Tokoh
Sri Robustina, Dari Meracik Obat Menjadi Meracik Cat Lukisan di Atas Kanvas
Sri Robustina mengikuti pameran lukisan yang diselenggarakan Ikatan Pelukis Wanita Indonesia (IPWI) di Balai Budaya Jakarta, Menteng, Jakarta Pusat,
Penulis: Janlika Putri | Editor: Intan Ungaling Dian
Pameran lukisan pertamanya dimulai pada tahun 1980-an.
Ciri yang tidak pernah berubah dari lukisannya yakni selalu ada pemandangan alam atau bunga.
• Museum Tekstil di Tanah Abang Jakarta Pusat
Berbagai pameran lukisan pun terus diikuti sehingga dia semakin mantap menjalani profesi sebagai pelukis.
Selain pemandangan dan bunga, dalam setiap lukisannya dia menorehkan simbol yang kasat mata.
Seperti lukisan berjudul Valley Of Flowers berupa gambar hamparan bunga di lahan perbukitan.
Pada bunga ini jika diamati secara seksama terdapat tulisan Arab berbunyi 'masya Allah.'
"Jadi ini gambarnya saya teripirasi dari foto pegunungan di Himalaya yang saya lihat di Google. Itu cantik sekali sampai saya menyerukan masya Allah saking terpananya."
"Maka saya sampaikan ucapan takjub tersebut pada bunga-bunga di lukisan saya ini," ucap salah satu pendiri IPWI ini.
Sementara itu, almarhum suami Sri Robustani merupakan arsitek yang sangat mengerti dunia Sri sebagai pelukis.
Selama bisa mengatur diri dan waktu menjadi seorang ibu rumah tangga dan melukis, sang suami mendukung penuh kariernya.
• Film Darah Daging Rilis di Bioskop Indonesia Setelah Tertahan Selama 8 Tahun
Bahkan dari lukisan, dia bisa mencukupi biaya dirinya dan anak-anak walaupun sudah tanpa suami.
"Rezeki kan datangnya itu dari Allah. Maka bagi saya melukis itu menjanjikan, tapi belum tentu bagi sebagian orang."
"Saya bisa naik haji, umrah dan keluar negeri dari lukisan. Semuanya bagaimana kedekatan kita kepada Tuhan, kalau kita melakukan dengan doa pasti ada jalannya" ujarnya lagi.
Melukis adalah profesi tetapnya. Tetapi, dia terkadang kehabisan ide.
Untuk mencari ide, dia kerap melakukan perjalanan ke suatu tempat agar dirinya tetap bersemangat.
Perjalanan yang dilakukannya pun kerap menimbulkan kekhawatiran yag mengganggu perasaannya.
• Happy Salma Angkat Desain Perhiasan Keraton dengan Sentuhan Modern
Selain itu, dia lebih mengutamakan kepuasan batin ketimbang materi.
"Awal-awalnya dulu pernah alami rasa takut apakah jika mengadakan pameran lukisan akan terjual atau tidak."
Menurut Sri Robustina, perasaan itu akan hilang berangsung-angsur ketika sering berdoa dan berserah diri kepada Allah.
Selain itu, sikap sabar dan melakukan dengan hati, kata dia, Sang Maha Pencipta akan memberikan jalan.
Usia senja tak membuat Sri lemah ketika menggoreskan kuasnya di atas kanvas.
Keterampilannya melukis sudah mulai menular kepada cucu-nya.
"Baik wanita atau pria yang menjadi pelukis itu sama saja syaratnya untuk bertahan, semuanya tidak ada yang sia-sia jika melakukannya dengan sungguh-sungguh."
"Jadi jangan pernah mencemaskan laku atau tidaknya sebuah lukisan tersebut," ujar Sri Robustina.
Sumber: Wartakotalive.com
seni rupa Indonesia
pelukis srirobustina
pelukis perempuan Indonesia
pelukis indonesia
ikatan pelukis wanita indonesia
Isaac Newton Mengubah Dunia Dikarantina Gara-gara Terjadi Wabah Besar di London Inggris |
![]() |
---|
8 Tokoh Jenius Ini Membuat Sejarah dan Karya Luar Biasa saat Isolasi Diri dari Wabah Penyakit |
![]() |
---|
Ayu Dyah Andari, Perancang Busana Indonesia |
![]() |
---|
Misteri Kematian Cleopatra, Bunuh Diri atau Dibunuh? |
![]() |
---|
8 Orang Terkenal di Dunia Ini Memilih Tetap Lajang |
![]() |
---|
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!