Perahu Tradisional
Kapal Pinisi, Ikon Perahu Nusantara
Keunikan pisni--perahu orang Bugis adalah proses produksinya sama sekali tidak menggunakan gambar teknis.
Selain itu, uru sangkara (papan pertama), sotting (dasar perahu bagian depan dan belakang) dan kanjai.
Pemasangan papan dasar (terasal) termasuk bagian dasar dari perahu.
Ketebalannya akan berbeda satu dengan lainnya, dan papan-papan yang berada di bawah harus lebih tebal daripada papan yang ada di atasnya.
• Cara Andi Soraya Menanamkan Kemandirian kepada Putra Sulung Shawn Adrian Khulafa
• Cara Andi Soraya Menanamkan Kemandirian kepada Putra Sulung Shawn Adrian Khulafa
Papan terasal atau papan dasar dipasang setelah selesai pemasangan pengepak, pemasangan mula sangkara (papan pertama), dan papan kanjai.
Papan-papan terasal disambung dengan sistem pen dan setiap pen berjarak 15-20 cm.
Pemasangan rangka perahu bertujuan untuk memperkuat dinding perahu yang terdiri atas balok-balok dan papan kayu di bagian bawah dengan berbagai ukuran.
Tahap pemasangan rangka dimulai dari bawah dan semakin ke atas semakin tipis.
Berikut tahapan pemasangan rangka :
Kelu, balik (tulang yang paling bawah) sebagai pengikat papan terasal, kemudian penyambung kelu (gading), saloro (tulang atau penguat pada bagian kiri dan kanan perahu).
• Greg Capullo, Penulis Komik Batman Berbagi Ilmu Sukses untuk Komikus Muda di Singapura
• Film Rasuk 2 Bakal Teror Penonton Awal Tahun 2020
Lalu, penyambung saloro, lepe (kayu penekan gading), lepe kalang (tempat kalang bertumpu), lepe batang (lepe pada bagian perut perahu).
Setelah itu, taju (tempat pengikat kawat dan tali-tali perahu), pengikat lunas (depan, belakang dengan papan terasal).
Kemudian dilakukan pemasangan rangka perahu dan dinding perahu, selanjutnya dikerjakan bagian belakang perahu.
Pada bagian tersebut penting karena terdapat bagian kemudi yang merupakan 'jantung' perahu.
Setelah bagian belakang selesai, dilanjutkan pengerjaan bagian yang menghubungkan lamma (papan lemah) dengan lunas depan dan belakang.
Dilanjutkan dengan pembuatan anjungan, pembuatan bagian tiang agung dan pembuatan sambungan-sambungan papan dan mendempulnya.
• Museum Seni Rupa dan Keramik
• Museum Nasional Republik Indonesia
Tanah Bira di Kabupaten Bulukumba, Sulawesi Selatan, merupakan pusatnya para pengrajin pinisi.
Kayunya diambil dari tempat lain di luar Sulawesi, seperti dari Kalimantan.
Dikhawatirkan dalam waktu dekat pekerjaan membuat perahu pinisi ini akan punah sejalan dengan punahnya hutan. (Gopis Simatupang)
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!