Prasasti Bojonggede untuk Mengenang Jasa Pahlawan Kemerdekaan Asli Bojonggede

Prasasti Bojonggede ini untuk mengenang jasa warga Bojonggede yang turut berjuang, merebut kemerdekaan Republik Indonesia dari tangan penjajah.

Penulis: Yudistira Wanne | Editor: AC Pinkan Ulaan
Tribunnews Bogor/Yudistira Wanne
Prasasti Bojonggede didirikan tahun 1983, untuk mengenang jasa warga Bojonggede yang berjuang dalam Perang Kemerdekaan Republik Indonesia. 

WARTA KOTA WIKI -- Desa Bojonggede di Kecamatan Bojonggede, Kabupaten Bogor mulai mencuat namanya, sejak hadirnya beragam industri kreatif di desa tersebut

Mulai dari produk kuliner seperti kampung dodol, Brownies Dodol (B'Dol), hingga wisata jasa kampung cukur, pabrik kerupuk, hingga perajin terazo.

Maka belum lama ini Desa Bojonggede dinobatkan oleh Pemerintah Provinsi Jawa Barat sebagai salah satu desa mandiri.

Berkat torehan itu, Desa Bojonggede diberi hadiah berupa Mobil Aspirasi Kampung Juara (Maskara), untuk memudahkan masyarakat melakukan kegiatan lantaran.

Dalam mobil tersebut terdapat fasilitas lengkap, mulai dari soundsystem, proyektor dan lainnya.

Pahlawan kemerdekaan

Sebenarnya bukan hanya itu yang bisa dibanggakan oleh warga Desa Bojonggede, karena desa ini memiliki warga yang ikut andil dalam perjuangan kemerdekaan Republik Indonesia.

Tercatat ada tiga nama pejuang kemerdekaan yang berasal dari Bojonggede, yakni HM Achmad, Ibrahim Adji, dan Ishak Djuarsa.

Agar jasa mereka ini tak terlupakan, maka pada tahun 1983 dibuatlah Prasasti Bojonggede yang berlokasi di Kampung Gedong RW 10, Desa Bojonggede.

Sayangnya, seiring berjalannya waktu, Prasati Bojonggede mulai tidak terurus.

Bahkan tulisan yang berada di batu prasasti itu perlahan memudar, sehingga sulit dibaca.

Untung ada petugas Bhabinkamtibmas Desa Bojonggede, Aipda Sodikin, yang menyadari prasasti tersebut sudah rusak.

Dia bergerak cepat untuk memperbaiki, sekaligus menghargai jasa para pahlawan desa mereka sendiri.

Aipda Sodikin dan Asep sedang mengecat kembali Prasasti Bojonggede.
Aipda Sodikin dan Asep sedang mengecat kembali Prasasti Bojonggede. (Tribunnews Bogor/Yudistira Wanne)

Swadaya

Dengan modal swadaya, Sodikin membersihkan dan mengecat kembali prasasti itu, termasuk nama yang terukir di sana.

"Agustus Tahun 2019, saat saya masuk jadi Bimas Desa Bojonggede. Pengecatan itu saya lakukan bareng Bang Aep yang merupakan warga setempat," ujar Sodikin pada Senin (19/10/2020).

Tak hanya melakukan pengecatan, Sodikin dan warga setempat pun gotong royong membersihkan area Prasasti Bojonggede yang memiliki nilai sejarah bagi desa mereka.

"Jadi pengecatan yang saya lakukan itu agar kita ingat di Bojonggede ada sejarah yang perlu kita ingat terus. Karena untuk saat ini generasi muda yang di Bojonggede kalau ditanya terkait sejarah Bojonggede, mereka hampir pada tidak tahu," kata Sodikin.

Terkait pengerjaan, Sodikin memaparkan bahwa hal tersebut dilakukannya secara swadaya tanpa meminta bantuan dari Pemerintah.

"Dalam prosesnya itu, utuk biaya pengecatan menggunakan dana saya sendiri. Saya berharap semua pihak dapat menghargai jasa-jasa pahlawan," katanya.

Sumber: Tribun Bogor
Ikuti kami di
696 articles 182 0
Komentar

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.


Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!

Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

BERITA TERKINI

berita POPULER

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved