Daniel dan Aldo Senang Kembali Belajar di Sekolah

Penulis: Desy Selviany
Editor: AC Pinkan Ulaan
PTM Terbatas akan dilaksanakan Pemerintah pada Tahun Ajaran 2021-2022. Keterangan foto: Siswa Kelas V SD Negeri 03 Durikepa, Kebonjeruk, Jakarta Barat mengikuti pembeljaran tatap muka pada Rabu (9/6/2021).

WARTA KOTA -- Untuk pertama kalinya, selama pandemi Covid-19, Daniel Prasetyo kembali belajar di sekolah, Rabu (9/6/2021).

Alangkah bahagianya siswa kelas 5 SDN 03 Durikepa, Jakarta Barat, ini, bisa bertemu kembali dengan guru dan teman-temannya secara langsung.

Maka tak mengherankan dia berharap Pembelajaran Tatap Muka (PTM) ini bisa berlangsung terus.

"Iya ini pertama kali belajar lagi di sekolah. Senang karena bisa bareng-bareng lagi, sama teman dan guru," ujar Daniel di tengah-tengah pelajaran.

Daniel mengungkapkan bahwa orangtuanya sudah mengajarkan tentang protokol kesehatan sebelum dirinya kembali ke sekolah.

Seperti memakai masker, menjaga jarak, dan mencuci tangan setiap saat.

"Semoga Indonesia kembali bangkit," kata Daniel berharap.

Bosan di rumah

Selain Daniel ada Aldo yang juga mengaku senang karena kembali ke sekolah. Aldo juga baru pertama kali ikut PTM.

"Belajar di rumah bosan. Enakan belajar di sekolah,"katanya polos.

Siswa kelas 5 itu juga sudah mendapatkan arahan dari orangtuanya, agar mematuhi protokol kesehatan selama mengikuti PTM.

"Katanya saya harus tetap jaga jarak dan memakai masker, juga tidak berkerumun. Harapannya pengen sekolah terus supaya bisa bertemu teman," tandasnya.

Hanya kelas 4 dan 5

Kepala Sekolah SD Negeri Durikepa 03, Sri Sumiati, menjelaskan bahwa di hari pertama uji coba PTM, Rabu (9/6/2021), ada 32 siswa yang hadir.

"Hari ini anak yang masuk kelas 5, di mana satu kelas hanya diisi 16 siswa.Total ada dua kelas yang masuk sehingga jumlah siswa yang masuk 32 orang," ujar Sri.

Sri menambahkan bahwa di PTM tahap dua ini ada dua kelas yang masuk, yakni kelas 4 dan kelas 5.

Sementara kelas 6 sudah selesai ujian dan menunggu hasil ujian.

Sedangkan kelas 1, 2, dan 3 dirasanya belum cocok mengikuti PTM, karena masih terlalu kecil untuk bisa disiplin menerapkan protokol kesehatan.

Hal itu juga, kata Sri, sesuai dengan imbauan Dinas Pendidikan DKI Jakarta.

"Jadi masuk PTM itu Senin, Rabu, dan Jumat. Kelas 4 dan kelas 5 masuk secara bergiliran," katanya.

Sementara itu Selasa dan Kamis sekolah ditutup untuk sterilisasi dengan cairan disinfektan.

Diperluas

Sri berharap PTM tahap II ini dapat menjadi evaluasi untuk pembelajaran tatap muka di tengah pandemi Covid-19.

Terlebih, selama belajar daring, mayoritas siswa di sekolah tersebut sulit mengikutinya karena keterbatasan gawai.

Bahkan, lanjut Sri, tidak jarang ada beberapa siswa yang tidak bisa ikut materi zoom karena gawai dibawa orangtua bekerja.

"Kalau sudah begitu biasanya kami beri kompensasi asalkan sebelumnya sudah koordinasi dengan kami," terang Sri.

Oleh karena itu dia berharap ke depannya PTM bisa diperluas, agar lebih banyak lagi siswa yang dapat belajar tatap muka.

Terlebih apabila para siswa sudah terbiasa dengan belajar tatap muka di tahap kedua PTM.

Pada hari Rabu itu, SD Negeri 03 Duri Kepa tetap tampak lengang dan sepi meskipun ada kegiatan PTM.

Maklum, hanya dua kelas yang digunakan untuk melaksanakan pembelajaran.

Sejumlah tempat cuci tangan terlihat sudah disediakan di sepanjang koridor, tepat di depan setiap kelas.

Total ada 14 tempat cuci tangan di SD Negeri 03 Duri Kepa. (Desy Selviany)

Berita Populer