Pola Asuh Anak
Peneliti Anjurkan Orang Tua Larang Anak-anak Prasekolah Bermain Ponsel Pintar
Peneliti menganjurkan kepada para orang tua menunda memperkenalkan ponsel kepada anak-anak agar tumbuh kembang anak maksimal.
Penulis: Intan Ungaling Dian | Editor: Intan Ungaling Dian
Peneliti dari University of California Davis (UC Davis), menganjurkan orang tua menunda memperkenalkan ponsel atau smarphone kepada anak-anak prasekolah.
Ya, saat ini layar ponsel atau komputer ada dalam kehidupan sehari-hari.
Sebagai orang dewasa, sepanjang hari terus menatap layar komputer, kemudian beralih ke ponsel, dan menonton televisi saat malam hari.
Terkadang, menonton televisi sambil bermain tablet.
Perilaku orang dewasa pun ditiru anak-anak. Akibatnya, perilaku menonton anak semakin meningkat.
Data dari Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) menunjukkan bahwa anak-anak berusia 8-10 tahun rata-rata menghabiskan 6 jam per hari di depan layar.
Pada usia 11-14 tahunmeningkat menjadi hampir 9 jam sehari di depan layar.
• 13 Cara Anak-anak Membantu Menyelamatkan Lingkungan dan Bumi
Penelitian yang dilakukan dari University of California, Davis (UC Davis) menunjukkan bahwa layar komputer atau smarphone memiliki efek kritis pada tumbuh kembang anak.
Apalagi ketika anak-anak menggunakan perangkat canggih itu sejak usia dini.
Peneliti telah mempublikasikan temuan mereka di JAMA Pediatrics.
Pengaturan mandiri
Peneliti merekrut 73 anak berusia antara 32 dan 47 bulan dan menganalisis data 56 dari mereka.
Para peneliti melakukan studi selama dua setengah tahun, antara Juli 2016 dan Januari 2019.
Selama waktu penelitian, anak-anak hadir di UC Davis selama 90 menit per sesi.
Peneliti menilai kemampuan mereka tentang 'mengatur diri sendiri.'
Artinya, peneliti melihat kemampuan anak-anak untuk merencanakan, mengendalikan, dan memantau pikiran, perasaan, dan perilaku.
• Saat Karantina Mandiri dan Cegah Virus Corona, Bikin Anak-anak Sibuk saat Terjebak di Rumah
Banyak orang sering mengasosiasikan keterampilan penting ini dengan kemampuan akademis dan sosial, kesejahteraan fisik dan mental, serta pendapatan.
Para peneliti meminta anak-anak untuk menyelesaikan serangkaian tugas.
Misalnya, berjalan perlahan di sepanjang garis di lantai, kemudian membangun menara dari balok.
Para peneliti juga melakukan semacam tes gratifikasi tertunda.
Anak-anak diminta untuk tidak membuka hadiah sementara peneliti meninggalkan ruangan untuk waktu singkat.
Tes dipelopori pada tahun 1970-an yang, menunjukkan bahwa anak-anak menunggu lebih lama untuk hadiah cenderung memiliki hasil lebih baik pada kehidupan selanjutnya.
• 5 Cara Agar Anak-anak Suka Makan Sayur
Anak-anak yang menggunakan layar komputer lebih awal bisa membahayakan perkembangan emosinya.
Para peneliti membandingkan hasil tugas-tugas ini dengan informasi dari orang tua tentang waktu melihat layar.
Informasi termasuk usia anak-anak pertama kali melihat layar dan berapa lama menghabiskan seminggu di depan perangkat komputer.
Hasil penelitian menunjukkan, anak-anak yang mulai menggunakan media layar apa pun (termasuk televisi, komputer, smartphone, dan tablet) awal pada kehidupannya memiliki kemampuan pengaturan diri lebih rendah.
Hasil studi juga berlaku bagi mereka yang saat ini menggunakan perangkat seluler (smartphone, tablet atau keduanya) lebih lama dari kelompok lain.
Namun, ukuran waktu layar tidak memprediksi persepsi orang tua tentang pengaturan diri anak mereka.
• 6 Tanda Peringatan Orang Tua Anda Tidak Boleh Tinggal Sendiri Lagi
Sebagai hasil dari temuan mereka dan sebagai tindakan pencegahan, para peneliti merekomendasikan bahwa orang tua membatasi jumlah waktu anak-anak prasekolah menggunakan perangkat seluler.
“Anak-anak kecil sering terpapar media layar dalam jumlah besar."
Meskipun konsumsi media anak-anak berkualitas tinggi dalam jumlah sedang memiliki pengaruh positif terhadap perkembangan.
"Temuan ini mendukung pembatasan penggunaan perangkat seluler oleh anak-anak, " kata Amanda C. Lawrence, peneliti utama di UC Davis.
TV dan komputer lebih aman
Peneliti menemukan paparan perangkat televisi dan komputer, tidak terkait dengan pengaturan diri.
Mereka mengatakan, pesan untuk memberikan lebih banyak konten pendidikan ramah anak di TV dan orang tua memantau apa yang ditonton anak-anak telah efektif.
Sifat tetap dari televisi dan komputer desktop menyebabkan kerugian lebih kecil daripada perangkat seluler yang dapat dibawa ke mana saja.
Sifat portabel dari perangkat seluler memungkinkan digunakan di lokasi mana pun, seperti saat menunggu janji temu, atau mengantre di toko bahan makanan.
Lawrence menjelaskan, penggunaan layar dapat mengganggu interaksi sensitif dan responsif dengan orang tua.
"Atau perilaku menenangkan diri yang mendukung perkembangan optimal," kata Lawrence.
• Cara Kerja Buah dan Sayuran Mencegah Risiko Kanker Usus Besar
Salah satu pesan utama dari penelitian ini adalah orang tua untuk mempertimbangkan menunda memperkenalkan media layar apa pun kepada anak-anak prasekolah.
Pertimbangan lain termasuk membatasi penggunaan berlebihan perangkat seluler, seperti smartphone dan tablet pada anak-anak prasekolah.
Orang tua juga memastikan bahwa setiap waktu ponsel, komputer, atau televisi yang dilihat anak dapat memberikan materi pendidikan dan perkembangan positif.
Penting untuk dicatat, peneliti mendasarkan penelitian ini pada sampel kecil lebih dari 50 anak dan bias terhadap kelompok kelas menengah.
Selain itu, penelitian ini adalah cross-sectional dan tidak acak, sehingga hanya dapat menunjukkan korelasi yang mungkin bias.
Tes tidak memprediksi penilaian orang tua tentang pengaturan diri anak mereka.
Oleh karena itu, para peneliti masih perlu melakukan studi jangka panjang tentang penggunaan layar pada anak-anak. (Medical News Today)
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!