Perilaku Berisiko pada Masa Remaja Bisa Memperburuk Penyakit Kronis pada Masa Dewasa

Masa remaja adalah tahap manusia rentan terpapar perilaku berisiko, yang bisa memperburuk penyakit kronis di masa depannya.

Editor: AC Pinkan Ulaan
Pexels.com/Kat Wilcox
Perubahan perubahan psikologis dan sosial manusia terjadi di masa remaja, yang ditandai dengan meningkatnya perilaku meniru dan eksplorasi bersama teman sepergaulan. Dalam tahap ini manusia mulai terpapar perilaku berisiko, seperti merokok, mabuk, dan seks menyimpang. 

WARTA KOTA -- Kebiasaan merokok biasanya dimulai sejak remaja, di saat manusia memulai tahap mencari jati diri.

Celakanya, semakin muda seseorang mulai merokok, semakin besar risiko penyakit kronis dan kelainan rongga mulut yang bakal dialaminya di masa depan.

Hal ini diungkapkan Ketua Departemen Ilmu Penyakit Mulut Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Indonesia (IPM FKG UI), Dr drg Febrina Rahmayanti SpPM(K), kepada Warta Kota belum lama ini, berdasarkan sejumlah hasil penelitian.

Dia menjelaskan, kebiasaan merokok dan minum minuman beralkohol yang dimulai sejak usia dini tentu akan memperburuk berbagai penyakit kronis dan kelainan rongga mulut di masa mendatang.

Belum lagi bau mulut, warna gusi yang menghitam, penyakit gusi dan jaringan penyangga, infeksi dan luka yang sukar sembuh, serta peningkatan risiko keganasan (kanker) rongga mulut adalah berbagai efek buruk dari merokok yang jamak ditemui.

Beberapa penyakit menular seksual juga dapat terjadi di rongga mulut.

Perilaku berisiko

Sayangnya, hal-hal tersebut ditemukan di kalangan remaja, dan menunjukkan aktifnya perilaku berisiko pada usia remaja.

Berdasarkan data dari Kementerian Kesehatan RI, hampir 80 persen dari total perokok di Indonesia mulai merokok ketika usianya belum mencapai 19 tahun.

Kelompok terbesar berada di rentang usia 15-19 tahun.

Menurut Febrina hal itu tidak aneh, mengingat pada usia remaja terjadi perubahan psikologis dan sosial, yang ditandai dengan meningkatnya perilaku meniru dan eksplorasi bersama teman sepergaulan.

Kondisi itu membuat remaja rentan terpapar berbagai perilaku berisiko.

Selain itu, perkembangan teknologi informasi yang pesat juga membawa bahaya bagi remaja, selain manfaat.

Saat ini hampir semua remaja memiliki akun media sosial, di mana berbagai informasi menyebar dan sangat mudah diakses. Ada konten yang edukatif dan ada juga yang destruktif.

Lewat media sosial itu remaja menjadi mudah memperoleh berbagai barang-barang adiktif, seperti rokok, minuman keras, obat terlarang, konten yang kurang santun,dan perilaku seksual menyimpang di internet.

Memburuk

Sementara hasil survei demografi dan kesehatan Indonesia (SDKI), mengenai kesehatan reproduksi remaja tahun 2017, menyatakan perilaku tersebut jamak dijumpai saat ini. Celakanya, beberapa perilaku cenderung mengalami peningkatan dari tahun ke tahun.

Survei tersebut melakukan pendataan kepada kelompok usia 15-24, mengenai berbagai
perilaku berisiko di kalangan remaja, seperti merokok, minum alkohol, konsumsi narkoba dan pergaulan bebas.

Menurut Febrina, selama ini kebanyakan upaya kesehatan gigi dan mulut di sekolah lebih banyak dilakukan di tingkat sekolah dasar.

Sayangnya program itu jarang dilanjutkan ke tingkat sekolah menengah.

Strategi baru

Menyadari hal tersebut, Departemen Ilmu Penyakit Mulut, Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Indonesia telah melaksanakan kegiatan pengabdian masyarakat, berupa penyuluhan daring dengan tema “Senyum Masa Depan Indonesia: Kesehatan Gigi dan Mulut Terkait Perilaku Berisiko pada Remaja Usia Sekolah Menengah Atas”.

Dalam kegiatan ini diberikan penyuluhan, dengan topik terkait kesehatan gigi mulut dan perilaku berisiko untuk para remaja.

Tujuannya untuk meningkatkan kesadaran, sikap, dan pengetahuan masyarakat untuk meningkatkan derajat kesehatan gigi dan mulut, serta menghindari perilaku berisiko yang dapat mengganggu tumbuh kembang optimal remaja.

Acara ini telah dilaksanakan dengan aplikasi Zoom meeting, pada hari Selasa 24 November 2020 pukul 14.00-16.00 WIB.

Peserta Webinar penyuluhan ini terdiri dari siswa-siswi dan guru SMAN 77 Jakarta Pusat.

Materi yang diangkat adalah: kesehatan gigi dan mulut secara umum; bahaya rokok, alkohol dan narkoba terhadap rongga mulut; serta infeksi menular seksual yang terjadi di rongga mulut.

Narasumber adalah drg Yurina Alhayu peserta Pendidikan dokter gigi spesialis penyakit mulut, serta drg Ratna Kumala Indrastiti SpPM dan Dr drg Indriasti Indah Wardhany SpPM(K), dosen Departemen Ilmu Penyakit Mulut Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Indonesia. (*/Lilis Setyaningsih)

Ikuti kami di
781 articles 182 0
Komentar

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.


Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!

Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

BERITA TERKINI

berita POPULER

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved