Pemkot Bekasi dan Kemendikbud Berbeda Prinsip dalam Menentukan Kriteria Pembukaan KBM Tatap Muka
Pemkot Bekasi dan Kemendikbud berbeda sudut pandang dalam pemberian izin kegiatan belajar mengajar tatap muka.
Penulis: Rangga Baskoro | Editor: AC Pinkan Ulaan
WARTA KOTA -- Pemerintah Kota (Pemkot) Bekasi sudah menetapkan tanggal simulasi kegiatan belajar mengajar (KBM) tatap muka di Bekasi.
Namun sampai saat ini mereka masih menunggu persetujuan dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud).
Wali Kota Bekasi Rahmat Effendi menyatakan, Pemkot telah mengirim surat kepada Kemendikbud, namun sinyal lampu hijau hingga kini belum diberikan lantaran perbedaan sudut pandang.
Zona vs Kesembuhan kumulatif
"Kita lagi buat surat lagi ke Pak Menteri. Kalau Pak Menteri patokannya ada pada zona wilayah," ucap Rahmat saat ditemui di Kantor DPRD Kota Bekasi, Senin (16/11/2020).
Sementara Pemkot Bekasi berpegang kepada pedoman tingginya total kesembuhan pasien Covid-19 secara kumulatif.
Berdasarkan data yang diperbarui pada hari ini, total kumulatif pasien Covid-19 mencapai 8.053 kasus, dengan angka kesembuhan mencapai 7.340, atau di atas 90 persen.
"Zona itu kan fluktuatif, tapi kalau izinnya ada pada pengendalian, ya Alhamdulillah dilihat angka kesembuhan kita tinggi. Tapi kalau zona, satu kelurahan ada satu (yang positif) dianggap merah, ya itu enggak boleh," kata Rahmat.
Persetujuan instansi lain
Sementara itu, Kepala Dinas Pendidik Kota Bekasi, Inayatullah, menjelaskan surat yang telah dikirimkan masih menunggu jawaban dari Kemendikbud.
Tak hanya Pemerintah Pusat saja, pihaknya bahkan juga meminta persetujuan dari instansi terkait dalam lingkup Pemkot Bekasi.
"Belum, kita menunggu hasil dari Kemendikbud dengan tim dengan kesehatan, KPAI, Satpol PP kemudian camat. Nah sekarang kita sedang mengajukan lagi," ujar Inayatullah.
Sebelumnya, Dirjen Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah (PAUD-Dikdasmen) Kementerian Pendidikan dam Kebudayaan, Jumeri, mengatakan pihaknya mendorong wilayah yang telah dilabeli zona hijau atau kuning Covid-19, untuk mengujicoba kegiatan belajar mengajar (KBM) secara tatap muka.
Khususnya, Kota Bekasi, yang mewacanakan simulasi pada tanggal 20 Desember 2020 mendatang, seiring tingginya tingkat kesembuhan pasien Covid-19 yang mencapai 93 persen.
"Kita juga memotivasi daerah-daerah yang sudah hijau dan kuning untuk berani membuka. Karena anak kasihan sudah terlalu lama di rumah, risiko besar soal kekerasan dan sebagainya," kata Jumeri pada Kamis (12/11/2020) lalu.
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!