Melihat Kualitas Udara Jakarta yang Menimbulkan Polemik Foto Gunung Pangrango dari Kemayoran
Seperti apa kualitas udara di DKI Jakarta saat ini, sehingga Gunung Pangrango dan Gunung Gede terlihat dari Kemayoran.
Penulis: Joko Supriyanto | Editor: AC Pinkan Ulaan
WARTA KOTA -- Sebuah unggahan Instagram Dinas Lingkungan Hidup (LH) DKI Jakarta pada Rabu (17/2) menimbulkan polemik di masyarakat.
Dalam foto tersebut tampak pemandangan gunung yang besar di latar belakang, dengan jalan raya tiga lajur di latar depan.
Dalam keterangannya, pihak admin media sosial Dinas LH menulis di kolom keterangan bahwa itulah penampakkan Gunung Gede dan Gunung Pangrango dari Jalan Benyamin Suaeb, Kemayoran, Jakarta Pusat.
Disebutkan pula bahwa kedua gunung yang berlokasi di wilayah Kabupaten Bogor, Kabupaten Sukabumi, dan Kabupaten Cianjur, itu terlihat jelas karena kualitas udara Jakarta sedang sangat bersih.
Yang membuat ramai adalah ukuran gunung di foto itu yang terlalu besar, sehingga memunculkan dugaan bahwa gambar gunung itu hanya tempelan.
Entah bagaimana polemik itu akan berakhir, namun pemandangan gunung sekarang memang terlihat dari Jalan Benyamin Suaeb, Kemayoran.
Gunung terlihat di Kemayoran
Ini adalah pengakuan Yayat (37), seorang warga Kemayoran kepada reporter Warta Kota, Joko Supriyanto.
Katanya, bila cuaca dan kondisi Jakarta sedang cerah, khususnya di pagi hari, memang biasanya akan terlihat pemandangan gunung.
Hanya saja, gunung yang terlihat dari Kemayoran tidak seperti di foto yang menimbulkan polemik tersebut.
"Ya kalo mau lihat pagi-pagi. Kadang kalo pagi saya lewat kelihatan, cuma emang enggak sejernih ini. Mungkin ini pas awan lagi cerah, jadi keliatan jelas," kata Yayat pada Kamis (18/2/2021).
Dia menambahkan, pemandangan seperti ini adalah biasa bagi warga yang biasa melintas di Jalan Benyamin Suaeb pada pagi hari, saat cuaca cerah, karena memang begitu adanya.
"Sayang saja (sekarang) lagi mendung. Coba aja datang pagi pagi, tapi kalo pas cerah pasti keliatan kok. Enggak usah naik gedung juga keliatan, walau cuma ujungnya. Kalau mau jelas ya dari tempat tinggi," kata Yayat.
Kualitas udara Jakarta
Dinas LH DKI sendiri mengunggah foto itu, yang merupakan karya Ari Wibisono, untuk memperlihatkan kualitas udara Jakarta yang semakin baik.
Hanya saja, unggahan di IG itu tak menyertakan data kualitas udara pada Rabu (17/2) pagi, saat foto itu diambil.
Sementara data di laman resmi Dinas LH DKI Jakarta memperlihatkan data kualitas udara harian. Berhubung foto diambil pada Rabu pagi, maka untuk menunjukkan kualitas udara pada saat itu memakai data sehari sebelumnya, atau Selasa (16/2)
hari Selasa itu konsentrasi PM 2,5, atau indeks kadar debu, sebesar 20,13 ug/m3 di stasiun pemantauan Kelapagading. Sementara stasiun pemantauan Bundaran HI menunjukkan angka 12,57 ug/m3.
Kedua stasiun pemantauan itu yang terdekat jaraknya dari Kemayoran, dibandingkan tiga stasiun lainnya yang terletak di Jagakarsa, Lubangbuaya, dan Kebunjeruk.
Sementara di data konsentrasi karbon monoksida (CO) di Bundaran HI pada hari Selasa sebesar 1,48 ppm, sedangkan di Kelapagading 1,59 ppm.
Semakin tinggi angkanya, berarti semakin banyak debu dan CO.
Curah hujan
Udara bersih dan cerah juga dipengaruhi oleh hujan. Biasanya, sehabis hujan udara lebih bersih karena partikel-partikel debu tersiram oleh hujan.
Pada hari Selasa kemarin, stasiun pemantauan Kelapagading mencatat curah hujan di wilayah itu sebanyak 95 mm. Sementara di stasiun Bundaran HI tercatat curah hujan 40 mm.
Membaik
Laman Dinas LH DKI juga menyertakan data perbandingan PM 2,5 dan CO di bulan Januari selama 3 tahun, yakni 2019, 2020, dan 2021.
Terlihat penurunan konsentrasi PM 2,5 dan CO di Stasiun Bundaran HI dari 2019-2021, di mana pada Januari 2021 PM 2,5 rata-rata sebanyak 20,86 ug/m3 dan CO rata-rata 1,01 ppm
Namun di Kelapagading datanya cukup menarik, di mana konsentrasi PM 2,5 pada Januari 2021 lebih tinggi dari 2020.
Bila pada tahun lalu sebanyak 11,37 ug/m3, maka Januari tahun ini 21,63 ug/m3.
Sedangkan konsentrasi CO menurut stasiun Kelapagading pada Januari tahun 0,70 ppm.
Sedangkan Indeks Standar Pencemar Udara (ISPU) Jakarta sampai tanggal 18 Februari 2021 adalah 43 hari sedang, dan 5 hari tidak sehat.
Itulah kualitas udara di Jakarta, terutama Kemayoran, yang menjadi faktor terlihatnya Gunung Pangrango dan Gunung Gede dari wilayah tersebut.
Secara umum, kualitas udara di Jakarta memang membaik dari tahun ke tahun.
Mencari lokasi foto
Kembali ke soal foto gunung tadi, Joko kemudian mencoba menelusuri lokasi foto tersebut diambil, dan memang benar bahwa foto tersebut diambil dari Jalan Benyamin Sueb, Kemayoran Jakarta Pusat.
Dengan membandingkan foto dan pemandangan yang sesungguhnya, dia berpendapat bahwa kemungkinan besar foto tersebut diambil di dekat perempatan Jalan Benyamin Suaeb dengan Jalan HBR Motik.
Sang fotografer menghadap arah selatan karena di foto tersebut terlihat kubah masjid berkelir hijau, yang memang berada di selatan perempatan tersebut. Masjid tersebut adalah Masjid Al Huda, Kemayoran.
Dalam foto yang diributkan itu juga terlihat dua bundaran (roundabout), yakni bundaran Tugu Ondel-ondel dan bundaran di dekat Indogrosir Kemayoran, yang berada di arah selatan persimpangan tadi.
Foto itu terlihat jelas diambil di tempat yang lebih tinggi dari jalan, karena tampak bagian atas atap kendaraan yang tertangkap oleh kamera.
Ditambah lagi, Bundaran Tugu Ondel-ondel dan Bundaran dekat Indogrosir, yang berjarak sekitar 200 meter satu sama lain, tertangkap kamera. Hal ini tak mungkin terjadi bila foto diambil dari ketinggian kurang dari 10 meter.
Dengan mengira-mengira sudut depresinya, diduga foto ini diambil dari ketinggian 20 meter. Bila tidak menggunakan drone, maka kemungkinan lainnya dari sebuah bangunan.
Dengan asumsi tersebut, Joko mencoba merekonstruksi posisi pengambilan foto. Sayangnya cuaca pada Kamis siang kemarin mendung, dengan konsentrasi awan tebal di arah selatan. Akibatnya dua gunung tadi tak terlihat karena teralingi awan.
Namun dalam klarifikasinya untuk polemik itu, sang fotografer, Ari Wibisono kepada Kompas.com menyatakan foto itu diambilnya di flyover Kemayoran, saat mengantar sang istri ke tempat kerja.
Foto diambil menggunakan kamera Nikon dengan lensa 55-300 mm pada pukul 06.20 waktu setempat, Rabu (17/2). (Joko Supriyanto)
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!