Bangsa Sumeria di Mesopotamia memiliki bakat melakukan penemuan atau inovasi.
Bangsa Sumeria kuno berkembang ribuan tahun lalu antara Sungai Tigris dan Sungat Efrat di wilayah yang sekarang disebut Irak selatan.
Sejarawan Samuel Noah Kramer mengatakan, "Orang-orang Sumeria memiliki bakat dalam penemuan teknologi."
Sumeria Kuno kerap disebut orang sebagai Yunani Mesopotamia.
Orang-orang Sumeria menemukan teknologi dan menyempurnakan penggunaannya dalam skala besar.
Mereka mengubah cara manusia mengolah makanan, membangun tempat tinggal, berkomunikasi, melacak informasi, dan waktu.
• Keberuntungan Anda Tahun 2020 Berdasarkan Tahun Tikus Logam
Menurut Philip Jones, kurator dan pengawas Babilonia di Museum Penn di Philadelphia, kreativitas Sumeria didorong sampai taraf tertentu karena kurang sumber daya alam di negerinya.
“Mereka memiliki sedikit pohon, hampir tidak ada batu atau logam,” kata Philip Jones.
Kondisi alam itu memaksa mereka untuk menggunakan bahan-bahan yang ada secara cerdik seperti tanah liat — 'plastik dunia kuno'.
Mereka menggunakan tanah liat untuk membuat segalanya dari batu bata, tembikar, hingga tablet untuk menulis.
Tetapi kejeniusan Sumeria yang sesungguhnya yakni organisasional.
Mereka memiliki kemampuan untuk mengorganisir temuan-temuannya dan dikembangkan dalam produksi massal seperti tekstil dan tembikar.
Lantas, barang-barang itu diperdagangkan dengan orang lain.
• Tahun Baru China 2020 Disebut Tahun Tikus Logam, Ini Alasannya
Kramer menulis, orang Sumeria berani bermimpi besar dan berpikir cerdas.
“Secara spiritual dan psikologis, mereka memberi tekanan besar pada ambisi dan kesuksesan, keunggulan dan prestise, kehormatan dan pengakuan,” katanya.
Inovasi Sumeria secara bertahap menyebar dan mengarah pada perkembangan dunia modern berteknologi maju seperti saat ini.
Berikut ini penemuan-penemuan dari peradaban bangsa Sumeria:
1. Tembikar Sumeria
Orang-orang kuno membuat tembikar dengan tangan, tetapi bangsa Sumeria yang pertama kali mengembangkan roda putar.
Menurut Reed Goodman, kandidat doktor bidang seni dan arkeologi Mediterania University of Pennsylvania, roda putar digunakan untuk memproduksi tembikar secara massal.
Roda potar memungkinkan mereka menghasilkan sejumlah besar barang seperti wadah.
• Masjid Agung Al Barkah Kota Bekasi
2. Penulisan
Sampel penulisan awal dari peradaban Mesopotamia menggunakan piktograf untuk membuat catatan persediaan makanan.
Jones mengatakan, diduga bangsa Sumeria yang pertama mengembangkan sistem penulisan.
Mereka menggunakan komunikasi tertulis pada 2800 Sebelum Masehi (SM).
Tetapi mereka tidak menggunakan tulisan untuk literatur atau mencatat sejarah mereka.
Penulisan mereka hanya untuk melacak barang-barang yang mereka produksi dan jual.
"Teks pertama mereka hanyalah angka dan komoditas," kata Jones.
Mereka menulis menggunakan sistem piktograf atau gambar sebagai obyek tulisan.
Piktograf untuk mengekspresikan ide dan tindakan.
Lalu, piktograf berevolusi menjadi simbol yang mewakili kata dan suara.
Ahli-ahli kitab Taurat menggunakan buluh yang diasah untuk menggoreskan lambang-lambang di atas tanah liat basah, yang dikeringkan untuk membentuk tablet.
Sistem penulisan dikenal sebagai tulisan paku.
Kramer mengatakan, peradaban itu berlaku di Timur Tengah selama 2.000 tahun.
3. Teknik hidrolik
Bangsa Sumeria menemukan cara untuk mengumpulkan dan menyalurkan luapan Sungai Tigris dan Sungai Efrat — karena endapan lumpur.
Lantas, luapan air dari kedua sungai itu digunakan untuk mengairi ladang pertaniannya.
Mereka merancang sistem kanal rumit, bendungan yang dibangun dari alang-alang, batang pohon palem, dan lumpur.
Pintu gerbang air dapat dibuka dan ditutup untuk mengatur aliran air.
4. Kereta perang
Orang Sumeria tidak membuat kendaraan beroda, tetapi mereka mengembangkan kereta roda dua pertama yang dikemudikan seseorang dan ditarik hewan.
Hal itu dituliskan Richard W Bulliet dalam bukunya berjudul The Wheel: Inventions and Reinventions.
Ada bukti bahwa bangsa Sumeria memiliki gerobak untuk transportasi pada tahun 3000 SM.
Gerobak itu digunakan untuk upacara atau militer ketimbang untuk keliling desa.
5. Bajak
Menurut Kramer, bangsa Sumeria menemukan bajak, teknologi vital dalam pertanian.
Mereka bahkan membuat manual yang memberikan instruksi terperinci kepada petani tentang cara menggunakan berbagai jenis bajak.
Orang Sumeria menentukan doa yang harus dibacakan untuk memberi penghormatan kepada Ninkilim, Dewi Tikus Pengerat, untuk melindungi gandum.
• Tahun Baru 2020, Ini 9 Fakta Dunia tentang Tahun Kabisat
6. Pabrik Tekstil
Budaya lain di Timur Tengah mengumpulkan wol untuk dibuat kain tenun dan pakaian.
Bangsa Sumeria adalah yang pertama melakukan penenunan dan pembuatan pakaian pada skala industri.
“Inovasi Sumeria adalah mengubah kuil mereka menjadi pabrik besar,” kata Goodman.
Dia mencatat, bangsa Sumeria adalah yang pertama kali melintasi garis kerabat dan membentuk organisasi kerja lebih besar untuk membuat tekstil.
7. Batu bata diproduksi massal
Untuk memenuhi kekurangan batu dan kayu, bangsa Sumeria mencetak batu bata dari tanah liat untuk membangun rumah dan kuil.
Menurut Kramer, bangsa Sumeria memang bukan yang pertama membuat batu bata dari tanah liat sebagai bahan bangunan.
"Inovasi adalah kemampuan untuk memproduksi batu bata dalam jumlah besar, dan menempatkan bersama-sama dalam skala besar," kata Jones.
Bangunan dari batu bata menang tidak tahan lama seperti dari batu.
Tetapi mereka mampu membangun lebih banyak rumah dan menciptakan kota lebih besar menggunakan batu bata.
8. Metalurgi
Menurut Copper Development Association, bangsa Sumeria adalah bangsa paling awal menggunakan tembaga untuk membuat barang-barang.
Mulai dari ujung tombak hingga pahat, dan pisau cukur.
Mereka juga membuat karya seni dari tembaga, termasuk panel dramatis yang menggambarkan binatang-binatang fantastik seperti rajawali dengan kepala singa.
Menurut Kramer, ahli metalurgi Sumeria menggunakan tungku yang dipanaskan dari alang-alang untuk melumerkan tembaga.
9. Matematika
Orang kuno menghitung menggunakan metode sederhana, seperti meletakkan takik.
Tetapi orang Sumeria mengembangkan sistem penomoran formal berdasarkan unit 60.
Hal itu diungkapkan Robert E dan Carolyn Krebs’ dalam buku Groundbreaking Scientific Experiments, Inventions, and Discoveries of the Ancient World.
Awalnya, mereka menggunakan buluh untuk melacak unit.
Tetapi perkembangan tulisan paku, mereka menggunakan tanda vertikal pada tablet tanah liat.
Sistem membantu mereka meletakkan dasar bagi perhitungan matematika. (History.com)