Tiga Tahap Pengembangan Aplikasi Super JakLingko
PT JakLingko Indonesia tengah mengembangkan aplikasi super, sehingga masyarakat mendapat pelayanan yang adil dalam menggunakan transportasi umum.
Penulis: Desy Selviany | Editor: AC Pinkan Ulaan
WARTA KOTA WIKI -- Transportasi umum harus bersifat adil, yakni semua orang mendapat pelayanan yang sama.
Kartu dan aplikasi JakLingko ingin memastikan pelayanan yang merata dan adil itu, sehingga office boy hingga direktur bisa berada bersama-sama dalam transportasi umum.
Aplikasi JakLingko diyakini dapat menyatukan seluruh masyarakat Jabodetabek, dalam mobilitas sehari-hari.
Direktur Utama PT JakLingko Indonesia Muhamad Kamaluddin mengatakan, aplikasi JakLingko atau JakLingko SuperApp dan Kartu JakLingko (JakLingko Smart Card) telah diluncurkan pada 29 September 2021.
Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan, bersama Menteri BUMN Erick Tohir dan Menteri Perhubungan, Budi Karya Sumadi telah mencanangkan kartu dan aplikasi bernama JakLingko SuperApp dan JakLingko Smart Card sebagai alat pembayaran transportasi umum yang komprehensif.
Pembangunan sistem super JakLingko ini dibagi dalan 3 fase, yakni:
Fase 1
Fase adalah Proyek Elektronifikasi Integrasi Pembayaran Transportasi Jabodetabek dan Mobilitas adalah pelayanan (Mobilityas a Service/MaaS).
Dalam tahap ini dilakukan perluasan uji coba terbatas untuk proyek yang dicanangkan ini.
Sebelumnya uji coba terbatas dilakukan pada 18-31 Agustus 2021, di mana kartu dan aplikasi akan diuji cobakan kepada 5.000 peserta uji coba, sebagaimana arahan dari Bank Indonesia.
Hasil yang diharapkan adalah 5.000 pengguna itu memberikan umpan balik dan masukan mengenai aplikasi ini.
"Agar ketika dilepas untuk jutaan pengguna, aplikasi itu sudah sempurna saat dipakai seluruh warga Jabodetabek dalam bermobilisasi," ujar Kamal di kantornya kawasan Jalan MH Thamrin, Menteng, Jakarta Pusat, Kamis (23/9/2021).
Kamal menjelaskan lebih lanjut, aplikasi ini dapat menampung lebih dari 2 juta pengguna secara bersamaan ketika kondisi sudah new normal, atau masa pandemi sudah berakhir.
Saat ini pengguna transportasi umum di Jabodetabek baru mencapai 1 juta pengguna setiap harinya.
Dengan diluncurkannya aplikasi ini, Kamal optimistis pengguna transportasi umum di Jakarta akan terus meningkat.
Pasalnya kata Kamal, JakLingko SuperApp membuat bepergian menjadi lebih mudah dan efisien.
Saat ini transportasi di Jabodetabek sudah banyak mengalami modernisasi, baik dalam angkutan berbasis jalan atau rel.
Fase 2
Integrasi antarmoda transportasi agar saling terhubung satu sama lain.
Misalnya Kereta Rel Listrik (KRL) terhubung dengan Moda Raya Terpadu (MRT) Jakarta, atau Transjakarta, hingga MikroTrans dan ojek online serta yang lainnya.
Nantinya transportasi umum di Jabodetabek bukan hanya diperuntukan untuk jarak jauh, tapi bisa juga untuk jarak menengah dan jarak pendek.
Lewat aplikasi JakLingko Super App penumpang juga dapat memilih metode perjalanan yang paling cocok dengan dirinya.
Calon penumpang akan diberikan dua pilihan rute perjalanan, yakni rute tercepat atau rute terhemat.
Saat itu aplikasi JakLingko telah dilengkapi dengan QR code, sehingga bisa menjadi alat pembayaran transaksi transportasi.
Hanya dengan menggunakan jempol, pengguna dapat menyusun perencanaan perjalanan hingga melakukan pembayaran.
Fase ke-2 ini ditarget beroperasi pada Maret 2022).
Fase 3
Pada fase ini PT JakLingko ingin menerapkan sistem Account Based Ticketing, yakni biaya transportasi sesuai dengan kondisi pemilik akun.
Dengan sistem ini bisa diterapkan tarif khusus pelajar dan lansia, yang akan sangat membantu mereka.
Pemerintah juga akan lebih mudah memberikan subsidi transportasi kepada pengguna aplikasi.
Sebab data identitas pengguna akan terekam dalam aplikasi, sehingga pemberian subsidi akan lebih tepat sasaran.
Diharapkan kata Kamal, lewat aplikasi ini dapat memindahkan pengguna kendaraan pribadi di Jabodetabek ke transportasi umum.
"Jadi bisa persatukan warga dari kalangan manapun, dari office boy sampai direktur semuanya naik angkutan umum," tutur Kamal.
Hal ini kata Kamal, sesuai dengan visi Anies yakni menciptakan konsep ruang ketiga di fasilitas publik.
Konsep ruang ketiga itu bisa diciptakan di dalam angkutan umum juga di sarana seperti halte dan stasiun.
Lewat modernisasi transportasi umum, halte, stasiun, dan angkutan umum akan jadi tempat interaksi semua warga dari berbagai macam kalangan.
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!