Vaksin Covid 19
Program Vaksinasi Covid-19 akan Melambat di Bulan April, Ini Penyebabnya
Pasokan vaksin Covid-19 ke Indonesia berkurang, akibat embago yang dilakukan negara produsen vaksin.
WARTA KOTA -- Pelaksanaan vaksinasi Covid-19 di Indonesia akan melambat pada bulan April ini, karena jumlah vaksin yang datang dari luar negeri berkurang.
Sebagaimana dilansir dari siaran pers Kementerian Kesehatan, telah terjadi embargo vaksin Covid-19 di beberapa negara produsen vaksin ini.
Pasalnya, sejumlah negara di benua Eropa, beberapa negara di Asia seperti India, Filipina, dan Papua Nugini, serta beberapa negara di di Amerika Selatan, seperti Brazil, mengalami lonjakan ketiga kasus aktif COVID-19.
Embargo
Akibatnya, negara-negara yang memproduksi vaksin di lokasi tersebut mengarahkan agar produksi vaksin nya tidak boleh diekspor, dan hanya boleh dipakai di negara masing-masing.
Hal itu mempengaruhi program vaksinasi di ratusan negara di dunia, termasuk Indonesia.
Untuk Indonesia, jumlah vaksin yang tadinya direncanakan tersedia untuk bulan Maret dan April, masing-masing 15 juta dosis atau total 30 juta dosis, hanya bisa tercapai 20 juta dosis.
"Kita atur kembali sehingga kenaikannya tidak secepat sebelumnya. Karena memang vaksinnya yang berkurang suplainya," kata Menteri Kesehatan Republik Indonesia (RI), Budi Gunadi Sadikin.
Dia mengharapkan dapat bernegosiasi kembali dengan negara-negara produsen vaksin.
"Mudah-mudahan bulan Mei bisa kembali normal, sehingga kita bisa melakukan vaksinasi dengan rate seperti sebelumnya yang terus meningkat," ucap Budi.
Prioritas
Terkait dengan keterbatasan suplai vaksin, lanjut Menkes, prioritas penerima vaksinasi harus diperjelas, yakni diatur berdasarkan risiko terpapar.
Data yang ada di Kementerian Kesehatan menunjukkan, dari 1,5 juta yang terpapar sebanyak 10 persennya adalah lansia di atas 60 tahun. Tapi dari 100 persen yang wafat, 50 persennya adalah lansia.
"Jadi kelihatan sekali bahwa teman-teman kita di atas 60 tahun itu berisiko tinggi. Kalau kita lihat yang masuk rumah sakit, yang wafat untuk non-lansia hanya sekitar 10 persen dari total yang masuk. Tapi kalau Lansia hampir tiga kali lipat," kata Budi.
Oleh karena itu, dengan adanya keterbatasan vaksin di bulan April ini, maka vaksinasi diarahkan kepada Lansia. (*)
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!