Budaya
Sungai dan Jukung Andalan Orang Banjar
Alat transportasi umum digunakan masyarakat adalah perahu dengan menyusuri sungai mengunjungi rumah-rumah di tepian sungai.
Mereka memilih, menebang pohon, serta membuat bakal jukung dengan menggunakan perkakas yang biasanya digunakan untuk mengorek bagian dalam pohon.
Mereka membuat rongga yang selanjutnya dipindahkan ke sungai-sungai yang terdekat melalui 'rel' tradisional.
• Greg Capullo, Penulis Komik Batman Berbagi Ilmu Sukses untuk Komikus Muda di Singapura
• Film Rasuk 2 Bakal Teror Penonton Awal Tahun 2020
Bakal jukung ini kemudian dikerjakan lebih lanjut di Sungai Manusop dan Sungai Dusun yang letaknya ke arah hilir dari hutan tempat pembuatan perahu.
Di sini para pekerja dibagi dalam kelompok kerja yang terdiri atas 4-5 orang.
Pekerjaan mereka adalah menyelesaikan pengerokan bagian dalam kayu dan bagian luar bakal jukung sehingga sudah berbentuk jukung yang kedua ujungnya lancip.
Pekerjaan berikutnya adalah menipiskan badan jukung sehingga siap untuk dibuka menggunakan api.
Proses selanjutnya adalah Mamaru yaitu proses membuka bakal jukung yang juga memakai api.
Pada proses ini, bakal jukung diisi penuh air, sedangkan sepanjang bagian bawahnya dipanaskan dengan api.
Setelah selesai, kemudian air dikeringkan dan bakal jukung dibalik dengan lambung menghadap ke atas.
• Menjaga Kebersihan Laut, Swietenia Puspa Lestari Kampanye Anti-Sedotan
• Museum Seni Rupa dan Keramik
Cara tersebut membuat seluruh rongga bakal jukung dipenuhi asap dan uap panas.
Pekerjaan Mamaru ini berkisar antara 2-3 jam bergantung dari besar kecilnya bakal jukung itu.
Selesai pekerjaan mamaru, kini bakal jukung itu dibalik lagi dengan salah satu sisinya ke arah api.
Menggunakan takik dan papan kayu, pembukaan dilakukan dengan hati-hati sedikit demi sedikit.
Kini bakal jukung ini sudah terbuka lebar dan sudah terlihat menyerupai perahu.
Selesai proses pembukaan menggunakan api, bakal jukung ini siap dibawa ke Pulau Alalak dekat Banjarmasin untuk tahap penyelesaian.
Di tempat ini pekerjaannya meneruskan mengolah sampung, panggar, penapih dan sebagainya sehingga jukung tersebut menjadi perahu atau jukung jenis tertentu.
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!