Vaksin Covid-19 Sama Amannya bagi Laki-laki dan Perempuan

Editor: AC Pinkan Ulaan
Sejauh ini vaksin Covid-19 aman bagi perempuan. Keterangan foto: Alumni SMA Tarakanita ikut membantu percepatan vaksinasi Covid-19 bagi lansia, dengan menggelar 'Vaksin untuk Alumni Tarakanita dan Kerabat'

WARTA KOTA -- Di tengah melonjaknya kasus positif Covid-19, Pemerinta semakin menggenjot percepatan vaksinasi Covid-19, untuk melindungi warga dari gejala Covid-19 yang parah.

Kelompok usia masyarakat yang mendapat vaksinasi pun terus semakin lebar.

Bila sebelumnya program imunisasi Covid-19 ini ditujukukan kepada warga lanjut usia, kini kelompok usia produktif, dan kelompok usia anak-anak juga sudah menjadi sasaran vaksinasi.

Bahkan ibu hamil, orang dengan komorbid atau penyakit penyerta seperti jantung, autoimun, dan diabetes yang sebelumnya belum boleh diinjeksi vaksin Covid-19, sekarang juga sudah boleh divaksinasi.

Asalkan membawa surat pengantar dari dokter, yang menyatakan bahwa penyakit yang dideritanya sudah terkontrol.

Efek berdasarkan gender

Lalu bagaimana dari sisi gender? Apakah pria dan perempuan sama responnya terhadap vaksinasi Covid-19?

Pasalnya perempuan memiliki siklus menstruasi. Perempuan yang belum menopause atau tidak hamil, akan mengalami haid setiap bulan.

Kemudian ada periode hamil dan menyusui, bahkan sedang program hamil.

Hal-hal seperti inilah yang membuat banyak perempuan khawatir vaksinasi akan mempengaruhi siklus tersebut.

Dokter spesialis kandungan dan kebidanan, dr Nina Martini Somad SpOG menjelaskan, vaksin Covid-19 aman di tubuh perempuan atau pria, dan juga anak-anak.

Skrining

Ada serangkaian pertanyaan yang diajukan oleh petugas sebelum melakukan injeksi vaksin Covid-19, terutama kepada individu yang menderita penyakit tertentu.

Begitu ada penyakit tertentu, individu tersebut langsung dicoret alias tidak boleh divaksinasi.

Kecuali membawa surat dari dokter, dan penyakit tersebut sudah terkontrol.

Selain itu ada pula skrining suhu tubuh, yang tidak boleh lebih dari 37,5 derajat celcius, dan skrining tekanan darah yang tidak boleh lebih dari 140/90 mmHg.

“Keamanan vaksin baik untuk laki-laki dan perempuan sama amannya,” kata dr Nina saat menjadi pembicara di Instagram Live #NgobrolBarengPiiluss dengan tema ‘Vaksin Covid-19 dan Tubuh Perempuan’, Jumat (2/7/2021).

Efek Samping

Selain keamanan, efek samping setelah dilakukan vaksinasi juga hampir sama. Walaupun karena vaksin Covid-19 merupakan vaksin baru, sejauh ini belum ada penelitian tentang efek samping vaksin berdasarkan gender.

Hanya saja, ada studi yang menganalisis data laporan tentang efek samping, ternyata yang melaporkan lebih banyak perempuan.

“Masih perlu penelitian lebih panjang lagi mengenai hal ini. Namun efek samping yang dilaporkan juga bukan yang bahaya, biasanya demam, sakit kepala. Lalu kenapa perempuan lebih tinggi ada efek sampingnya? Dari beberapa literature juga mungkin perilaku perempuan yang mau melaporkan ketika ada keluhan. Sementara pria lebih cuek,” katanya.

Dokter Nina mengatakan, vaksin Covid-19 terbilang baru sehingga penelitian terus dilakukan tentang efek samping pada pria dan wanita.

Hormon estrogen

Penelitian pada vaksin flu menemukan ada perbedaan antara pria dan perempuan.

Karena perempuan memiliki hormon estrogen, antibodi yang terbentuk setelah vaksinasi flu lebih banyak terbentuk.

“Respon imun pada perempuan berbeda dalam banyak hal. Di vaksin flu karena ada paparan estrogen, antibodi yang tebentuk lebih banyak. Namun untuk vaksin Covid-19 belum ada laporan yang lebih rinci,” tandasnya. (Lilis Setyaningsih)

Berita Populer