Infeksi Covid-19 Bisa Sebabkan Munculnya Penyakit Jantung

Penggunaan obat tertentu untuk mengobat Covid-19 memiliki efek samping gangguan irama jantung.

Editor: AC Pinkan Ulaan
Pixabay.com/JanBaby
Ilustrasi irama jantung 

WARTA KOTA -- Masih banyak yang belum diketahui dokter dan para ahli dari Covid-19.

Penelitian terhadap penyakit yang disebabkan oleh SARS-CoV-2, atau virus corona 2, ini masih terus berlangsung.

Berbagai gejala baru yang ditimbulkan terus bermunculan sehingga muncul istilah "penyakit seribu wajah" untuk Covid-19.

Selain itu, akibat apa saja yang disebabkan penyakit ini kepada penderitanya juga masih terus didalami.

Covid-19 dapat menyerang siapa saja tanpa pandang bulu, dan manifestasinya bisa ringan, sedang, dan berat.

Walaupun sebagian besar, infeksi Covid-19 memiliki gejala yang ringan, namun di orang yang memiliki penyakit penyerta (komorbid) akan memperburuk penyakitnya dan Covid-19 itu sendiri.

Seperti halnya kepada pasien jantung. Ketika terkena Covid-19 akan memperparah penyakit jantungnya dan juga infeksi Covidnya.

Infeksi jantung

Dokter Spesialis Jantung dan Pembuluh Darah, Dr dr Rita Zahra SpJP (K) mengatakan, ternyata ada empat persen pasien Covid-19, walaupun sebelumnya tidak punya komorbid apapun di jantungnya, ternyata mengalami infeksi jantung.

Hal inilah yang kemudian membahayakan pasien, yang berujung kepada kematian.

Sementara kepada pasien jantung, obat-obatan tertentu untuk mengatasi infeksi virus bisa menimbulkan efek samping gangguan irama jantung.

“Dari jurnal diketahui, pemakaian obat tertentu untuk melawan virus ada efek samping yang menyebabkan gangguan irama jantung. Sehingga harus hati-hati dan perlu monitoring menyeluruh, agar tidak terjadi komplikasi dan menjaga agar obat tidak ada efek pada jantung,” kata dokter Rita saat menjadi pembicara di Radio Kesehatan dengan tema "Infeksi Covid-19 Pada Pasien Berpenyakit Jantung", Kamis (15/10/2020).

Dia menjelaskan, pasien yang sudah memiliki penyakit penyerta, termasuk penyakit jantung, ginjal, diabetes, keganasan, apabila terkena Covid-19 memiliki dampak lebih besar daripada tidak ada komorbid.

“Dengan komorbid gagal ginjal, adanya Covid 19 akan lebih cepat gagal ginjalnya. Gagal jantung akan menjadi lebih parah, yang punya keganasan daya tahan lebih cepat turun. Walaupun dalam perjalanannya, bisa juga terkena infeksi berat walaupun tidak punya komorbid,” ujar dr Rita.

Kekuatan jantung menurun

Dari jurnal dilaporkan ada 4-5 persen pasien Covid-19 yang terkena penyakit jantung, padahal sebelumnya tidak ada komorbid penyakit jantung.

Selain menyerang paru-paru, Covid-19 bisa menyebabkan infeksi otot jantung. Akibatnya, kekuatan jantung tiba-tiba menurun tajam.

Bila seharusnya dapat memompa darah 5 liter per jam, tiba-tiba turun sehingga distribusi menurun yang membuat memperparah infeksi Covid-19.

Apakah kondisi penyakit jantung pada pasien Covid-19 menetap?

“Masalahnya infeksi Covid-19 yang mengena jantung itu membuat parah. Keparahannya bisa fatal dan tidak tertolong. Kalaupun sembuh, ada alat yang dipasang pengganti kerja jantung sehingga jantung bisa recovery dari virus,” ujar dokter Rita.

Halaman selanjutnya

Sesak napas

...

Ikuti kami di
714 articles 182 0
Komentar

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.


Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!

Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

BERITA TERKINI

berita POPULER

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved