Museum
Gedung Joang 45
Gedong Joang 45 yakni memamerkan benda peninggalan pejuang seperti dokumentasi foto, peta, lukisan, dan miniatur tokoh perjuangan.
Penulis: Janlika Putri | Editor: Intan Ungaling Dian
Museum Joang 45 atau Gedung Joang 45 adalah bangunan yang lekat dengan sejarah perjuangan bangsa Indonesia untuk meraih kemerdekaan.
Museum ini terletak di Jalan Menteng Raya No 31, Kebon Sirih, Menteng, Jakarta Pusat. Letak gedung ini persis di seberang Kolese Kanisius.
Gedung Joang 45 diresmikan menjadi museum oleh Presiden Seoharto pada
19 Agustus 1974,.
Koleksi di Museum Joang 45 yakni memamerkan benda peninggalan para pejuang seperti dokumentasi foto, peta, lukisan, dan miniatur tokoh perjuangan.
Selain itu, gedung tersebut juga menyimpan mobil yang pernah dimiliki oleh Proklamator Indonesia yakni Presiden Soekarno.
Pemandu Gedung Joang 45, Untung Supardi (60) mengatakan bahwa Gedung Joang 45 setelah dilakukan pemugaran tak banyak berubah.
"Bangunan asli masih dipertahankan hingga kini," ucap Untung Supardi.
"Di belakang Museum Joang ini ada dua gedung baru yang dibangun sekitar tahun 70an. Gedung itu kini diperuntukan bagi kantor staf museum," katanya lagi.
• Museum Seni Rupa dan Keramik
• Museum Nasional Republik Indonesia

Arsitektur
Jika dilihat dari detail bangunan, arsitektur Gedung Joang 45 lebih minimalis ketimbang gedung peninggalkan zaman Belanda lainnya.
Bangunan memiliki luas 2.400 meter persegi, berbentuk kubus yang kokoh.
Pada bagian beranda terdapat gaya arsitektur Yunani dengan ciri khas tiang besar berbentuk silinder yang menopang bagian atap bangunan utama dan atap teras.
Warna putih gading yang menutupi seluruh dinding bangunan Gedung Joang 45.
• Museum Tekstil di Tanah Abang Jakarta Pusat
Tempat diskusi
Gedung Joang 45 pernah menjadi tepat para pemuda Indonesia bertukar pikiran dan berdiskusi.
Mereka adalah tokoh pemuda seperti Sukarni, Chaerul Saleh, Wikana, Achmad Soebardjo, BM Diah, Adam Malik, Sayuti Melik.
Selain itu, Soerastri Karma Trimurti, Latif Hendraningrat, S. Suhud dan Trimurti, pernah berkumpul di sini untuk membicarakan rencana kemerdekaan Indonesia.
Di Gedung Joang 45 pula lahir gagasan menculik dua tokoh yang kemudian menjadi Proklamator Indonesia, Soekarno dan Mohammad Hatta.
Bung Karno dan Bung Hatta diculik ke Rengadengklok yang kini dikenal nama peristiwa Rengasdengklok.
Para pemuda menyusun stategi untuk mendesak Bung Karno dan Hatta untuk segera memproklamirkan kemerdekaan Indonesia.
• Greg Capullo, Penulis Komik Batman Berbagi Ilmu Sukses untuk Komikus Muda di Singapura
Halaman selanjutnya
...
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!