil dan orang-orang dengan kondisi medis tertentu, seperti asma, diabetes atau penyakit jantung, menghadapi risiko komplikasi flu lebih tinggi.
Selain itu termasuk penyakit pneumonia, infeksi telinga dan sinus serta bronkitis.
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!