Panduan Cerdas Mengatasi Demam pada Anak-anak

Mengenal cara cerdas mengatasi demam pada anak, supaya tindakan yang dilakukan tepat dan efektif.

Editor: AC Pinkan Ulaan
Pexels.com/Polina Tankilevitch
Panas pada anak bisa terjadi akibat kegiatanya yang aktiv. Karena itu orangtua harus sedia thermometer di rumah, untuk memastikan panas itu akibat demam. 

WARTA KOTA -- Seperti sudah menjadi kebiasaan yang otomatis di setiap orangtua, begitu suhu badan anak meningkat, orangtua langsung ambil tindakan mengompres sang buah hati agar suhu badannya turun kembali.

Tidak salah tindakan mengompres itu, hanya saja mungkin ada yang kurang tepat dalam melakukannya. Salah satunya adalah waktunya yang kurang tepat.

Menurut dr Muh Alfian Jafar SpA, suhu badan anak naik belum tentu dia demam.

Sedia thermometer

Para dokter sudah sepakat bahwa kategori demam itu bila suhu tubuh anak di atas 38 derajat Celcius.

Karena itu para orangtua harus sedia thermometer di rumah, untuk memastikan kondisi anaknya dan bukan hanya mengandalkan perasaan.

“Gejala demam adalah salah satu gejala yang sering membuat orangtua ke dokter umum atau dokter anak. Demam belum tentu sakit. Anak seharian bermain, sore-sore suhunya menghangat. Ketika istirahat suhunya sudah turun,” kata spesialis dr Alfian sebagaimana dikutip dari instagram live Capcipcus belum lama ini.

Dokter spesialis anak ini mengingatkan, ketika anak demam, orangtua harus memastikan dulu suhunya.

“Tidak bisa menilai demam kalau tidak diukur. Kadang orangtua hanya meraba tangan oh ini demam. Padahal belum diukur dengan thermometer,” ujarnya.

Masih aktif

Selain itu, tidak selalu anak yang demam mengalami lemas.

Bila anak yang demam tapi masih aktif, masih berselera untuk makan dan minum, maka orangtua memastikan memberikan cairan yang cukup sambil mengamati perkembangan kondisi anak.

“Selama anak masih aktif, walaupun misalnya anak demam suhu 39 derajat Celcius, makan dan minum masih kuat , cukup beri cairan yang cukup. Obat belum perlu,” kara dr Alfian.

Obat penurun panas baru diberikan ketika anak mengeluh tidak nyaman akibat demamnya. misalnya rewel, dan sulit tidur.

Namun kalau anak demam tapi masih aktif dan bisa tidur cepat, obat penurun panas belum diperlukan.

“Tujuan obat penurun panas untuk membuat anak lebih nyaman,” katanya.

Sebaliknya, bila anak sudah tidak mau minum, hanya mau tidur saja, sebaiknya diberi obat penurun panas.

Dokter Alfian juga mengingatkan agar anak perlu istirahat yang cukup. Jangan membangunkan anak yang sedang tidur dengan dalih akan memberi obat penurun panas.

Karena tidak selamanya demam membutuhkan obat penurun panas, dan tidak mesti harus diturunkan segera.

“Kalau anak sudah bangun tidur dan demamnya masih tinggi, baru bisa diberi obat penurun panas. Adakalanya dengan tidur saja, demamnya sudah turun,” kata dr Alfian.

Kompres

Mengompres adalah salah satu cara yang bisa dilakukan untuk menurunkan demam pada anak.
Namun terjadi kerancuan dalam melakukannya, yakni mengompres dengan air dingin dan kompres diletakkan di kening.

Bisa jadi kerancuan ini akibat pengaruh adegan di film atau sinetron.

“Kalau anak demam dikompres dengan air hangat, dan jangan diletakan di kening tapi di lipatan-lipatan seperti di ketiak dan di selangkangan,” ujar dokter Alfian.

Penjelasannya, di lipatan-lipatan seperti di ketiak dan selangkangan terdapat pembuluh darah yang besar.

Tujuan dikompres dengan air hangat agar pembuluh darah itu lebih membesar, dan pori-pori kulit lebih terbuka sehingga suhu panas di dalam tubuh bisa menguap.

Selain itu, mengompres dengan air hangat akan membuat otak memerintahkan tubuh untuk menurunkan suhu.

Di otak ada pengatur suhu yang akan merespon suhu yang ada di tubuh. Kalau suhu sedang hangat artinya harus diturunkan, begitu juga sebaliknya.

Dengan begitu, bila anak dikompres dengan air dingin akan berlaku sebaliknya. Otak akan memerintahkan menaikan suhu. Akibatnya suhu tubuh akan lebih meningkat.

Suhu dingin juga membuat pori-pori menutup sehingga akan menggigil dan semakin demam.

“Ada juga kompres menggunakan alkhohol. Tapi dibandingkan air hangat, alkohol tidak lebih baik,” ujar dokter Alfian.

Maka ada panduan menangani anak yang sedang demam, yakni mengupayakan menurunkan suhu tubuhnya secara cepat dengan berbagai cara.

Bisa dengan kompres air hangat, bisa pula diberi obat penurun panas.

Bila perlu, anak yang sedang demam boleh dimandikan selama dia dalam kondisi baik. Bila anak masih lari-larian meski kondisinya demam, maka dia boleh dimandikan dengan air hangat.

Ke dokter

Bila demam berlangsung tiga hari berturut-turut, maka orangtrua harus harus segera ke fasilitas kesehatan untuk diperiksa.

Walaupun si anak tetap aktif, tapi panasnya tidak turun juga setelah tiga hari berturut-turut, tetap harus dibawa ke dokter karena dikhawatirkan terkena Demam Berdarah Dengue (DBD).

Bila terkena DBD dan tidak dilakukan penanganan pada hari ke 4-5, dikhawatirkan terjadi perdarahan atau shock yang bisa mengancam nyawa anak. (Lilis Setyaningsih)

Ikuti kami di
1072 articles 182 0
Komentar

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.


Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!

Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

BERITA TERKINI

berita POPULER

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved