Kesehatan

Benci Rasa Sayuran? Genetika Tak Suka Sayur Disalahkan Jadi Penyebabnya

Gen tertentu dapat menyebabkan orang menjadi sensitif terhadap rasa brokoli, kecambah brussels, kol dan sayuran pahit lainnya.

Healthline
Ilustrasi brokoli 

Saat Anak-anak, ibu di rumah kerap meminta Anda makan sayuran, terutama sayuran hijau.

Tapi hingga remaja dan dewasa, ketidaksukaan Anda terhadap sayuran tak kunjung lenyap. Anda tetap tak suka sayuran hijau yang pahit.

Anda tidak pernah suka sayur brokoli dan kecambah Brussels.

Genetika alias keturunan bisa disalahkan sebagai penyebab tidak suka sayuran.

Para peneliti dari Fakultas Kedokteran Universitas Kentucky baru-baru ini menyimpulkan bahwa gen tertentu dapat menyebabkan orang menjadi  sensitif terhadap rasa brokoli, kecambah brussels, kol dan sayuran pahit lainnya.

Menurut penelitian bahwa setiap orang dilahirkan dengan dua salinan TAS2R38--gen perasa--yskni AVI dan PAV.

Tes Darah untuk Identifikasi Pengobatan Kanker Payudara Barhasil atau Gagal

Ciptakan Anak Unggul, Calon Pengantin Persiapkan Diri Sejak 200 Hari Sebelum Pernikahan

Mereka yang mewarisi dua salinan varian yang dikenal sebagai AVI tidak peka terhadap rasa pahit  dari bahan kimia tertentu, seperti dikutip dari American Heart Association.

Pernyataan itu diungkapkan dan acara 'Sesi Ilmiah" tahunan akhir bulan ini

Namun, orang lain mewarisi satu salinan lainnya disebut PAV.

Bagi orang dengan PAV--peneliti menyebutnya supertaster -- makanan pahit bisa terasa sangat pahit.

Hal itu berpotensi membuat mereka lebih sulit memasukkan sayuran yang menyehatkan jantung ke dalam makanan.

Untuk sampai pada kesimpulan ini, para peneliti meminta 175 orang untuk mengisi "kuesioner frekuensi makanan."

Santap Ikan Lele Bisa Jadi Pilihan Pengganti Daging untuk Cegah Anak Kontet

Pola Makan Sehat Terbaru yang Cocok dengan Jam Biologis Penderita Diabetes Tipe 2

Penelitian menemukan bahwa orang-orang dengan bentuk PAV "lebih dari dua setengah kali menduduki peringkat di bagian bawah peserta pada jumlah sayuran yang dimakan.

"Genetika Anda memengaruhi cara Anda merasakan, dan rasa adalah faktor penting dalam pilihan makanan," kata Jennifer L Smith PhD RN.

Peneliti dan pascadoktoral dalam ilmu kardiovaskular di Fakultas Kedokteran Universitas Kentucky itu menambahkan, "Anda harus mempertimbangkan bagaimana rasanya jika Anda benar-benar ingin pasien Anda mengikuti pedoman nutrisi."

Orang-orang tersebut cenderung merasakan brokoli, kecambah brussel, dan kol memiliki rasa pahit.

Menurut Smith, mereka juga bereaksi negatif terhadap cokelat hitam, kopi, dan kadang-kadang bir.

Cara Kembali Bersepeda Setelah ‘Cuti Panjang’, Tentukan Tujuan dan Nikmati Kayuhan

Manfaat Lain Kopi dapat Menurunkan Risiko Sindrom Metabolik, Ini Alasannya

"Kami pikir mereka mungkin mengambil lebih banyak gula dan garam sebagai penambah rasa untuk mengimbangi rasa pahit dari makanan lain, tapi bukan itu masalahnya."

Smith mengatakan, para peneliti berharap untuk menggunakan informasi genetik untuk menentukan sayuran mana yang lebih baik ditoleransi oleh orang-orang ini.

"Serta bumbu mana yang menarik bagi supertaster sehingga kita dapat membuatnya lebih mudah bagi mereka untuk makan lebih banyak sayuran." (Fox News)

Ikuti kami di
78 articles 182 0
Komentar

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.


Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!

Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

BERITA TERKINI

berita POPULER

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved