5 Langkah Menjaga Gizi Seimbang Saat Berpuasa di Tengah Pandemi Covid-19

Penulis: Janlika Putri
Editor: AC Pinkan Ulaan
Ilustrasi makanan mengandung protein

Bulan Ramadan tahun ini berbeda dari biasanya. Umat muslim harus menjalani ibadah puasanya di tengah wabah Covid-19.

Karena itu puasa kali ini harus lebih ekstra menjaga kondisi tubuh. Untuk itu asupan saat berpuka puasa dan sahur haruslah tepat.

Ilustrasi makanan diet mediterania (Mental Daily)

Lantas seperti apa asupan yang tepat itu, agar tetap prima saat menjalani ibadah puasa ?

Warta Kota berbincang langsung dengan dr Titi Sekarindah SpGK, seorang spesialis gizi di Rumah Sakit Pusat Pertamina.

Dia mengatakan, gizi sehat dan seimbang adalah yang paling utama saat berpuasa.

"Saat menjalani puasa di tengah wabah ini memang harus lebih ekstra dalam menjaga kondisi tubuh. Asupan harus lebih diperhatikan agar dapat gizi sehat dan seimbang. Tidak semua makanan dapat diterima baik oleh setiap tubuh. Kondisi masing-masing dari individu berbeda, bisa saja orang tersebut punya riwayat penyakit tertentu, maka asupannya harus lebih diperhatikan," kata dr Titi pada Jumat (1/5/20)

Berikut adalah langkah menjaga asupan yang sehat dan bergizi saat berpuasa, yang diberikan oleh drTiti.

1. Berbuka dengan yang manis

Kue pie buah mini di Millennium Hotel Sirih Jakarta. (Warta Kota/Janlika Putri)

Pada saat menjalani puasa tidak ada asupan makanan yang masuk mengakibatkan turunnya kadar gula darah. Maka dari itu dibutuhkan asupan yang mengandung glukosa dari makanan atau minuman.

Untuk membatalkan puasa, teh manis hangat bisa jadi pilihan, lalu disusul tiga buah kurma.
Bila tak ada, kolak bisa jadi pengganti. Satu potong kue manis juga tak masalah.

Namun,jika memiliki riwayat diabetes, potongan buah segar setelah meminum air putih sangatlah tepat.

2. Menyantap yang gurih setelah salat magrib

Jangan langsung menyantap menu yang gurih saat pertama kali berbuka. Hal ini akan membuat lambung kaget dan perut kembung.

Bahkan Untuk yang punya penyakit maag akan membuat perut tak nyaman.

Waktu yang tepat menyantap makanan gurih ialah setelah jeda menyantap makanan manis.

Setelah salat magrib adalah waktu yang tepat.

Jangan terlalu banyak agar tak terlalu kenyang, sehingga malas menyantap makanan berat.

Satu potong gorengan bisa disantap, bersamaan dengan makanan berat juga tak masalah.

3. Menu utama harus lengkap

Nasi kebuli ala Hotel Novotel Tangerang. (Istimewa/Novotel Tangerang)

Dokter Titi juga mengatakan bahwa menu utama haruslah lengkap kandungan gizinya. Namun porsinya sedikit saja.

Harus ada karbohidrat, protein hewani dan nabati, lalu porsi sayuran yang ekstra.

Sayuran ekstra itu bisa didapatkan dari makanan sederhana, misalnya pada hari tersebut menu utamanya sayur asam, maka bisa ditambahkan lalap sayuran.

Kandungan baik pada sayur bisa menjaga kondisi tubuh.

Waktu menyantap menu utama adalah setelah salat magrib. Bila terlalu malam perut masih terasa penuh dan akan malas sahur.

4. Menu sahur lebih banyak protein

Sajian sayuran di Millennium Hotel Sirih Jakarta (Warta Kota/Janlika Putri)

Saat sahur, dianjurkan oleh dr Titi, untuk banyak mengonsumsi sayuran.

Selain itu protein hewani juga harus ditambah. Misalnya ayam goreng yang ditambah dengan telur goreng.

Tujuannya agar pada saat berpuasa nanti lebih banyak tenaga.

Bila karbohidrat yang lebih banyak, maka tubuh akan cepat lemas saat berpuasa seharian.

Ayam Betutu ala Millennium Hotel Sirih Jakarta (Warta Kota/Janlika Putri)

5. Minum delapan gelas air

Ilustrasi mengonsumsi air minum cukup dapat memberi kebutuhan cairan tubuh. (Medical News Today)

Dan yang paling penting ialah jangan lupa minum delapan gesampailas air putih.

Saat berpuasa tubuh akan banyak kehilangan cairan, sehingga minum sangatlah dibutuhkan oleh tubuh.

Minum yang tepat ialah lima gelas pada saat berbuka menjelang tidur. Untuk waktunya bisa diatur sendiri sesuai kondisi.

Lalu tiga gelas lagi diminum pada saat sahur.

Berita Populer