Terawan Agus Putranto MenyatakanVaksin Covid-19 di Indonesia Aman dan Halal

Editor: AC Pinkan Ulaan
Petugas Badan Pengawas Obat dan Makanan (POM) RI melakukan inspeksi ke Puskesmas Dago, yang menjadi lokasi uji klinis fase 3 vaksin Covid-19 merek Sinovac.

WARTA KOTA WIKI -- Terawan Agus Putranto, selaku Menteri Kesehatan Republik Indonesia, menyatakan bahwa Pemerintah hanya akan menggunakan vaksin Covid-19 yang sudah terbukti aman dan halal.

"Pemerintah hanya menyediakan vaksin yang terbukti aman, dan lolos uji klinis sesuai rekomendasi dari WHO," kata Terawan di Media Center KPCPEN di Kantor Kemkominfo,Senin (7/12).

Sebagaimana dilansir siaran pers Kementerian Kesehatan, sebanyak 1,2 juta vaksin Covid-19 buatan SinoVac telah tiba Indonesia pada Minggu (6/12) malam.

Vaksin-vaksin itu tiba di Bandara Soekarno Hatta, dibawa dari Beijing, Tiongkok menggunakan pesawat kargo khusus yang dicarter untuk membawa vaksin.

Pasalnya, vaksin-vaksin itu membutuhkan penyimpanan di lemari pendingin, dengan suhu paling tinggi 8 derajat Celcius.

Menunggu EUA

Menurut Terawan, setibanya di Indonesia, vaksin-vaksin itu akan diperiksa Badan Pengawas Obat dan Makanan, guna memperoleh persetujuan penggunaan pada masa darurat (Emergency Use Authorization/EUA).

Otorisasi BPOM ini dalam rangka menjamin keamanan, kualitas, dan efikasi vaksin

Vaksin-vaksin tersebut juga akan diperiksa oleh Majelis Ulama Indonesia (MUI), untuk mendapat sertifikat halal.

Proses distribusi

Setelah vaksin Covid-19 itu mendapat EUA, selanjutnya akan didistribusikan secara berjenjang, mulai dari Pemerintah Pusat ke pemerintah daerah provinsi, lalu pemerintah daerah kabupaten/kota.

Distribusi ini harus sesuai dengan prosedur Cara Distribusi Obat yang Baik (CPOB), guna menjamin kualitas vaksin sampai digunakan oleh masyarakat.

Untuk itu, Kementerian Kesehatan bekerja sama dengan pemda dan pihak-pihak lainnya membuat peta jalan pendistribusian vaksin.

Selain itu Pemerintah juga telah menetapkan kelompok prioritas penerima vaksin Covid-19.

Imunisasi tahap pertama diutamakan bagi tenaga kesehatan, asisten tenaga kesehatan, dan tenaga penunjang yang bekerja di fasilitas pelayanan kesehatan.

Saat ini, Kemenkes telah menyiapkan jumlah sasaran dan kebutuhan vaksin per kabupaten/kota, dan dengan data tersebut Tim Sistem Informasi KPCPEN akan menyiapkan dalam bentuk data sasaran berdasarkan nama dan alamat.

"Sesuai dengan rencana distribusi vaksin Covid-19 yang telah dibahas bersama, untuk skema program vaksin akan didistribusikan ke gudang vaksin dinas kesehatan provinsi. Selanjutnya diedarkan ke dinas-dinas kesehatan di bawahnya," kata Menkes.

Skema imunisasi

Pada acara yang sama, Menteri Koordinator Perekonomian, Airlangga Hartarto, selaku Ketua Komite Pengendalian Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPC PEN), menjelaskan bahwa pemerintah telah menyiapkan 2 skema imunisasi.

Yang pertama ialah imunisasi program pemerintah yang diberikan secara gratis, dan yang kedua imunisasi mandiri yang akan tersedia berbayar.

"Aturan lebih rinci akan segera diterbitkan dalam 1-2 minggu ke depan," kata Airlangga.

Pengadaan vaksin

Sementara Menteri Keuangan, Sri Mulyani Indrawati, menyampaikan bahwa penyediaan vaksin ini sebagian akan didanai APBN, dan sebagian lainnya dibiayai secara mandiri.

Dalam rangka memutus mata rantai penularan Covid-19, direncanakan proses pengadaan akan dilakukan hingga tahun 2022, dengan jumlah sesuai kebutuhan.

Pertahanan utama

Di tengah kabar baik kedatangan vaksin Covid-19, Terawan mengingatkan kembali bahwa vaksinasi merupakan pertahanan kedua dari risiko penularan CovidD-19.

Pertahanan utama yang harus terus dijalankan oleh masyarakat adalah protokol kesehatan 3M, yakni memakai masker, menjaga jarak fisik 1-2 meter, serta mencuci tangan pakai sabun dengan air mengalir.

Untuk itu, masyarakat diimbau jangan lengah meski sudah ada vaksin, dan tetap disiplin menerapkan protokol kesehatan dengan ketat dalam kehidupan sehari-hari. (*)

Halaman selanjutnya

Pengadaan vaksin

...

Berita Populer