WARTA KOTA WIKI -- Siapa pun yang berkunjung ke Situ Rawa Gede di Kelurahan Bojongmenteng, Kecamatan Rawalumbu, Bekasi saat ini, pasti akan menemukan pemandangan telaga yang indah, dengan kawasan di sekelilingnya tertata apik.
Andaikata pengunjung datang tiga tahun lalu, tentu pemandangan yang berbeda 180 derajat yang dilihatnya.
Perubahan drastis yang positif itu berkat upaya masyarakat setempat, yang peduli dengan lingkungan permukiman mereka.
"Dulunya di sini tempat pembuangan sampah dan limbah, enggak ada satu pun warga yang mau datang. Cuma anak-anak saja yang main, hingga kemudian muncul stigma angker," kata Krisdayadi, saat bercerita di atas perahu yang bersandar di tepi Situ Rawa Gede, Sabtu (31/10/2020).
Pria, yang menjabat sebagai Ketua Kelompok Pemuda Peduli Lingkungan (KPPL) Situ Rawa Gede, ini terlihat puas memandang hasil jerih payah dirinya dan 14 orang pemuda Bojongmenteng, yang berhasil merestorasi kearifan lokal secara berdikari.
Limbah pabrik
Bagaimana tidak bangga, telaga yang memiliki luas 7,3 hektar itu tadinya hanya jadi tempat pembuangan sampah dan limbah.
Hal itu berlangsung sejak dulu, sampai akhirnya pada tahun 2018 Krisdayadi dan 14 orang rekannya membersihkan Situ Rawa Gede dari sampah, dan membenahi kawasan di sekitarnya.
Hati Krisdayadi dan teman-temannya itu tergerak, lantaran pengaduan warga kepada pabrik pembuang limbah yang berlokasi di dekat kawasan situ, tak kunjung mendapat respon positif.
"Warga sudah mulai gerah tapi mereka enggak tahu mesti ke mana. Sudah coba ngadu ke pabrik, tapi mereka malah diancam. Akhirnya warga nyerah," ungkap Krisda, panggilan akrabnya, mengenai situasi waktu itu.
Revitalisasi Situ Rawa Gede ini dimulai tahun 2017, di mana Krisdayadi melakukan investigasi dan penelusuran, untuk mencari tahu asal limbah yang masuk ke Rawa Gede.
Penelusuri alur pembuangan limbah itu ternyata berakhir di sebuah pabrik.
Setelah Krisd menyodorkan cukup banyak bukti, pabrik tersebut kemudian mengakuinya.
Mereka berjanji tak akan membuang limbah sembarangan, dan kini telah membuat saluran pembuangan limbah internal.
Ormas
"Kami enggak berhenti sampai situ, kan percuma kalau cuma ngeberhentiin buang sampahnya saja. Kami juga bersihkan danaunya secara manual, terjun nyebur ke dalam (danau). Dinas LH kami undang, tanggapannya harus pakai anggaran besar, pakai ekskavator dan tim katak," kata Krisda.
Penolakan halus itu tidak membuat ke 15 pemuda tersebut menyerah. Meski tanpa anggaran, mereka tetap berusaha membersihkan Situ Rawa Gede, dengan menggerakkan fungsi organisasi masyarakat (ormas).
"Kami juga mengajak masyarakat, kami jalankan fungsi ormas. Waktu itu seminggu sekali kami ajak 12 ormas se-Bojongmenteng. Kemudian berhenti, akhirnya kami lanjutkan sendiri," ujarnya.
Setelah 2 tahun bekerja secara sukarela, upaya 15 anak muda ini membuahkan hasil.
Kemudian datang seseorang yang membantu permodalan, untuk pembentukan KPPL selaku pengelola kawasan Situ Rawa Gede.
Pembenahan untuk mempercantik kawasan danau alami tersebut dimulai sedikit demi sedikit. Mulai dari membuat taman-taman, perahu, dan anjungan pengunjung.
Animo masyarakat
Di pertengahan tahun 2019, Situ Rawa Gede dibuka untuk umum.
Tak disangka oleh Krisda dan teman-temannya, animo masyarakat begitu tinggi.
Mereka tak hanya datang dari Bekasi, karena tidak sedikit yang berasal dari luar kota.
Kini di hari libur, wisatawan yang berkunjung mencapai 3.000-5.000 orang.
Pemasukan KPPL berasal dari tarif parkir sebesar Rp 5.000, dan kotak sumbangan yang diletakkan di sepanjang jalan. Pengelola tak menarik uang dari karcis masuk kawasan.
Biaya restorasi
"Total buat pembenahan kurang lebih Rp 1 miliar. Karena yang mahal biaya makan dan operasional. Itu dari mana? Mutar saja dari pemasukan. Kalau aset, kami sudah habis Rp 500 juta. Bangun warung ada Rp 130 juta, perahu dari Rp 10 sampai 30 juta. Cuma karena uangnya berputar jadi enggak kerasa saja," kata Krisdayadi.
Krisda dan 14 orang teman-temannya merupakan cerminan masyarakat yang berhasil merestorasi kearifan lokal secara mandiri.
Dari sebuah telaga penuh limbah dan sampah, menjadi tempat wisata yang rapih dan menyenangkan.
"Ini bukan proyek cari untung, lebih kepada memberikan transparansi kepada masyarakat agar peduli lingkungan. Saya lihat situ ini ada potensi. Kan kalau kita rawat dan tata, malah bisa menghasilkan nilai ekonomi," tandas Krisda. (Rangga Baskoro)
Situ Rawa Gede
- Lokasi: RT 005/002, Bojongmenteng, Rawalumbu, Bekasi
- Luas: 7,3 hektare
- Wisata: Destinasi Wisata Alam
- Fasilitas - Wisata Perahu, Spot Foto, Taman Edukasi Hidroponik dan Aquaponik, Kuliner
Halaman selanjutnya
...