Vaksin PVC Masuk Daftar Vaksin Wajib di Program Imunisasi Anak
Vaksin PVC, untuk melindungi anak dari penyakit pneumonia, akan menjadi vaksin wajib dalam program imunisasi di Indonesia.
- Vaksin PVC ditetapkan sebagai vaksin wajib dalam program imunisasi anak.
- Vaksin PVC berfungsi melindungi dan mencegah kematian anak-anak akibat penyakit pneumonia.
- Kabupaten Bogor, Kabupaten Karawang, Kabupaten Bekasi, dan Kota Bekasi merupakan wilayah yang tinggi kasus pneumonia pada anak-anak
WARTA KOTA -- Vaksin Pneumococcus Konyugasi (PCV) kini menjadi jenis vaksin yang wajib diberikan kepada anak-anak di Indonesia, melalui program imunisasi.
Hal itu telah ditetapkan Kementerian Kesehatan lewat Keputusan Menteri Kesehatan Nomor HK.02.02/Menkes/2534/2020 tentang Pemberian Imunisasi Pneumococcus Konyugasi (PCV).
Fungsi
Sebagaimana dilansir siaran pers Kementerian Kesehatan, vaksin PCV merupakan intervensi yang paling ampuh dan menghemat biaya, untuk melindungi dan mencengah kematian pada anak-anak akibat pneumonia.
Pneumonia adalah peradangan paru paru yang disebabkan oleh infeksi.
Untuk itu Pemerintah berkomitmen menyediakan vaksin PCV untuk menyelamatkan jutaan hidup anak-anak di Indonesia.
SasaranĀ
Sasaran penerima vaksin PCV adalah bayi usia 2 bulan untuk dosis pertama.
Kemudian dilengkapi dengan dosis kedua pada usia 3 bulan, dan dosis ketiga lanjutan pada usia 12 bulan.
Menteri Kesehatan RI, Budi Gunadi Sadikin mengingatkan pemerintah daerah, meskipun sibuk dengan vaksinasi Covid-19, vaksinasi rutin tetap harus dilakukan.
Rencana tahun depan
Vaksin PCV menjadi salah satu dari 3 vaksin yang akan dimasukkan ke program imunisasi rutin di Indonesia.
Dua vaksin lainnya adalah vaksin HPV dan vaksin Rotavirus.
Ketiga vaksin tambahan itu, lanjut Budi, akan diprogramkan mulai tahun depan dengan sasaran semua masyarakat Indonesia tanpa selektif.
"Saya akan sangat senang kalau ini bukan hanya PCV, tapi include HPV dan Rotavirus. Karena itu kita akan melakukan itu semuanya tahun depan,'' ucap Budi.
Pencanangan
Pada 2021 ini dicanangkan introduksi imunisasi PCV, diawali di 8 kabupaten di Provinsi Jawa Timur, dan 6 kabupaten/kota di Provinsi Jawa Barat.
Kegiatan ini mulai dilaksanakan di bulan Juni 2021 untuk Jawa Timur, dan Juli untuk Jawa Barat.
Pencanangan introduksi imunisasi PCV dilakukan pada Selasa (22/6) di Kabupaten Gresik, Jawa Timur.
Gresik dipilih sebagai lokasi seremoni karena memiliki sasaran vaksin yang cukup besar, dengan kinerja dan capaian program imunisasi rutin yang baik.
Seremoni ini diikuti secara virtual oleh 6 kabupaten/kota di Provinsi Jawa Barat, dan perwakilan dari 7 kabupaten/kota di Provinsi Jawa Timur yang akan melaksanakan introduksi vaksin imunisasi PCV pada tahun 2021.
Plt Dirjen Pencegahan dan Pengendalian Penyakit, dr Maxi Rein Rondonuwu mengatakan bahwa keberhasilan program ini sangat ditentukan oleh dukungan dan partisipasi seluruh masyarakat.
Pneumonia di Indonesia
Untuk diketahui, Indonesia memiliki penyakit prevalensi pneumonia sampai 2 persen.
Sementara di Kabupaten Gresik, kasus pneumonia pada balita mencapai hampir 5.000 kasus tahun 2020, atau sekitar 3,85 persen dari jumlah Balita.
"Ini menjadi perhatian khusus, kami Pemerintah juga harus benar-benar fokus terhadap penanganan penyakit pneumonia," kata Bupati Gresik, Fandi Akhmad Yani.
Sementara itu, (Plt) Kepala Dinas Kesehatan Jawa Barat, Dewi Sartika, merespons baik introduksi vaksin PCV ini. Dia memastikan akan berkomitmen menyukseskan kegiatan vaksinasi PCV.
"Di Jawa Barat sendiri pada tahun 2020 terdapat seratus 100.770 kasus (pneumonia), yang 78 kasus di antaranya adalah anak-anak usia di bawah 5 tahun. Kemudian 22 kasus di antaranya di atas 5 tahun," kata Dewi.
Introduksi vaksin PCV di Jawa Barat akan dilaksanakan di 6 kabupaten/kota yang memiliki kasus pneumonia paling banyak, antara lain Kabupaten Bogor, Kabupaten Karawang, Kabupaten Bekasi, Kota Bekasi, Kabupaten Bandung, dan Kota Bandung.
Introduksi vaksin PCV di Jawa Barat akan dilaksanakan di 379 Puskesmas yang terdapat di 6 kabupaten/kota tersebut.
Logistik untuk pelaksanaan vaksinasi PCV juga sudah disiapkan di Provinsi Jawa Barat.
"Kami akan distribusikan logistik sesuai dengan microplaning yang sudah disusun oleh masing-masing pemerintah kabupaten/kota. Selanjutnya peningkatan kapasitas tenaga kesehatan untuk introduksi imunisasi PCV di provinsi dan kabupaten/kota sudah dilaksanakan pada tanggal 15 sampai 17 Juni kemarin. Sedangkan untuk di Puskesmas akan dilaksanakan minggu ini," katanya.
Sementara di Jawa Timur, menurut Kepala Dinas Kesehatan Jawa Timur, dr Herlin Ferliana, introduksi imunisasi PCV akan dilaksanakan di 8 kabupaten/kota, yaitu Kabupaten Gresik, Kabupaten Sidoarjo, Kabupaten Malang, Kabupaten Ponorogo, Kabupaten Jember, Kabupaten Kediri, Kota Kediri, dan Kota Malang.
"Pemilihan kabupaten/kota di Jawa Timur sebagai wilayah introduksi PCV berdasarkan pertimbangan adanya sasaran yang cukup besar," kata Herlin.
Semua kebutuhan logistik berupa vaksin, alat suntik, dan lain-lain untuk introduksi vaksinasi PCV sudah tersedia, dan sudah disiapkan sampai di tingkat Puskesmas. (*)
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!