WARTA KOTA WIKI -- Kementerian Kesehatan Republik Indonesia sudah mengumumkan merek vaksin Covid-19, yang akan digunakan di Indonesia.
Sebagaimana termaktub dalam Keputusan Menteri Kesehatan (KMK) Nomor HK 01 07/Menkes/9860/2020, ada enam merek vaksin Covid-19 yang akan digunakan di Indonesia dalam waktu dekat.
Keenam merek itu diproduksi oleh:
- PT Bio Farma
- AstraZeneca
- China National Pharmaceutical Group Corporation (Sinopharm)
- Moderna
- Pfizer/BioNTech
- Sinovac Biotech Ltd
Dalamt KMK itu juga dijelaskan, saat ini vaksin dari keenam perusahaan tersebut masih dalam tahap uji klinis tahap 3.
Menunggu izin BPOM
Disebutkan dalam diktum ketiga KMK itu, enam merek vaksin Covid-19 baru bisa diberikan kepada masyarakat, setelah mendapat izin edar atau persetujuan penggunaan pada masa darurat (emergency use authorization) dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM).
Menteri Kesehatan dapat mengubah jenis vaksin Covid-19, berdasarkan rekomendasi dari Komite Penasehat Ahli Imunisasi Nasional, dan memperhatikan pertimbangan Komite Penangan Corona Virus Disease 2019 dan Pemulihan Ekonomi Nasional.
Berikut penjelasan dari dari masing-masing merek vaksin tersebut, sebagaimana dilansir laman Financial Times:
1. Pfizer/BioNTech
Vaksin produk kerja sama perusahaan farmasi Amerika Serikat, Pfizer, dengan mitranya asal Jerman, BioNTech, ini menggunakan teknologi mRNA.
Tingkat Efikasi: 95 persen menurut data uji klinis tahap 3.
Tipe vaksin: mRNA diberikan dua dosis.
Status pengesahan:
Sudah mendapat pengesahan di Inggris (1 Desember 2020)
Menunggu pengesahan di AS (medio Desember) dan Uni Eropa (29 Desember)
Sedang dilakukan uji klinis di Tiongkok.
Rencana produksi: 1,3 miliar dosis pada 2021.
Produksi dilakukan di Mainz, Idar-Oberstein, Marburg (Jerman), Puurs (Belgia), Kalamazoo, Michigan (AS).
Persyaratan penyimpanan: membutuhkan lemari pembeku minus 75 derajat Celcius saat distribusi.
Memiliki masa kadaluarsa 5 hari bila disimpan di suhu 2 - 8 derajat Celcius.
2. Moderna
Dikembangkan dan dibuat oleh perusahaan farmasi AS, Moderna
Tingkat Efikasi: 94,1 persen menurut data uji klinis tahap 3.
Tipe vaksin: mRNA diberikan dua dosis.
Status pengesahan: Sedang menunggu pengesahan di AS, Inggris, Uni Eropa, Kanada, Israel, Singapura, dan Swiss.
Rencana produksi: antara 500 juta sampai 1 miliar dosis pada 2021.
Produksi dilakukan di Amerika Serikat, Swiss, Spanyol.
Persyaratan penyimpanan: membutuhkan lemari pembeku minus 20 derajat Celcius saat distribusi.
Memiliki masa kadaluarsa 30 hari bila disimpan di suhu 2 - 8 derajat Celcius.
3. AstraZeneca/Oxford university
Dikembangkan dan dibuat oleh perusahaan farmasi kerjasama Inggris dan Swedia, yang bekerja sama dengan Oxford University.
Sempat menimbulkan kebingungan soal efikasinya, karena pihak pembuat tidak memberikan informasi dengan jelas.
Diperkirakan tingkat efikasinya 62 persen jika hanya diberikan 1 dosis, dan meningkat menjadi 90 persen bila diberikan 2 dosis.
Tingkat Efikasi: 70 persen menurut data uji klinis tahap 3.
Tipe vaksin: Adenovirus, diberikan dua kali. Namun belum ada penjelasan lebih jauh soal takaran dosis saat imunisasi.
Status pengesahan: Hasil uji klinis tahap 3 belum dilaporkan
Rencana produksi: 3 miliar dosis pada 2021.
Produksi dilakukan di beberapa lokasi, termasuk Inggris, India, Brasil.
Persyaratan penyimpanan: Harus disimpan di lemari pendingin dengan suhu 2 - 8 derajat Celcius. Namun tidak ada masa kadaluarsa.
4a. Sinopharm I
Dikembangkan dan dibuat oleh perusahaan farmasi milik Pemerintah Tiongkok, China National Biotec Group (Sinopharm), bekerja sama dengan Wuhan Institute of Biological Products.
Produk ini sudah digunakan secara terbatas di Tiongkok, meski pun uji klinis tahap 3 masih berlangsung.
Pada November kemarin Sinopharm mengumumkan bahwa sudah 1 juta orang di Tiongkok memperoleh dosis pertama.
Vaksin Sinopharm I ini direncanakan akan didistribusikan di Tiongkok, Asia Tenggara, Timur Tengah, Afrika, Amerika Selatan
Tingkat Efikasi: tidak diketahui karena tidak ada penumuman resmi.
Tipe vaksin: Virus yang dilemahkan, diberikan dua dosis.
Status pengesahan: Mendapat izin untuk penggunaan terbatas di Tiongkok. Diperkirakan akan mendapat pengesahan penuh pada bulan ini.
Uji klinis fase 3 berlangsung di Uni Emirat Arab, Peru, Maroko, Argentina, Bahrain, Mesir, dan Yordania.
Rencana produksi: Lebih 1 miliar dosis pada 2021.
Produksi dilakukan di Tiongkok.
Persyaratan penyimpanan: Harus disimpan di lemari pendingin dengan suhu 2 - 8 derajat Celcius. Namun tidak disebutkan kurun kadaluarsanya.
4b. Sinopharm II
Dikembangkan dan dibuat oleh perusahaan farmasi milik Pemerintah Tiongkok, China National Biotec Group (Sinopharm), bekerja sama dengan Beijing Institute of Biological Products.
Vaksin ini memiliki karakter yang sama dengan vaksin Wuhan.
Vaksin Sinopharm II ini direncanakan akan didistribusikan di Tiongkok, Asia Tenggara, Timur Tengah, Afrika, Amerika Selatan
Tingkat Efikasi: tidak diketahui karena tidak ada penumuman resmi.
Tipe vaksin: Virus yang dilemahkan, diberikan dua dosis.
Status pengesahan: Mendapat izin untuk penggunaan terbatas di Tiongkok. Diperkirakan akan mendapat pengesahan penuh pada bulan ini.
Uji klinis fase 3 berlangsung di Uni Emirat Arab, Peru, Maroko, Argentina, Bahrain, Mesir, dan Yordania.
Rencana produksi: Lebih 1 miliar dosis pada 2021.
Produksi dilakukan di Tiongkok.
Persyaratan penyimpanan: Harus disimpan di lemari pendingin dengan suhu 2 - 8 derajat Celcius. Namun tidak disebutkan kurun kadaluarsanya.
5. SinoVac
Dikembangkan dan dibuat oleh perusahaan bioteknologi SinoVac.
Vaksin ini sudah digunakan secara terbatas di Tiongkok.
Vaksin SinoVac ini direncanakan akan didistribusikan di Tiongkok, Asia Tenggara, Brasil, Afrika, Amerika Selatan
Tingkat Efikasi: tidak diketahui karena tidak ada pengumuman resmi.
Tipe vaksin: Virus yang dilemahkan, diberikan dua dosis.
Status pengesahan: Mendapat izin untuk penggunaan terbatas di Tiongkok. Diperkirakan akan mendapat pengesahan penuh pada bulan ini.
Uji klinis fase 3 berlangsung di Brasil, Indonesia, Turki.
Rencana produksi: Lebih 300 juta dosis setiap tahun.
Produksi dilakukan di Tiongkok.
Persyaratan penyimpanan: Harus disimpan di lemari pendingin dengan suhu 2 - 8 derajat Celcius. Namun tidak disebutkan kurun kadaluarsanya.
6. PT Bio Farma
Vaksin ini merupakan kolaborasi pengembangan Bio Farma dengan Sinovac.
Uji klinis fase 3 dilakukan di Provinsi Jawa Barat dengan 1.620 relawan.
Pada November lalu sudah dilakukan penyuntikan kedua, dan diikuti dengan monitoring para relawan, untuk melihat imunogenicity (kemampuan vaksin membangkitkan sistem imun), efikasi (khasiat), dan keamanannya
Vaksin Bio Farma ini akan mirip dengan vaksin SinoVac
Tingkat Efikasi: tidak diketahui karena belum ada pengumuman resmi.
Tipe vaksin: Virus yang dilemahkan, diberikan dua dosis.
Status pengesahan: Sedang menunggu izin dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Indonesia.
Uji klinis fase 3 berlangsung di Jawa Barat.
Rencana produksi: belum ada pengumuman resmi.
Produksi dilakukan di Indonesia.
Persyaratan penyimpanan: Kemungkinan besar sama seperti vaksin SinoVac, harus disimpan di lemari pendingin dengan suhu 2 - 8 derajat Celcius.
Halaman selanjutnya