Bahaya Kurang Tidur dan 8 Cara Mengatasinya

Penulis: AC Pinkan Ulaan
Kurang tidur bisa menyebabkan berbagai penyakit, salah satunya ditandai dengan gejala sakit kepala.

WARTA KOTA -- Tidur seringkali dianggap hal yang sepele oleh kebanyakan orang. Bahkan tak sedikit yang mencap tidur sebagai kegiatan pemalas.

Namun, di masa pandemi Covid-19 ini tidur justru sangat dianjurkan, terutama tidur pada malam hari.

Ilustrasi tidur nyenyak (Healthline)

Pasalnya, kurang tidur, sebagaimana dilansir CNN, bisa memengaruhi tekanan darah, membuatnya menjadi tinggi.

Itu baru satu dampak kurang tidur. Dampak lainnya adalah sistem imun tubuh menjadi lemah, berat badan naik, kemampuan seksual berkurang, suasana hati berubah-ubah, ketakutan (paranoia), depresi, dan meningkatkan risiko diabeters, stroke, masalah jantung, pikun, dan beberapa jenis kanker.

Dengan kata lain, kurang tidur memiliki risiko mempercepat kematian manusia.

Berdasarkan penelitian, seorang manusia membutuhkan tidur selama 7 sampai 10 jam pada malam hari, tergantung dari usianya.

Risiko naik 100 persen

Sebuah riset berkelanjutan (longitudinal study) terhadap 10.308 pegawai negeri sipil (PNS) Inggris menemukan, partisipan yang mengurangi tidurnya menjadi hanya 5 jam per malam mengalami kenaikan risiko kematian sebesar 100 persen. Terutama akibat penyakit yang berkenaan dengan kardiovaskular.

Dan bukan hanya kematian yang membuat kurang tidur menjadi menyeramkan, sebab sebelum akhirnya mengembuskan napas terakhir, para partisipan tersebut didera berbagai penyakit kronis dan akut sehingga hidupnya menderita.

Penyakit-penyakit itu muncul karena organ-organ tubuh aus, karena tubuh tak memiliki kesempatan untuk memperbaiki diri.

Sudah menjadi mekanisme dalam tubuh manusia, pada saat tidur malam hari itulah tubuh memperbaiki dirinya di tingkat sel.

Karena itu, banyak dokter menyarankan untuk tidur yang cukup, berapa pun usia manusia.

Cara mengatasi gangguan tidur

Namun seringkali terjadi, seseorang sulit tidur pulas di malam hari biar pun dia sudah berusaha untuk melakukannya.

Bila masalahnya bukan penyakit atau gangguan kesehatan, menurut CNN otak manusia bisa dilatih agar bisa segera masuk ke tahap istirahat.

Untuk itu harus diciptakan suasana yang mendukung, seperti:

1. Nyaman

Kasur dan bantal yang nyaman sangat membantu agar seseorang cepat tertidur. (Pixabay/JayMantri)

Pastikan kasur dan bantal nyaman untuk ditiduri. Kriteria nyaman setiap orang berbeda, karena itu temukan dulu kenyamanan kasur dan bantal versi Anda.

2. Suhu kamar

Suhu kamar tidur harus dingin namun nyaman. Suhu antara 15 sampai 19,5 derajat Celcius disebut yang terbaik untuk membuat seseorang cepat tidur.

3. Hanya untuk tidur

Jangan menonton TV atau bekerja di kamar tidur, karena akan membuat otak bingung. Karena itu otak harus diatur agar langsung berada di moda istirahat begitu berada di kamar tidur.

4. Hindari stimulan

Sebaiknya jangan minum kopi atau teh setelah pukul 15.00, agar lebih mudah tertidur. (Pixabay/Nietjuh)

Jangan mengonsumsi stimulan seperti teh dan kopi setelah pukul 15.00. Hindari pula makanan berlemak sebelum waktu tidur.

5. Tak ada cahaya

Matikan semua sumber cahaya, termasuk cahaya dari telepon seluler (ponsel) atau laptop. Begitu juga dengan suara.

6. White Noise

White noise, atau berbagai frekuensi suara dalam intensitas yang sama, yang terdengar saat TV tabung tak mendapat sinyal, ternyata dapat membuat otak beristirahat, sehingga pemiliknya jatuh tertidur. (Pexels.com/Cottonbro)

White noise, atau suara seperti TV tabung yang kehilangan sinyal, disebut-sebut bisa membantu seseorang lebih cepat tidur. Ada mesin yang dibuat khusus megeluarkan white noise untuk membantu tidur lebih cepat, namun di YouTube juga sudah banyak video white noise yang bisa diputar menjelang tidur. Selain itu, suara kipas angin juga memiliki efek seperti white noise.

7. Cahaya matahari

Upayakan terpapar cahaya matahari pada siang hari, karena akan membantu mengatur irama circadian dalam tubuh manusia.

8. Kebiasaan

Ciptakan kebiasaan sebelum tidur, seperti mandi air hangat, membaca buku, mendengarkan musik yang lembut, meditasi, atau melakukan peregangan ringan bagi tubuh.

Itulah 8 cara yang selama ini bisa membantu seseorang mengatasi masalah gangguan tidur. Namun, jika cara-cara tersebut tak berhasil, ada baiknya melakukan konsultasi dengan dokter.

Halaman selanjutnya

3. Hanya untuk tidur

...

Berita Populer