Orang Dewasa Juga Membutuhkan Vaksinasi untuk Melindungi Diri dari Penyakit

Vaksinasi bukan hanya untuk bayi, karena orang dewasa pun membutuhkan vaksinasi untuk melindungi diri dari penyakit.

Editor: AC Pinkan Ulaan
Pexels.con/RF._.studio
Ilustrasi vaksinasi 

WARTA KOTA -- Di Indonesia ada pemahaman yang salah kaprah, yaitu vaksinasi hanya untuk bayi.

Padahal orang dewasa juga memerlukan vaksinasi, dan tak kalah penting dari bayi.
Terlebih semakin bertambahnya usia daya tahan tubuh semakin menurun, sehingga vaksin diperlukan sebagai pencegahan penyakit tertentu sebagai perlindungan spesifik.

Dokter Spesialis Penyakit Dalam dan Vaksinolog, dr Dirga Sakti Rambe MSc SpPD, mengatakan pada prinsipnya vaksin adalah suatu zat, yang bila diberikan akan memicu kekebalan yang spesifik.

Misalnya vaksin Hepatitis B, spesisfik untuk mencegah penyakit Hepatitis B.
Kandungan utama di vaksin berisi antigen atau komponan virus yang dapat dikenali oleh tubuh, sehingga tubuh membuat antibodi.

Aman

Menurut dokter Dirga, proses pembuatan vaksin sangat kompleks. Ketika vaksin sudah bisa digunakan di masyarakat, telah melewati serangkaian penelitian dan uji coba, untuk memastikan efektifitas dan keamanan digunakan secara massal.

“Membuat vaksin itu sulit bahkan lebih sulit daripada bikin obat, karena vaksin untuk pencegahan. Keamanan itu nomor satu, proses panjang harus dilewati. Setelah jadipun harus dilakukan penelitian ke hewan, lalu manusia hingga mencapai ribuan orang, agar didapatkan hasilnya aman dan efektif,” kata dokter Dirga saat talkshow dengan tema "Mengapa Vaksin Penting? Perlukah Untuk Orang Dewasa", Kamis (15/10/2020).

Vaksinasi sampai saat ini telah terbukti sebagai tindakan yang efektif, aman, dan murah dalam pencegahan penyakit tertentu.

Efektif

Ada data yang menampilkan sebelum vaksin ditemukan dan sesudah ditemukan vaksin, terjadi penurunan hingga 90 persen kasus penyakit tertentu itu.

Bahkan beberapa penyakit bisa hilang dari muka bumi karena kefektifan vaksinasi.

“Paling fenomenal smallpox (cacar) yang sudah musnah sejak 1979. WHO (World Health Organization) menyebutkan setidaknya setiap tahun ada 2-3 juta nyawa diselamatkan oleh vaksinasi,” katanya dr Dirga.

Efek samping

Belakangan ini banyak beredar pendapat yang lebih meributkan efek samping vaksinasi, ketimbang manfaatnya yang besar.

Padahal, menurut dokter Dirga, dalam hal apapun sebenarnya dibalik manfaat ada juga risiko.

Seperti halnya makan nasi, bila kebanyakan juga menimbulkan risiko seperti obesitas dan diabetes.

Sementara vaksinasi yang sejak proses pembuatannya sudah mengedepankan keamanan, kalaupun ada efek samping sifatnya sangat ringan dan lokal.

Seperti nyeri di bekas suntikan, dan kadang disertai demam. Padahal demam juga bisa diartikan tubuh sedang bekerja dan terstimulasi dengan adanya vaksin yang masuk ke tubuh.

Sejak mendapatkan izin edar di suatu negara, vaksin selalu dipantau oleh lembaga resmi. Di Indonesia oleh Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM).

Dokter Dirga menjelaskan, saat ini ada percepatan yang luar biasa untuk dapat memproduksi vaksin Covid-19.

Ikuti kami di
690 articles 182 0
Komentar

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.


Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!

Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

BERITA TERKINI

berita POPULER

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved