Anies Baswedan Tunggu Persetujuan Pemerintah Pusat untuk Eksekusi Skenario Mengatasi Ledakan Kasus

Pemprov DKI Jakarta menunggu persetujuan Pemerintah Pusat untuk eksekusi beberapa skenario meningkatkan kapasitas rumah sakit.

Editor: AC Pinkan Ulaan
Warta Kota/Angga Baghya N
Pemprov DKI Jakarta memiliki enam skenario untuk meningkatkan kapasitas rumah sakit. Keterangan foto: Meningkatnya kasus Covid-19 di kota Bekasi, membuat RSUD dr Chasbullah Abdulmadjid Kota Bekasi, Jawa Barat, mendirikan tenda darurat, Tampak dalam gambar yang diambil menggunakan drone pada Rabu (30/6/2021). 

WARTA KOTA -- Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan, mengatakan DKI Jakarta sudah memiliki enam skenario untuk menghadapi 100.000 kasus aktif Covid-19 di Jakarta.

Namun dia juga mengatakan bahwa skenario-skenario itu tak bisa langsung dieksekusi.

Padahal sejak Rabu (7/7/2021), kasus aktif di Jakarta telah menembus 100.062 orang.

Anies harus mendapat persetujuan dari Pemerintah Pusat melalui Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi RI, Luhut Binsar Pandjaitan.

Tunggu hasil rakor

Pada Kamis (8/7/2021) siang, Anies menggelar rapat koordinasi (rakor) dengan sejumlah menteri termasuk Luhut, untuk membahas skenario yang dipaparkan Anies pada rapat sebelumnya, Jumat (2/7/2021).

Rakor khusus itu membahas tentang peningkatan rumah sakit.

Anies mengaku, Pemprov DKI Jakarta telah menyiapkan skenario tersebut sejak lama, namun hingga kini masih menunggu keputusan dari Pemerintah Pusat. Terutama ihwal bagian mana saja dari skenario tersebut yang akan dilaksanakan di lapangan.

“Kalau rakor itu se-Jawa dan Bali, tapi Jakarta sudah punya proposal dan rancangannya untuk dieksekusi bersama-sama,” katanya.

Berdasarkan data yang diperoleh, salah satu poin dalam skenario itu adalah Anies mengusulkan JIExpo Kemayoran, Jakarta Pusat sebagai rumah sakit darurat Covid-19.

Dinas Kesehatan DKI Jakarta mengusulkan agar penanganannya dikelola oleh unsur TNI dan Polri.

Namun demikian, kepada wartawan Anies enggan menjawab terkait usulan itu. Mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI ini masih menunggu keputusan rakor.

Skenario DKI

Skenario yang disiapkan oleh Pemprov DKI Jakarta itu ialah:

1. Menjadikan RS kelas A sepenuhnya khusus untuk ICU Covid-19.

2. RSDC Wisma Atlet dikhususkan untuk penanganan pasien dengan gejala berat-sedang.

3. Rusun diubah menjadi fasilitas isolasi terkendali untuk pasien gejala ringan.

4. Mengubah stadion indoor dan gedung-gedung konvensi besar menjadi rumah sakit darurat penanganan kasus darurat kritis.

RS darurat ini diusulkan berada dalam satu manajemen dengan RSDC Wisma Atlet, yang dikelola Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB).

5. Pemprov memastikan kebutuhan tenaga kesehatan terpenuhi, termasuk penambahan tenaga kesehatan dari luar DKI Jakarta.

6. Memastikan ketersediaan oksigen, APD, alat kesehatan dan obat-obatan.

“Saat ini ada stadion, gedung-gedung konvensi, JI-EXPO nanti bisa dipakai menampung 24.000 orang di situ. Rusun sekarang digunakan dan pemanfaatannya luar biasa cepat,” kata Anies dalam siaran pers yang disiarkan akin YouTube Pemprov DKI pada Sabtu (3/7/2021). (Fajar Al Fajri)

Ikuti kami di
1137 articles 182 0
Komentar

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.


Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!

Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

BERITA TERKINI

berita POPULER

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved