Wabah Covid 19

Mengenal Terapi Plasma Kovalesen dan Cara Menjadi Donor Plasma Darah

Serba-serbi terapi plasma konvalesen, cara menjadi donor plasma darah, dan persyaratannya.

Penulis: Desy Selviany | Editor: AC Pinkan Ulaan
Istimewa/nhsbt.nhs.uk
Proses donor plasma konvalesen membutuhkan waktu lebih dari dua jam, dari skrining pendonor sampai tuntas. Keterangan foto: Donor plasma konvalesen di Inggris. 

- Wajib memiliki tekanan darah normal

- Berusia di atas 17 tahun

- Berat badan di atas 55 kilogram (kg).

- Memastikan kualitas antibodi donor.

- Donor harus bebas dari penyakit menular seperti HIV, Sifilis, dan Hepatitis C.

Sementara syarat bagi pasien Covid-19 yang akan menerima plasma darah itu ialah rekomendasi dari dokter yang merawatnya. Sebab tidak semua pasien Covid-19 dapat menerima plasma darah.

Mengapa harus gejala sedang-berat?

"Kalau terkenanya gejala ringan atau tanpa gejala, dikhawatirkan antibodinya hanya untuk dirinya sendiri sehingga tidak efektif apabila diberikan ke pasien Covid-19," kata Ni Ken.

Periode emas

Antibodi ini diambil dari darah penyintas Covid-19 yang memiliki rentang waktu dua minggu hingga tiga bulan sejak terpapar Covid-19.

Darah ini kemudian disaring oleh sebuah mesin apheresis, di mana mesin itu akan memisahkan darah dengan plasma.

Mesin hanya mengambil plasma darah yang berwarna kekuningan, kemudian mengembalikan sel darah merah ke pendonor.

"Jadi prosesnya seperti donor darah tapi memakai mesin. Jadi darah pendonor dimasukan ke mesin, kemudian disaring oleh mesin, plasma masuk ke tabung sementara darah merah kembali ke pasien," kata Ni Ken.

Pemulihan cepat

Karena yang diambil hanya plasma darah maka proses pemulihan pendonor jauh lebih cepat ketimbang donor darah biasa.

Biasanya dalam pemulihan, donor hanya memerlukan dua gelas air putih untuk memulihkan kondisi fisik.

Donor juga dapat kembali mendonorkan plasma darah setiap dua pekan setelah mendonorkan plasma sebelumnya.

"Mendonorkan plasma juga bisa dilakukan berkali-kali dengan rentang waktu maksimal sampai tiga bulan usai terpapar Covid-19," kata Ni Ken.

Dalam kurun waktu tiga bulan itu diharapkan antibodi pendonor terhadap virus SARS-CoV-2 masih kuat, sehingga efektif bekerja menyerang virus yang sama apabila dimasukkan ke tubuh pasien Covid-19.

Pasokan terbatas

Ikuti kami di
862 articles 182 0
Komentar

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.


Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!

Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

BERITA TERKINI

berita POPULER

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved