Bakteri Bisa Bertahan Hidup di Pakaian Kotor Sampai 72 Jam, Mencuci Pakaian Harus Lebih Cerdas
Sejumlah bakteri dan kuman bisa bertahan hidup di pakaian kotor selama 72 jam. Karena itu mencuci baju memang tidak sederhana.
WARTA KOTA -- Dulu, pemandangan seorang anak yang langsung memeluk ayah atau ibunya yang baru pulang kerja adalah sebuah pemandangan yang menyenangkan.
Namun itu dulu, sebelum pandemi Covid-19 merebak di seluruh dunia.
Sekarang anak-anak dilarang langsung memeluk orangtuanya yang baru pulang kerja. Mereka harus menunggu dulu sampai orangtua mandi dan berganti baju.
72 jam
Namun protokol itu bukan tanpa maksud, sebab virus corona 2 penyebab Covid-19, serta berbagai jenis kuman-kuman lain, bisa masih menempel di baju.
Lalu apakah protokol sudah selesai dengan mandi dan ganti baju? Ternyata tidak, karena baju yang dipakai di luar rumah tak bisa hanya diletakan di ember baju kotor.
Lagi-lagi gara-gara pandemi, urusan baju kotorpun tidak sesimpel sebelumnya. Menyebalkan sekali jadinya.
Banyak ibu-ibu yang parno, alias paranoid, sehingga baju juga tidak sekadar dicuci dengan deterjen.
Namun rasa parno itu bukan tanpa alasan, sebab beberapa bakteri dan kuman penyakit bisa bertahan hidup di pakaian kotor selama 72 jam, atau 3 hari.
"Memang, dengan adanya pandemi Covid-19 di Indonesia sejak tahun lalu, masyarakat diimbau untuk lebih memperhatikan kebersihan diri sendiri, termasuk tidak sembarangan mencuci pakaian yang dikenakan di luar rumah. Hal ini karena adanya potensi menjadi sarana penyebaran penyakit. Selain merendam pakaian dengan air panas terlebih dahulu, penggunaan deterjen yang dapat membunuh biang penyakit juga menjadi penting.” kata Dr Hermawan Saputra SKM MARS CICS, pakar Ikatan Ahli Kesehatan Masyarakat Indonesia, dalam acara peluncuran Vanish Oxi Action Multi Power di Indonesia belum lama ini.
Dia menjelaskan, pakaian yang digunakan berjam-jam di luar rumah bisa menjadi sarang virus, sehingga para ibu harus memastikan setelah dicuci, pakaian itu benar-benar sudah bebas dari virus.
Pembersih pakaian yang tepat
Penggunaan pembersih pakaian yang tepat dapat mengurangi kekhawatiran tersebut.
"Tidak ada yang bisa pastikan sampai kapan pandemi Covid-19 ini akan berlangsung. Diperlukan upaya lebih besar untuk pencegahan dan antisipasi," ujarnya.
Menyadari kebutuhan masyarakat untuk perlindungan yang lebih di masa pandemi ini, Vanish sebagai produk penghilang noda kini menghadirkan varian Oxi Action.
Formula Multi Power pada varian baru Vanish Oxi Action ini didukung oleh Dettol, yang sudah dipercaya efektif untuk membunuh kuman dan bakteri penyebab penyakit, seperti S aureus, P aeruginosa, E coli dan E hirae, yang mungkin menempel di pakaian.
Brand Manager Vanish Indonesia, Annisa Rachmawati, menjelaskan, formula Multipower di Vanish Oxi Action berfungsi untuk membantu menghilangkan noda membandel sejak 1 kali cuci, menghilangkan noda enzimatik (noda darah, cokelat, dan lainnya), dan non-enzimatik (teh, kopi, jus, dan lainnya), menjaga serat kain, menghilangkan sumber bau ,serta mencerahkan warna pakaian.
Tidak merusak serat
Dia mengatakan, bagi sebagian ibu rumah tangga, mencuci mungkin merupakan hal yang dikatakan cukup merepotkan.
Dari memilih produk untuk mencuci, belum lagi masalah mengucek pakaian untuk menghilangkan noda membandel, yang malah justru merusak serat pakaian, hingga kecemasan yang muncul dalam setahun belakangan ini, yakni kuman dan bakteri yang menempel di pakaian.
"Deterjen saja tidak cukup. Dukungan Dettol kepada Vanish, merupakan bentuk justifikasi performa Vanish dalam membunuh kuman dan bakteri penyebab penyakit yang tetap menempel di pakaian hingga 72 jam.
Hal ini menunjukkan pentingnya mendisinfeksi pakaian dengan produk yang tepat, tanpa perlu khawatir merusak warna dan serat pakaian," kata Annisa. (*/Lilis Setyaningsih)
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!