SPAM Mookervaart: Mengolah Air Sekaligus Lahan Terbuka Hijau

Kompleks SPAM Mookervaart tidak hanya digunakan sebagai instalasi pengolahan air limbah (IPAL), tapi juga sebagai lahan hijau dan fasilitas olahraga.

Penulis: Desy Selviany | Editor: AC Pinkan Ulaan
Warta Kota/Desy Selviany
Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) di Waduk Mookervaart menggunakan teknologi moving bed biofilm reactor (MBBR) untuk menghilangkan polutan di air. 

WARTA KOTA WIKI -- Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) komunal di Waduk Mookevaart adalah Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) yang berada di Waduk Mookervaart, atau saat ini sering disebut juga sebagai Waduk Rusun Pesakih.

SPAM ini menggunakan teknologi moving bed biofilm reactor (MBBR), yakni pemurnian air dari polutan menggunakan mikroorganisme.

Rupanya pembangunan SPAM ini tidak semata untuk menyediakan air minum bagi warga Rusun Pesakih, tapi juga dibuat sebagai lahan terbuka hijau dan taman bagi warga setempat.

Lokasinya

Saat Warta Kota berkunjung ke sana, SPAM komunal yang baru diresmikan pada Senin (22/3/2021) itu terletak di seberang Masjid Raya KH Hasyim Asy'ari, Kelurahan Durikosambi, Kecamatan Cengkareng, Jakarta Barat.

Fasilitas olahraga

Waduk yang berada di samping IPAL memiliki sebuah jembatan sehingga bisa diseberangi, dan menyambung dengan lintasan lari mengelilingi waduk yang bisa digunakan warga setempat untuk berolahraga.

Di sekitar waduk juga ditanami berbagai tanaman hijau, yang ditata secara menarik. Beberapa bangku taman juga diletakkan di sekitar waduk.

Di seberang waduk malah terdapat bangku yang disusun ke atas layaknya tribun penonton di stadion.

Di sekeliling Waduk Mookervaart atau Waduk Rusun Pesakih ini dibangun lintasan lari (jogging track), dan ada tribun untuk duduk-duduk.
Di sekeliling Waduk Mookervaart atau Waduk Rusun Pesakih ini dibangun lintasan lari (jogging track), dan ada tribun untuk duduk-duduk. (Warta Kota/Desy Selviany)

Luas

Kepala Dinas Sumber Daya Air (SDA) DKI Jakarta, Yusmada Faizal, menjelaskan bahwa luas total Waduk Mookervaart ialah 1,1 hektar.

Sebagian dari total luas itu, yakni 5.000 meter persegi atau setengah hektar, difungsikan untuk menampung air. Sisanya dijadikan sebagai lahan hijau di tengah pemukiman Rusunawa Pesakih Daan Mogot.

"Jadi Waduk Rusun Pesakih luas totalnya ada 1,1 hektar, tapi area basah setengah hektar atau 5.000 meter persegi dengan kedalaman 3,5 meter," katanya saat peresmian Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) pada Senin (22/3).

Waduk itu berfungsi menampung air hujan dan air dari IPAL seluruh unit Rusun yang sudah dibangun.

Daya tampung air di waduk itu dapat mencapai 12.000 meter kubik.

"Sumber air Waduk Rusun Pesakih adalah limbah rusun dan saluran yang ada di sekitar area Rusun Pesakih," lanjutnya.

Selain itu, penerapan sistem tersebut berkonsep integrasi pengolahan air berkelanjutan di kawasan hijau rusun, yang terletak di Jalan Daan Mogot itu.

Yusmada berharap konsep bangunan SPAM Komunal Mookevaart jadi menjadi konsep green building.

Ikuti kami di
983 articles 182 0
Komentar

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.


Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!

Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

BERITA TERKINI

berita POPULER

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved