Tokoh

Yuyun Wahyuningrum Pembela Hak Asasi Manusia

Yuyun Wahyuningrum ingin ambil bagian dalam kehidupan masyarakat dan lingkungannya, serta ingin melakukan sesuatu.

Penulis: Janlika Putri | Editor: Intan Ungaling Dian
Warta Kota/Janlika Putri
Yuyun Wahyuningrum 

Dia ingin ambil bagian dalam kehidupan masyarakat dan lingkungannya, serta ingin melakukan sesuatu.

Lantas, dia keluar dari RCTI tahun 1998 dan bekerja di Komisi Nasional Perlindungan Anak (Komnas PA).

Di Komnas PA, dia bekerja sebagai asisten untuk informasi dan data.

Ketika bergabung dengan Komnas PA, dia melihat banyak ketidakadilan terjadi pada anak-anak,

Anak-anak di bawah umur  harus bekerja untuk mencari nafkah. 

Orang-orang, kata Yuyun Wahyuningrum, kerap menganggap sepele masalah Hak Azasi Manusia.

"Mungkin bagi sebagian orang  (pekerja anak) itu terlihat wajar  dan pandangan itu tidak bisa dibiarkan. Ini masalah serius," tutur Yuyun.

Musisi Addie MS

Lantas, dia mulai menemukan arah dan ritme  dalam kehidupannya.

Hak asasi manusia merupakan hal yang penting sekali dan harus diperjuangkannya.

Menurut dia, ada banyak sekali perubahan yang dialaminya setelah berkecimpung dalam pekerjaan barunya.

Dia menjadi lebih peka dan terbuka kepada banyak orang. Cara berbicara pun diakuinya berubah.

Yuyun Wahyuningrum berani mengutarakan keinginannya dan tidak melulu mengikuti kata-kata orang lain.

Selain itu, kenalannya pun terus bertambah.  

Anshori, Pedagang Selendang Mayang

Dia juga melanjutkan pendidikannya di bidang Hak Azasi manusi dan meraih gelar Master of Arts-- Human Rights dari Mahidol University, Thailand.

Setelah itu, dia menyelesaikan S3 dari International Institute of Social Studies (ISS) Erasmus University Rotterdam, Belanda.

Baginya pendidikan sangatlah penting. Belajar tak kenal usia.

Tanpa menyesali pendidikan S1 yang s berbeda, dia beranggapan, selama ada kemauan dan tekad siapapun bisa menjadi apapun.

Arkeolog Chandrian Attahiyyat

Mencintai profesi

Perempuan kerap dianggap sebagai pribadi yang rumit. Namun, Yuyun Wahyuningrum tak ingin menelan mentah-mentah pendapat orang lain.

Baginya, profesi yang dijalaninya sudah menyatu dalam dirinya. Dia pun tak takut dianggap berbeda.

Ikuti kami di
298 articles 182 0
Komentar

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.


Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!

Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

BERITA TERKINI

berita POPULER

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved