Varian B.1.617 Ditemukan di Tangerang Selatan pada Awal April 2021

Virus corona 2 varian B.1.617 juga ditemukan di wilayah Kota Tangerang Selatan pada April 2021.

Penulis: Rizki Amana | Editor: AC Pinkan Ulaan
Pixabay/geralt
Virus corona 2 varian B.1.617 juga ditemukan di wilayah Kota Tangerang Selatan pada April 2021. Keterangan foto: Ilustrasi virus SARS-CoV-2. 

WARTA KOTA -- Virus corona 2 varian B.1.617, atau sering disebut sebagai varian India, juga ditemukan di wilayah Kota Tangerang Selatan pada April lalu.

Kabar baiknya, pasien yang mengidap virus varian tersebut saat ini sudah dinyatakan bersih dari virus tersebut, berdasarkan hasil tes PCR.

Hanya saja, pihak Dinas Kesehatan (Dinkes) Tangerang Selatan masih meneliti kemungkinan varian baru itu ditemukan di kasus-kasus positif lainnya, dan sudah menyebar lebih luas lagi. 

Hal ini dijelaskan oleh Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Tangsel, Allin Hendalin Mahdaniar.

"Virus B.1.617 strain India (2 kasus). Karena yang bersangkutan mempunyai komorbid akhirnya ke rumah sakit untuk dirawat di Hermina, Serpong dari tanggal 5 sampai 17 April. Saat ini swab PCR kedua orang tersebut sudah negatif, sudah sehat dan sudah dinyatakan selesai isolasi. Jadi sekarang sudah negatif," kata Allin saat dikonfirmasi pada Kamis (6/5/2021).

Penelusuran

Berdasarkan kasus tersebut, Allin menjelaskan bahwa saat ini pihaknya sedang melakukan penelusuran kasus varian India tersebut.

Tracing dilakukan kepada keluarga penderita, guna mendeteksi penularan yang terjadi. Pemeriksaan dilakukan melalui metode tes whole genome sequencing oleh pihaknya bersama Kementerian Kesehatan (Kemenkes).

"Apakah dia terinfeksi varian yang sama dengan anaknya atau tidak, itu akan dilakukan pemeriksaan yang namanya genome sequencing. Itu diperiksanya turun bareng, Dinkes Tangsel, Kemenkes, dan puskesmas wilayah setempat ke rumahnya mengambil sample. Untuk saat ini hasilnya kita belum dapat kabar, apakah variannya sama atau tidak," katanya.

Pasalnya, katanya, hasil dari tes varian baru virus corona tersebut terbilang tidak terlalu cepat.

"Ini sudah lama karena hasil genome sequencing-nya itu enggak bisa cepat. Kasus ini kan ketahuannya baru kemarin, makanya baru di-tracing siapa yang pernah kontak erat dengan dia. Makanya hati-hati, mungkin di sini sudah banyak. Karena enggak diperiksa Genome Sequencing saja jadi enggak ketahuan," tandasnya.

Beberapa hari sebelumnya Juru bicara vaksinasi Covid-19 Kementerian Kesehatan, dr Siti Nadia Tarmizi MEpid, mengumumkan ditemukannya sejumlah varian baru virus corona di Indonesia, antara lain B.1.1.7, B.1.617, dan B.1.351

Ikuti kami di
1053 articles 182 0
Komentar

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.


Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!

Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

BERITA TERKINI

berita POPULER

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved