Uji Coba Kedua Flyover Tapal Kuda Tanjungbarat dan Lentengagung pada 1-6 April 2021

Flyover Tanjungbarat dan Flyover Lentengagung akan diuji coba lagi pada 1 - 6 April 2021.

Editor: AC Pinkan Ulaan
Istimewa/binamarga.jakarta.go.id
Flyover Tanjungbarat dan Flyover Lentengagung akan diuji coba lagi pada 1 - 6 April 2021. Keterangan foto: Flyover Tanjung Barat dan Flyover Lentengagung. 

WARTA KOTA -- Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta kembali mengujicoba fly over (FO) Tapal Kuda Tanjungbarat dan Lentengagung pada 1 sampai 6 April 2021.

Ujicoba ini dilakukan setelah Dinas Bina Marga DKI Jakarta melengkapi sarana dan prasarana pendukung, berdasarkan evaluasi dari uji coba tahap pertama pada 31 Januari - 2 Februari 2021.

Kepala Dinas Bina Marga DKI Jakarta, Hari Nugroho, mengatakan bahwa pemerintah daerah telah mengevaluasi uji coba tahap pertama, yang hasilnya ditindak lanjuti Dinas Bina Marga DKI, dengan melengkapi sarana dan prasarana yang kurang.

“Sebelum kami buka pasti ada uji coba dulu. Pertama kami sudah lakukan uji coba, lalu ada evaluasi dan kami kerjain lagi (lengkapi sarana pendukung). Habis itu sekarang uji coba kedua selama enam hari,” kata Hari pada Selasa (30/3/2021).

Evaluasi

Hari mengungkapkan, hasil evaluasi uji coba pertama menyoroti kekurangan sarana dan prasarana pendukung di jalan layang itu.

Di antaranya marka dan rambu jalan, lampu flip flop, lampu pengatur lalu lintas (traffic light), dan sebagainya.

“Termasuk penambahan jalur sepeda serta menambah pengaman FO di bagian tikungan. Secara garis besar itu, karena ada sekalian finishing-finishing di beberapa bagian yang kurang,” ujar Hari.

“Kalau misalnya ada kekurangan lagi, kami tutup lagi (FO) untuk dievaluasi. Habis itu kami buka secara resmi dan dibuka untuk umum,” tambah Hari.

Hari menilai, mengoperasikan FO sangat berbeda dibanding jalan raya pada umumnya. Untuk fly over, pemda harus memastikan bahwa penggunaannya layak dari sisi infrastruktur dan sarana pendukung lainnya.

“Setelah enam hari ujicoba nanti dicek lagi pergerakannya, karena flyover itu kan berkaitan dengan risiko tinggi dan kenyamanan serta keamanan berkendara. Tidak seperti jalan raya, begitu diaspal langsung dibuka, kalau FO ini berkaitan dengan kajian dan evaluasi,” kata Hari menjelaskan. (Fajar Al Fajri)

Ikuti kami di
994 articles 182 0
Komentar

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.


Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!

Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

BERITA TERKINI

berita POPULER

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved