Sekolah di Kabupaten Bekasi Tetap Belajar Daring

Penulis: Muhammad Azzam
Editor: AC Pinkan Ulaan
Pemerintah Kabupaten Bekasi menunda pembelajaran tatap muka, karena situasi pandemi Covid-19 yang masih mengkhawatirkan. Ilustrasi: kelas yang kosong.

WARTA KOTA -- Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bekasi sudah memutuskan menundaan pembelajaran tatap muka (PTM) di sekolah.

Keputusan itu diambil dengan mempertimbangkan pertumbuhan kasus, dan tingkat penyebaran Covid-19 yang masih tinggi.

Selain itu juga berdasarkan intruksi Pemerintah Pusat, yang memberlakukan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) ketat di sebagian besar wilayah di Pulau Jawa dan Bali.

"PTM tatap muka ditunda, sehingga belajar masih dilakukan secara daring atau online," kata Bupati Bekasi, Eka Supria Atmaja pada Kamis (7/1/2021).

Eka khawatir kegiatan belajar tatap muka di sekolah, dengan kondisi kasus Covid-19 yang masih tinggi, akan menimbulkan klaster sekolah dengan pasien para murid.

"Tren masih tinggi, sangat riskan jika dipaksakan. Khawatir dampaknya lebih buruk,” ucapnya.

Persiapan PTM

Sementara itu, Carwinda, Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Bekasi, menyatakan sebenarnya pihaknya telah siap melaksanakan pembelajaran tatap muka.

Bahkan pemerintah sudah melakukan verifikasi ke seluruh sekolah, mulai dari kesiapan sarana dan prasarana penerapan protokol kesehatan. Seperti tempat cuci tangan, hand sanitizer, serta alat pengukur suhu tubuh.

Tak hanya itu, skema belajar tatap muka di massa pandemi telah dipersiapkan, seperti dalam satu kelas hanya boleh diisi 50 persen siswa.

Kemudian, untuk mencegah penyebaran pelajar wajib diantar-jemput oleh orangtuanya.

"Semua sudah dipersiapkan, tapi karena melihat tren kasus, lalu kesehatan itu utama apalagi bagi anak-anak kita. Jadi diputuskan menunda PTM di sekolah," tandas Carwinda. 

Berita Populer